CORONA & RAMADHAN : Sehari Saja

18-April-2020, 07:17

Oleh : oleh Burmansyahtia Darma,S.H

RAMADHAN-Kalaulah nanti Allah Ridho, kita akan dipertemukan Allah dengan bulan Ramadhan di tahun ini. Gembira ? Iya, Sedih? Iya, karena Ramadah tahun ini sungguh berbeda (terutama bagi penulis pribadi) karena bulan yang suci ini datang disaat dunia mengalami sebuah pendemi penyakit yang disebabkan oleh salah satu mahluk Allah yang kita beri nama Covid-19 (Virus Corona). Keganasan penyakit ini membuat rutinitas kegiatan sehari hari kita menjadi (dipaksa) berbeda dari biasanya. Kita dipaksa oleh keadaan untuk beraktifitas baik itu ibadah, bekaerja, belajar dan lain lain dirumah.

Tiada Shalat wajib dan Tarawih berjemaah di Masjid, Tiada Sahur dan Bukan Puasa Bersama, tiada i’tikaf di masjid bahkan tiada takbiran dan Sholat Idul Fitri berjemaah. Semua keindahan dan keceriaan yang biasanya tampak pada bulan bulan Ramadhan sebelumnya akan menjadi sebuah kerinduan dalam sebuah kenangan.

Dibalik suasana berbeda yang akan kita alami di Ramadhan tahun ini, marilah kita melakukan sebuah introfeksi diri dan melihat dari sisi yang berbeda bagaimana seharusnya kita menyambut Ramadhan. Mungkin Allah hendak mengajarkan tentang hikmah lain pada kita bagaimana menyambut Ramadhan.

Kita dipaksa untuk lebih memahami esensi dari laparnya orang berpuasa, kita dipaksa untuk memahami bagaimana beribadah tanpa harus berdebat tentang jumlah rakaat tarawih, kita dipaksa untuk bagaimana cara mendekatkan diri pada Nya di malam malam terbaik, dan kita dipaksa untuk berhenti bertengkar tentang kapan “Perayaan Pesta” 1 Syawal. Kita dipaksa untuk menjadi hamba yang sadar dimana posisi kita dan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kenapa kita diciptakan.

Diterangkan dalam Al-Qur’an bahwa, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat : 56). Sudah sangat jelas perintah Allah kepada hambanya, bahwa tiada lain yang harus dilakukan selain ibadah, semua aktifitas kita harus bernilai ibadah karena jika bukan selain itu maka kita termasuk dalam golongan orang orang yang merugi sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Asr : Demi masa (1) sungguh, manusia berada dalam kerugian (2)kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (3).

Ditengah pendemi virus Corona yang semakin meluas kita dipaksa untuk mengintrifeksi diri pribadi apakah ibadah ibadah kita telah baik dan telah sesuai esensi dari sebuah ibadah, yaitu untuk penyempurna Akhlak sebagaimana yang telah disampaikan oleh baginda Rasul, “Sesungguhnya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik ”(HR. Ahmad 2/381).

Mungkin dengan penyakit hati (sombong) dengan ciri “merasa paling”, kita telah salah dalam menjalankan peran kita sebagai hamba yang seharusnya memiliki Akhlak mulia. Mungkin kita telah menjadi suami/istri yang sombong dan lalai, kita menjadi anak yang sombong dan lalai, kita menjadi tetangga yang sombong dan lalai, kita menjadi pemimpin yang sombong dan lalai, kita menjadi Alim Ullama yang sombong dan lalai, kita menjadi orang kaya yang sombong dan lalai dan kita menjadi seorang hamba yang tak menyadari hakikat sebuah penciptaan.

Ya Allah, kiranya kami adalah termasuk dalam hamba hamba Mu yang sombong dan lalai yang jauh dari Akhlak yang baik, maka izinkanlah kami mengambil Hikmah Ramdah di tengah Virus Corona walau hanya sehari saja, Ya Allah jikalau kami termasuk orang orang yang sombong dan lalai izinkanlah kami untuk Sahur dan Berbuka walau hanya sehari saja, Ya Allah izinkan kami bersujud dan bertilawah di sepertiga malam Mu walau hanya sehari saja, Ya Allah izinkan kami memberikan Sedekah terbaik kami walau hanya sehari saja, Ya Allah Izinkan kami mendapat Ridha Mu di bulan Ramadhan walau hanya sehari saja. Ya Allah kami rindu Ramadhan Mu, izinkanlah walau hanya sehari saja.

Bagikan ke :