MAY DAY DI LAHAT DIWARNAI DEMO

1-May-2015, 12:23

//// Peringati Momen May Day
Sampaikan Kritik ke Pemkab dan Instansi Terkait

Momen hari buruh sedunia atau lazim dikenal dengan istilah ‘May Day’ kemarin (1/5) di Lahat diwarnai dengan aksi demonstrasi ratusan persatuan buruh yang berpusat di halaman Pemkab, guna menyampaikan aspirasinya.

Aksi sendiri diawali dengan agenda konvoi dimulai dari kawasan Merapi, menyusuri jalanan protokol pusat kota, hingga berujung di pemkab Lahat. Berbagai atribut dikenakan para buruh, dengan intinya menyampaikan beberapa kekecewaan yang selama ini dialami dikalangan buruh khususnya.

Tepat pukul 09.00 wib, tak kurang dari 200 orang buruh yang tergabung dalam serikat buruh sejahtera indonesia (SBSI) tiba dan langsung melakukan aksi penyampaian orasi dihadapan para petinggi perwakilan Pemkab Lahat.

“Kami menuntut penghapusan sistem kontrak kerja dibidang pertambangan, bisa membentuk dewan pengupahan di kabupaten Lahat agar dapat maksimal mengakomodir kepentingan buruh di kabupaten Lahat dan mendesak direktur PT Putra Energi Nusantara (PEN) membayar upah kerja lembur yang telah ditetapkan disnakertrans kabupaten Lahat,” beber koordinator aksi, Sepentri, didampingi koordinator lapangan, Herwinsyah.

Selang setengah jam kemudian, perwakilan para buruh, berkenan diterima pihak Pemkab, dalam hal ini dipimpin oleh asisten I, Drs Ramsi MM, Kadisnakertrans, Ir Ismail Hanafi, perwakilan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), dan unsur terkait lainnya.

Melalui Kadisnakertrans Lahat, Ir Ismail Hanafi mengatakan, pihaknya selaku leading sektor atau yang membidangi masalah ketenagakerjaan mengaku sudah mengerti akan tuntutan yang ada. Intinya isi tuntutan hampir semuanya sama di seluruh buruh di Indonesia, dan hal ini akan segera ditampung dan diakomodir untuk kemudian dilaporkan ke tingkat lebih tinggi.

“Kita mengerti akan masalah yang ada, disini kami memiliki keterbatasan wewenang, namun yakinlah, kami akan selalu berposisikan diri membackup dibelakang kepentingan-kepentingan para buruh dan seluruh hak-haknya kedepan,” ungkap Ismail.

Kedepan dilanjutkannya, Disnakertrans sendiri akan terus melakukan pemantauan-pemantauan kelapangan, sehingga kejadian-kejadian seperti ini takkan terjadi lagi, dalam artian takkan ada pihak yang dirugikan.

“Kita akan terus bekerja, membackup, dan memperjuangkan hak-hak pekerja, sesuai aturan dan juga jalur yang ada,” pungkas Ismail lagi.

Perwakilan kembali mendesak kepada Pemkab Lahat, untuk menindaklanjuti apa-apa yang menjadi tuntutan dan aspirasi mereka. Bahkan, jika hal ini tak segera direalisasikan, para buruh berjanji akan melaksanakan aksi yang lebih besar lagi.

“Kami sangat berharap ada realisasi dari aksi kami ini, khususnya terhadap nasib-nasib hak-hak kami, yang selama ini sudah dikebiri,” tukas Herwinsyah lagi.

Sekitar pukul 11.00 wib, akhirnya massa sepakat membubarkan diri, sembari menunggu realisasi janji dari pihak Pemkab Lahat kedepannya.(CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :