WARGA DESAK PETUGAS AWASI PEREDARAN DAGING DIPASARAN

6-April-2015, 19:35

Buntut dari tertangkapnya minibus yang membawa daging celeng di Provinsi Bandar Lampung dengan tujuan Pulau Jawa. Pasalnya, daging tersebut diduga berasal dari Bumi Seganti Setungguan. Hal tersebut berdasarkan pengakuan sopir minibus Nababan, dalam sebuah pemberitaan di telivisi beberapa waktu lalu.

Eliya (32), warga Kota Lahat mengungkapkan, dugaan daging celeng yang dipasarkan ke Pulau Jawa berasal dari Lahat sangat menakutkan. Pasalnya, menurut ibu rumah tangga ini dikhawatirkan daging celeng tersebut juga dipasakan di Lahat. Dan tak menutup kemungkinan warga yang awam sepertinya sudah menjadi korban.
“Jika benar adanya daging celeng tersebut berasal dari Lahat kita sangat cemas. Sebab tak menutup kemungkinan hal tersebut juga dipasarkan di Lahat, dan bisa jadi sebenarnya sudah banyak warga menjadi korban,” ungkapnya, ketika dibincangi Senin (6/4).
Ditambahkanya, saat ini demi sebuah keuntungan banyak sekali warga yang menjual barang yang tak layak konsumsi seperti halnya daging celeng, makanan yang diberikan formalin, makanan kadaluarsa dan bentuk penipuan lainya. Dirinya berharap hal tersebut tak terjadi di Lahat.

“Menakutkan. saat ini kalau kita lihat ditayangan telivisi semua makanan tak aman, untuk itu kami warga masyarakat ini jadinya bingung dan jelas menjadi takut,” ujarnya lagi.

Senada, Sandi (30) menegaskan, agar sekiranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, harus serius terhadap persoalan ini. Menurutnya, Pemkab Lahat harus benar benar bisa memastikan kalau tidak ada aktifitas jual beli daging celeng. Terlepas benar atau tidaknya, berita yang menyetakan celeng berasal dari Lahat sudah ‘menghantui’ warga dalam ini pembeli dan penjual. Menurutnya, sah sah saja jika ada dugaan daging celeng beredar di Lahat.

“Pemkab jelas harus serius mendalami masalah ini. Harus bisa memberikan kepastian baik kepada pembeli dan penjual sehingga tidak ada ketakutan dalam aktifitas jual beli,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lahat, dr H Rasyidi Amri MT MKM menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan).

“Untuk pengawasan berada di Disnakkan, sedangkan Dinkes hanya untuk membantu bersama-sama melakukan pemeriksaan dengan turun ke lapangan,” pungkasnya.

Senada, Kepala Disnakkan Lahat, Ir Agustia Budiman MM, melalui Sekretari,s Maryam menyebutkan, pihaknya belum menerima laporan secara detail, akan tetapi, ditindak lanjuti dengan turun ke lapangan.

“Saling berkoordinasi, baik itu, Dinkes, pihak kecamatan, maupun warga sekitar, apabila ada yang mencurigakan atas aktifitas untuk segera laporkan ke disnakkan maupun kecamatan agar diambil tindakan tegas,” urainya. (Cepy-Lahat)

Bagikan ke :