PLTU DI RESMIKAN, PT PLN DIDESAK PERCEPAT PELAYANAN LISTRI

8-November-2015, 14:31

LAHAT – Rampungnya pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Banjar Sari, Kecamatan Merapi Timur harus menjadi tolak ukur PT PLN agar segera mengatasi permasalahn listrik yamg selama ini dikeluh kan masyarakat. Suplai Listrik sebesar 35 ribu Megawatt yang dapat dihasilkan PLTU Banjar sari harus benar-benar dimanfaatkan agar kegelapan tidak terus terjadi.

Seperti dikemukakan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH kemarin mengatakan, PT PLN tidak perlu harus menunggu 5 tahun lagi dalam mengatasi permasalahan listrik. Energi besar yang dihasil kan PLTU Banjarsari adalah yang terbaik di Indonesia sehingga dapat membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat yang ada di Sumsel.

“Sangat disayangkan Dirut PT PLN tidak hadir, permasalahan Listrik saat ini sudah sangat megganggu aktivitas warga Sumsel dan kita tidak ingin harus menunggu lagi baru beroperasi (PLTU Banjar Sari-red) seperti yang pernah disampaikan pihak PT PLN,” ujarnya saat teleconferce dari Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim kemarin.

Dijelaskan Alex, sebagai tuan rumah Asean Games 2018 tentu listrik sangat berperan penting untuk menyukseskannya, namun jika tida ada upaya tegas dari PT PLN sudah pasti even tersebut menjadi tak berkesan.

“Ini adalah kesempatan yang baik agar Sumsel menjadi daerah terdepan diIndonesia namun jika tidak ada upaya dan dukungan yang baik maka pembangunan akan menjadi sia-sia,” imbuhnya.

Sementara itu Menteri ESDM RI, Sudiman Sudirman Said menuturkan, sangat apresiasi atas perjuangan Pemprov Sumsel dan PT BA dalam mengupayakan pasokan Listrik, apalagi dengan beroperasinya PLTU Banjarsari, maka bisa mendongkrak Income dan menjadi Progrea yang baik bagi daerah jika benar-benar dilaksanakan dengan baik.

“Listrik menjadi salah satu kebutuhan utama untuk menopang aktivitas masyarakat, kendala yang terjadi diPT PLN mungkin dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi sehingga PLN benar-benar waspada dalam menjalankan aktivitas,” ucapnya.

Selain itu, jika suplai listrik terus menjadi kendala maka tidak menutup kemungkinan kedepan pihak swasta yang akan melakukan pengelolaan energi Listrik.

“Akan saya sampaikan permasalahn ini ke Presiden, jika aturan pengelolaan Listrik oleh swasta disetujui maka harus benar-benar ditunjuk perusahaan yang berkompeten dan tidak sembarangan,” pungkasnya. (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :