Kejari Lahat Periksa Sepuluh ASN Dinas Perpustakaan

1-September-2021, 20:18

LAHAT SRIWIJAYA ONLINE—–Pemeriksaan atas dugaan korupsi anggaran SPPD Fiktif sebesar Rp. 1,1 milyar tahun 2020 di Dinas Perpustakaan Lahat, semakin dipertajam oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat.

Bahkan, diketahui dalam pemeriksaan tersebut, pihak Kejari Lahat telah berhasil memanggil sedikitnya 10 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) ditubuh Dinas Perpusda Lahat, untuk diklarifikasi terkait dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif.

Guna untuk membongkar dugaan atas perjalanan dinas diduga fiktif itu, membuat pihak Kejaksaan Negeri Lahat, terus mengembangkan serta menggali berbagai informasi guna peningkatan status atas dugaan kasus tersebut.

“Saya membaca di Medsos terkait pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 10 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) ditubuh Dinas Perpustakaan Daerah Lahat, yang jelas bukan hanya saya menanti hasil pemeriksaan juga publik yang sudah mengetahuinya,” cetus Repliansyah (41) warga Kabupaten Lahat.

Ia sangat mengharapkan sekali, pihak Kajari Lahat bisa secara gamblang dan terbuka untuk publik atas temuaan dugaan kasus yang saat ini, lagi ditangani maupun didalamiya, apalagi menyangkut anggaran APBD II Pemkab Lahat.

“Waw, sangat luar biasa apabila kasus ini menemukan titik terang serta menetapkan para tersangka ASN yang terlibat. Karena, telah menelan anggaran sebesar Rp.1.1 Miliyar itu semua uang rakyat,” tutupnya.

Kejari Lahat Fitrah, SH melalui Kasi Pidsus Anjas, SH saat dikonfirmasi membenarkan sudah adanya pemanggilan dari pihak Dinas Perpustakaan, termasuk dugaan anggaran SPPD Fiktif kurang lebih Rp.1.1 milyar tahun anggaran 2020.

Namun dia sendiri tidak bisa memberikan penjelasan lebih jauh menyangkut proses pemanggilan ini, lantaran dia mengaku bukan kewenangan untuk menjelaskannya.

“Silahkan langsung Kasi Intel, karena itu bukan kewenangan saya untuk menjelaskannya,” ungkapnya belum lama ini dikonfirmasi wartawan.

Sebelumnya, wartawan juga sempat melakukan konfirmasi kepada Kepala Perpustakaan Daerah Alfa Edison, namun, dirinya enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait seputaran pemanggil dugaan SPPD fiktif lebih dari 1.1 Miliyar yang menjadi sorotan saat ini. (Syah)

Bagikan ke :