HUJAN. TOLONG SIRAMILAH LAHAT

22-September-2015, 14:32

//// Lagi. Ratusan Pelajar dan Bupati Sholat Istisqo

Bertempat dilapangan lingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN), kemarin, bupati H Saifudin Aswari Rivai SE, ratusan pelajar keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN), tamu undangan dan masyarakat kembali melaksanakan sholat istisqo berjamaah.

Bertindak selaku Imam sholat, KH Khusnuddin Karim Alhafiz, pelaksanaan rangkaian kegiatan berlangsung khidmat dan khusyuk. Hal ini menunjukkan bahwa, hujan sudah benar-benar diharapkan di bumi seganti setungguan, karena memang, dampak kemarau sudah sangat dirasakan.

Pasokan air, sumur-sumur, hingga sumber air lainnya seperti diketahui sudah sangat kering, dan masyarakat Lahat pun tak jarang terlihat sudah berbondong-bondong pergi ke sungai atau sumber air lainnya, dan jelas menyusahkan.

“Tak kurang dari 650 orang jamaah hari ini bersama-sama mengharapkan turunnya hujan, karena memang dampak kemarau,” ujar Kepala Sekolah MAN Lahat, Dra Hj Komariah Hawa Mpd selaku ketua pelaksana kegiatan dalam sambutannya.

Senada, bupati Aswari mengatakan, musim kemarau ini bukanlah suatu ‘hukuman’, melainkan merupakan ‘cobaan’ dari Allah SWT. Dimana sebenarnya disini memiliki makna yang terpendam dibaliknya, dimana manusia sendiri dianjurkan untuk selalu menjaga kondisi lingkungan.

“Jangan kita justru malah merusak dan kurang menjaga keseimbangan ekosistem alam, jangan malah justru dengan sekehendaknya merusak alam, dampaknya jelas sangat negatif,” beber Aswari.

Nah, untuk itu dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lahat untuk senantiasa menjaga kondisi lingkungan, terutama mengenai sumber-sumber potensi air dialamnya, sehingga kedepan, baik pasokan dan ketersediaannya tetap banyak.

“Ayo kita jaga lingkungan, ekosistem alam dan air jangan dirusak, manfaatkan seperlunya, sehingga semuanya bisa tetap aman,” pungkas Aswari lagi.

Selanjutnya, Khutbah sholat yang disampaikan oleh KH Junaidi juga menyampaikan bahwa musim kemarau dan kering yang tengah melanda ini janganlah diartikan sebagai suatu hukuman, melainkan sebagai suatu peringatan. Agar manusia bisa sama-sama berintrospeksi diri, dan berbenah.

“Kita mesti sadar, begitu banyak kerusakan-kerusakan alam sudah nampak, marilah kita sama-sama sadar diri dan juga selalu menjaga kondisi lingkungan, demi kebaikan bersama,” beber Junaidi. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :