LAPAK PASAR RAMADHAN : DIJANJIKAN GRATIS, NYATANYA BAYAR

24-June-2015, 15:02

LAHAT – Janji awal bahwa pemerintah kabupaten (pemkab), dalam hal ini melalui wakil bupati (wabup), Marwan Mansyur SH MM yang mengatakan serta menjanjikan bahwa lapak-lapak berjualan bagi pedagang ‘musiman’ di lokasi pasar ramadhan disiapkan gratis, kenyataannya dilapangan, justru berbeda jauh, dimana per-lapak yang ada, pedagang dipunguti sejumlah biaya, alasan sewa tempat.

Hal ini terungkap saat wartawan secara kebetulan ‘menyambangi’ lokasi pasar ramadhan di parkiran gedung olahraga (GOR) Bukit Tunjuk, kemarin. Dimana beberapa pedagang dilokasi, banyak sekali mengungkapkan kekecewaannya, dan kemudian menagih ‘janji’ pemkab sendiri yang terlontar sebelumnya.

“Ai pak, mano yang ujinyo gratis. Kami disini ado pungutan biaya, Rp.500 ribu perlapak nah, ujinyo sewo sebulan ini,” ungkap MI, salah satu pedagang berujar, sembari meminta namanya disamarkan saat dibincangi.

Selain Rp.500 ribu, mereka (pedagang.red) juga mesti ditarik lagi biaya sebesar Rp.2000 perharinya, dengan dalil untuk uang jasa kebersihan. Jadi, intinya para pedagang sangat kecewa dengan kondisi yang ada.

“Kalo untuk kebersihan, kami biso maklum. Makmano yang katonyo lapak disiapke gratis ini, kok masih nak bayar,” ujar YT, pedagang lainnnya.

Tak hanya itu saja, sebelumnya pemkab juga mengatakan bahwa, pedagang tak diperbolehkan berjualan dagangan keperluan ramadhan dilokasi lain, seperti dijalan-jalan, atau dipasar lematang, dengan alasan takut mengganggu lalulintas dan lainnya. Namun nyatanya, kondisi ini juga berbalik kenyataannya.

“Kami ni biso dikatoke la kepalangan bae disini ini. Mano disini pengunjungnyo biso dikatoke sepi, kareno masih banyak yang bedagang bebas lokasi, mano ujinyo nak ditertibke, mumpung masih awal ramadhan kalo pemkab nak menuhi janjinyo,” beber pedagang lagi.

Seperti diketahui, pada awal perencanaan, wabup Marwan secara langsung menegaskan bahwa, tahun ini tak ada pedagang yang diperkenankan dan dihimbau untuk berjualan bebas, melainkan terpusat di GOR, dengan tujuan agar tertib, dan pemkab sudah siapkan 1000 lapak gratis.

“Kita ingin semuanya terpusat, dan pemkab sudah siapkan lapak-lapak disini, semuanya gratis, supaya rapi dan masyarakat bisa berpuasa nyaman,” ungkap Marwan sebelumnya.

Menanggapi hal ini terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota (Dispengsarsihkot) Lahat, melalui Kepala Dinasnya, Herry Alkahfi mengatakan, memang untuk keberadaan lapak di pasar ramadhan sesuai kesepakatan dengan pihak pedagang sebelumnya, kita ‘menarik’ sejumlah iuran.

“Uang itu kita gunakan untuk biaya sewa tenda, yang merupakan milik swasta. Karena, kami tidak memiliki anggaran untuk itu. Namun, semuanya sudah sesuai kesepakatan bersama pedagang,” beber Herry.

Terkait janji wabup sebelumnya, semuanya hanyalah miss comunications saja, dan sudah dijelaskan ke wabup dan tak ada masalah.

“Intinya semua itu kembali untuk kepentingan lancarnya pasar ramadhan itu sendiri,” tegasnya. (cepy lahat)

Bagikan ke :