SEKDA TUNJUK ASSISTEN IV ‘TANGANI’ KANTOR BKD DAN DIKLAT LAHAT

6-September-2015, 11:54

//// Terkait Kekosongan 3 Pejabat Belakagan Ini
1 Orang Beribadah Haji, 2 Lagi ‘Tersandung’ Kasus Hukum

Demi menjaga proses dan pelayanan di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat Lahat, yang belakangan ini sejak Kamis (3/9) diketahui mengalami kekosongan pejabatnya, yang mana 1 orang, yaitu Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Lahat, Drs Syambudiono SE MM tengah melaksanakan Ibadah Haji dan 2 orang pejabat lainnya dalam waktu yang sama harus meninggalkan Instansi yang mengurusi Pegawai mulai dari Penerimaan hingga Pensiun ini, karena mesti berurusan dengan proses hukum, tersandung kasus pidana kasus Korupsi penggunaan dana Simpeg tahun anggaran 2010 yang lalu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Nasrun Aswari SE MM, dimintai komentarnya belum lama ini mengatakan bahwa, kekosongan jabatan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (DKD dan Diklat) Lahat dan lainnya dalam waktu dekat akan segera diisi, dimana untuk sementara, kedepan akan diambil alih dan dikendalikan oleh Asisten IV Setda Lahat.

“Guna mengisi kekosongan pejabat, dan demi tetap berjalannya roda pelayanan yang ada, kita akan tunjuk Iskandar yang kini menjabat Asisten IV Setda Lahat, yang akan menjabat sebagai pelaksana tugas sementara (Plt) Kepala BKD/Diklat Kabupaten Lahat, sebab saat ini saudara Syambudiyono tengah melaksanakan Ibadah Haji, tentu saja jabatan ini kosong selama pelaksanaan Ibadah ini,” ungkap Nasrun.

Ditanya lagi tentang dua jabatan esselon III lainnya yang saat ini kosong, dikarenakan kedua pejabatnya harus menjalani proses hukum, dugaan kasus korupsi dana SIMPEG (sistem informasi manajemen kepegawaian.red) Tahun 2010, Nasrun melanjutkan, untuk semuanya juga nanti akan diambil alih dan dihandel oleh Assisten IV juga dan langsung oleh pejabat yang berada di bawahnya.

“Kita hormati proses hukumnya, untuk sementara, kami pastikan tidak akan ada pekerjaan yang akan menjadi terhambat karenanya. Dua jabatan kosong, yaitu Sekretaris dan Kepala Sub Bidang Diklat BKD Lahat tetap akan dijalankan, minimal oleh pejabat setingkat dibawahnya, dan juga dikendalikan oleh assisten IV,” pungkas pria yang dikenal akrab dengan staf bawahannya ini menambahkan.

Sementara, seperti diketahui, kasus dugaan penyelewengan dana proyek SIMPEG di lingkungan BKD dan Diklat Kabupaten Lahat tahun anggaran 2010, atas nama tersangka Aswardi (AS) dan Prastiwi (PW) kembali dilanjutkan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat. Dimana keduanya Kamis (3/9) kemarin terpaksa digiring oleh tim penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejari Lahat ke dalam Lapas Klass IIA Lahat dan ditahan, dan kedepan proses hukumnya akan kembali dilanjutkan.

Tersangka PW yang hadir memenuhi panggilan pihak kejaksaan tampak menggunakan baju batik bermotif, dan AS juga menggunakan baju kemeja bermotif didampingi oleh penasehat hukum (PH) masing-masing, terlebih dahulu mengikuti proses pemeriksaan kesehatan dan menyeterilan serta rangkaian pemeriksaan lainnya, sebelum akhirnya dengan pengawalan dan dihantar petugas Kejari, menuju ke Lapas Klass IIA. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :