ADA TIM 9 : WARGA PADANG LENGKUAS VS PT ATRA PREGELE LAHAT

3-June-2015, 17:16

LAHAT – Setelah berjalan selama lebih dari satu minggu, aksi klaim warga Desa Padang Lengkuas, Kecamatan Kota Lahat dilahan perkebunan Sawit milik PT Artha Priegel (AP), ternyata mendapat respon positif dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Asisten I, Drs. Ramsi didampingi pihak kepolisian, Koramil Kota Lahat, dan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) cabang lahat, dengan menggelar kembali rapat koordinasi diruang offroom kantor Bupati Lahat, pada Rabu (3/6) kemarin.

Selain dihadiri oleh 20 orang perwakilan warga, pertemuan ini juga menghadirkan wakil direktur, sekaligus menjabat manajer security PT. AP, Syafrudin. Guna membahas penyelesaian persoalan perebutan lahan perkebunan sawit, yang konon merupakan lahan ulayat warga Desa Padang Lengkuas tersebut.

Pada kesempatan tersebut, pihak memenjemen PT. AP Syafrudin meminta agar pihak warga membuka portal, yang dipasang ratusan warga tersebut.

”Kami minta agar portal itu dibuka, karena bukan mobil perusahaan saja yang lewat dijalan itu, tapi ada juga warga desa lain yang hilir mudik”, ucap Syafrudin dihadapan forum.

Sedangkan pihak penerima kuasa warga, Sabroni alias Icak yang juga adalah koordinator aksi, didampingi rekannya Dedi mengatakan, bahwa pihaknya berkomitmen akan tetap melakukan pemortalan dilahan yang seluas 900 Ha, yang mereka klaim saat menggelar aksi beberapa waktu lalu.

”Selama belum ada penyelesaian, kami tidak akan membuka portal diakses jalan perkebunan itu”, tegas Dedi.

Terlebih lagi sambungnya,  hingga sekarang pihak perusahaan tidak dapat menunjukkan SPPH yang diduga bodong oleh warga.

”Katanya ada SPPH, tapi mana.?. Apalagi semua mantan Kades disekitarnya tidak pernah mengakui telah membuat SPPH tersebut”, protes Dedi.

Setelah urun rembuk selama kurang lebih 2 jam, dapat disimpulkan bahwa Pemkab lahat bakal menurunkan tim 9 untuk mengukur ulang lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT AP yang hanya 550 Ha milik perusahaan tersebut. Dengan syarat portal dibuka hanya selama pengukuran berlangsung. Selanjutnya klaim lahan terus berlanjut hingga ada penyelesaian.

“Nanti pihak warga akan diwakili oleh lima orang saja. Dan pihak PT.AP diminta untuk menunjukan SPPH yang dimaksud, saat dilapangan pada hari Senin pekan depan”, pungkas Ramsi, sembari menutup rapat. (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :