Rutan Baturaja Sosialisasikan RUU Lembaga Pemasyarakatan

26-September-2019, 23:13

OKU – Bertempat di ruang rapat Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada hari Kamis (26/09) digelar acara sosialisasi Undang-undang Lembaga Pemasyarakatan.

Acara di ikuti peserta dari pihak internal Rutan Baturaja, Kejaksaan Negeri Baturaja, Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Cabang OKU, Mahasiswi Akbid Rizky Fatiya, serta undangan lainnya.

Dalam sosialisasi tersebut, dipaparkan mengenai RUU Lembaga Pemasyarakatan yang perlu menjadi perhatian. Sosialisasi diperlukan agar penyampaian kepada masyarakat dapat terealisasi dengan baik dan benar, maka diperlukan peran berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, LSM, Mahasiswa/i dan pihak-pihak terkait lainnya.

Acara tersebut juga berdiskusi untuk menelaah apa yang perlu diketahui dan dipertanyakan, sehingga sama-sama belajar.

Dalam pemaparannya, pihak Rutan Baturaja menyatakan bahwa sampai saat ini OKU belum memiliki Lapas, sehingga Rutan Baturaja inilah yang menjadi satu-satunya wadah dan merangkap Lapas.
Selain itu kekurangan pegawai serta tenaga medis juga menjadi problematika di Rutan Baturaja.

Pada sesi tanya jawab, selaku penggerak generasi yang anti narkoba, GANN Cabang OKU memberikan masukan terkait dengan warga binaan kasus narkoba.
Diketahui bersama bahwasannya warga binaan di Rutan Baturaja mencapai 70 persen, maka GANN OKU berharap dari warga binaan inilah nantinya dapat turut meminimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkotika pada saat nantinya telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan, artinya mereka pun dengan kesadaran dapat langsung mensosialisasikan bahayanya penyalahgunaan narkoba.

Peran Rutan sangatlah penting dalam menentukan dan mengarahkan warga binaan selama berada di dalam, sehingga pada waktunya warga tersebut keluar, maka telah tertanam di mindset nya untuk tidak mengulangi atau mendekati narkoba kembali.

Apa yang disampaikan oleh GANN tersebut, ditanggapi dengan positif oleh pihak Rutan Baturaja.
Bahwasanya selama berada di dalam, warga binaan terus di bina melalui pelatihan, ilmu agama dan lain-lainnya.
Bahkan faktanya warga binaan kasus narkoba boleh dikatakan tidak ada yang masuk ke Rutan lagi dengan kasus yang sama setelah menjalani kehidupan normal kembali saat telah bebas, justru yang masuk merupakan warga baru lagi bahkan kian hari kian bertambah.

Sehingga timbul pertanyaan ” apa yang salah ” dengan semua ini ?. Apakah diluar sana semakin marak penyalahgunaan narkoba di masyarakat ?.
Sehingga Rutan Baturaja kewalahan dalam menampung warga kasus narkoba. (Asmara Nian)

Bagikan ke :