LAPAS KLASS IIA LAHAT BUTUH AIR BERSIH

17-August-2015, 16:17

//// Serta Kekurangan Peralatan CCTV
250 Napi Terima Remisi Kemerdekaan

Momen peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-70, diselang waktu pengumuman pemberian remisi (pengurangan hukuman.red) kepada para nara pidana (napi) binaan, ada satu hal menarik yang mencuat. Yaitu permohonan bantuan fasilitas air bersih serta penambahan fasilitas CCTV (kamera pengawas.red) yang sejauh ini masih dirasakan kurang dilingkungan Lapas Klass IIA sendiri.

“Di musim kemarau seperti yang melanda belakangan ini, kondisi warga binaan yang ada di lingkungan Lapas Klass IIA sendiri sangat kekurangan air bersih, meskipun inisiative pengurus sudah dilakukan, dengan memesan air bersih dari luar, namun, perhatian pemkab Lahat kedepannya begitu diharapkan,” ungkap Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Klas IIA, Rosidin BciP SH, didampingi Kasi Binadik Firman Syahri SIP MH dan kasubdi Registrasi, Taufik AR SH, kemarin.

Selain itu, di lingkungan Lapas Klass IIA sendiri, disektor fasilitas kamera pemantau (CCTV.red) juga dirasakan masih perlu adanya penambahan. Proposal usulan sendiri dikatakan Taufik sebenarnya sudah disampaikan sebelumnya, namun masih belum ada respons positif. Nah, dikesempatan yang baik kemarin, hal ini juga kemudian dimintakan, agar kiranya pihak Pemkab Lahat bisa sedikit memperhatikan dan sesegera mungkin merealisasikan permohonan yang ada.

“Sejauh ini memang sudah ada cctv disini, namun jika memang kedepan ada penambahannya, jelas akan lebih baik dan kondisinya sangat membantu, khususnya bagi pengawasan petugas Lapas sendiri, terhadap para warga binaannya,” tukasnya lagi.

Seperti diketahui, di momen peringatan HUT RI ke-70 kemarin, terdata ratusan penghuni lembaga pemasyarakat (Lapas) Klass II A mendapatkan remisi atau pengurangan masa hukuman, dan bahkan juga ada yang akan menghirup udara segar alias bebas, atau mengalami pengurangan masa tahanan. Di momen HUT RI tahun ini, sedikitnya total ada 250 orang narapidana (napi) yang bakal menerima remisi kemerdekaan.

“Napi wanita 2 orang, sementara sisanya 248 orang napi pria, hingga totalnya tahun ini berjumlah 250 orang,” ungkap Taufik.

Dilanjutkannya, adapun kisaran remisi yang diberikan ke masing-masing napi antara 1 bulan sampai 9 bulan. Untuk napi yang mendapat remisi, didominasi oleh napi narkoba. “Selain itu, ada juga napi yang mendapat remisi dasawarsa, sehingga ada yang mengalami bebas murni,” pungkas Taufik lagi.

Sementara itu, Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai SE menuturkan, dengan pemberian remisi ini merupakan proses pembelajaran kembalinya napi dalam kehidupan masyarakat, agar mereka memiliki kesempatan untuk meninternalisasikan nilai-nilai masyarakat secara tepat.

“Tentunya memperbaiki hubungan antara napi dan keluarganya, untuk menjalankan perannya sebagai anggota keluarga sehingga tercapai tujuan dari sistem pemasyarakatan, dapat mencapai penyadaran diri yang tercermin dalam sikap dan perilaku sesuai dengan norma agama dan sosial berlaku,” urainya.

Ia menjelaskan, kedepan pemberian remisi akan dilakukan dengan sistem aplikasi remisi online sebagai bentuk percepatan pemberian remisi, mempermudah pemantauan, penghematan biaya, mengurangi terjadinya penyalahgunaan kewenangan.

“Meningkatkan transparansi dan kepastian hukum dan sistem aplikasi penilaian pembinaan narapidana (SPPN) melalui sistem scoring guna pembinaan narapidana lebih efektif, efisien, terukur tepat dan akurat,” tukas H Aswari. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :