WARGA KARANG ENDAH ‘MASIH’ PORTAL AKSES JALAN

16-August-2015, 16:11

//// Polres Janjikan Mediasi

Diduga sudah dinilai ingkar janji terhadap pemilik lahan yang menjadi akses jalan angkutan batubara milik PT EEM, dan PT DEE, yang beraktifitas dikawasan Talang Suban, Desa Karang Endah, Merapi Barat, dan masih belum ada juga ‘deal’ antara para pihak, maka pemortalan di akses jalan masih terus dilakukan.

Pemilik lahan atas nama Yaharudin (56) dibantu oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti diketahui, sejak Minggu (2/8) lalu melakukan pemortalan dilahan miliknya, yang menurutnya telah merugikan banyak pihak, terutama didirinya pribadi dan keluarga.

“Sampai sekarang, portal masih kami pasang. Awalnya, beberapa kendaraan tetap boleh lewat, tapi sejak Kamis (13/8) lalu, akses jalan benar-benar kami tutup,” beber Dedi Suyata, kuasa masyarakat setempat, diwawancarai kemarin.

Dedy menambahkan, seperti diketahui, pemortalan jalan tersebut sangat beralasan, karena selain aktivitas angkutan batubara telah memakan korban lakalantas. Debu jalan juga setiap menit menjadi momok mengerikan bagi warga yang pondoknya berada didekat akses jalan.

”Memang sih sudah ada kompensasi dari pihak penambang sebelumnya sebesar Rp.35 juta. Akan tetapi didalamnya ada beberapa perjanjian ang disepakati bersama, antara lain, 3 orang keluarga dari pemilik lahan akan direkrut mejadi karyawan. Kemudian jika terjadi gangguan akibat debu jalan, maka pihak perusahaan akan bertanggung jawab”, terang Deddy lagi.

Selanjutnya Dedy mengatakan, pihaknya kedepan bakal terus berjuang, sehingga apa yang menjadi hak-hak dan juga milik mereka bisa benar-benar didapat. Sejauh ini, sama sekali belum ada pihak perusahaan yang bersedia berbicara dan membahas permasalahan yang ada.

“Kemarin sempat ada utusan dari pihak Polres Lahat, yaitu Kasat Intel. Dimana mereka berjanji akan memfasilitasi pertemuan dan mediasi para pihak, tanggal 20 Agustus nanti,” tegas Dedy.

Yaharudin, selaku pemilik lahan mengungkapkan bahwa, dengan adanya kepedulian dari pihak pemerintah dan pihak penambang, maka pihaknya akan tetap mempertahankan haknya.

”Apapun resikonya saya siap. Karena tanah ini benar benar milik saya. Dan semua kepengurusan masalah ini telah saya serahkan sepenuhnya pada Deddy dan LSM Brantas melalui surat kuasa”, ujarnya belum lama ini. (CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :