SIKAP POENGURUS TK ABATASA DIKELUHKAN WALI MURID

12-October-2015, 15:15

//// Terkait Kasus ‘Bocornya’ Kepala Anaknya Disekolah
Sama Sekali Tak Tunjukkan Itikad Baik

Nasib kurang baik menimpa Alifa Hania (5), siswa kelas IB TK Abatasa. Betapa tidak, dibagian kening sebelah kanan anak sulung Kabiro harian umum Suara Nusantara, Hafizul Ahkam SpdI ini tampak lebam, bengkak dan membiru. Bahkan nyaris bocor. Kondisi ini terjadi diduga akibat dipukul oleh siswa SD Abatasa yang kebetulan bersebelahan dalam satu yayasan dikawasan Lembayung Kecamatan Kota Lahat.

Hal ini terungkap, ketika orang tua Hania, Hafizul Ahkam sedang menjemput anaknya pulang dari sekolah tersebut. Tiba disekolah itu, betapa tersentak dan terkejutnya Hafiz ketika mendapati kepala anaknya sudah tampak benjol di bagian kening sebelah kanan.

Oleh hafiz, kemudian dipertanyakan kepala Sari (seorang guru pembimbing, red). Yang kebetulan langsung dijelaskan oleh Sari bahwa kepala si Hani itu bengkak akibat dipukul oleh salah satu murid SD menggunakan batu.

”Bu guru yang bernama Sari itu sendiri yang langsung mengakui, bahwa anak saya dipukul oleh murid SD Abatasa dengan batu,” pungkas Hafiz, sebelum ia membawa Hani ke RSUD Lahat untuk divisum, Jumat (9/10) kemarin.

Sesuai keterangan yang disampaikan oleh Bu Sari, bahwa Sani cidera karena akibat dipukul siswa SD itu. Hafiz langsung menemui Okta selaku kepla sekolahnya. Namun lagi lagi Hafiz kecewa setelah mendengar hani hanya diberi obat oles jenis minyak ”But but” dan bukannya membawa Hani ke RS.

”Kalau sekedar obat minyak itu banyak dirumah saya. Tapi bagaimana bentuk tanggungjawab pihak sekolah tersebut. Coba kalau langsung dibawa ke RS, mungkin tidak akan jadi parah begini bengkaknya”, keluh Hafiz.

Hingga berita ini diterbitkan. Baik kepala dinas pendidikan Kabupaten Lahat, maupun pihak Yayasan ABATASA belum dapat dimintai keterangan mengenai sikap kedua lembaga tersebut, terkait kajdian yang dapat mengancam keselamatan anak wartawan di Kabupaten Lahat ini.

Sampai saat ini pihak Taman Kanak-kanak (TK) Islam Terpadu (IT) Abatasa blum ada itikad baik terkait kening Hani salah satu siswa TK itu yang keningnya dipukul oleh siswa SD itu, hal ini terbukti sampai berita ini ditulis mereka hanya mempertanyakan berita yang diterbitkan oleh beberapa media bukan mempertanyakan keadaan Hani yang terluka.

Parahnya lagi pihak Abatasa malah memanggil ke sekolah orangtua korban untuk mempertanyakan masalah pemeberitaan tersebut, bukannya datang ke rumah korban untuk membesuk anak yang terkena pukul itu.

“Sampai saat ini mereka belum punya itikad baik, kenapa tidak, coba bayangkan mereka malah mempertanyakan keadaan anak saya, atauseharusnya pihak Abatasa mendatangi rumah saya untuk melihat keadaan anak saya,” Ujar hafiz saat ditemui, Senin (12/10).

Ditanya adakah pihak sekolah menghubunginya, Hafiz mengatkan, dirinya memang di telpon oleh pihak yaysan namun mereka menyuruh datang ke abatasa konfirmasi masalah pemeberitaan itu, padahal menurutnya seharusnya sekolah lebih peka dengan kondisi anak, bukannya menghindari masalah.

“Mengapa hari ini ada pemberitaan di salah satu media lokal lahat, mereka hanya menulis ungkapan sepihak oleh Okta selaku kepala sekolah TK Tersebut, yang isinya juga tak sesuai dengan realita yang disampaikan oleh ibu guru Sari saat saya menjemput hani, Bahkan mereka juga ingin mengobati hani setelah dua jam kejadian itu, saat saya sudah tiba untuk menjemput anak saya itu, mengap tidak sesaat sebelum kejadian,” paparnya lagi.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :