POLISI HADIAHI BEGAL TIMAH PANAS

4-August-2015, 16:53

EMPAT LAWANG – Pujian patut diberikan pada, pasalnya anggota Satreskrim Polres Empat Lawang berhasil menangkap salah satu komplotan begal, Aan Suzandi (20) warga Desa Landur Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang.

    Pelaku diamankan saat sedang bersembunyi diatas langit – langit rumahnya, kemudian tersangka melawan dan sempat melarikan diri dari kepungan anggota polisi. Bahkan tersangka sempat melawan dan terpaksa lumpuhkan dihadiai dengan tima panas dipaha kaki kirinya, Senin (3/8) sekitar pukul 21.30 WIB.

      Kapolres Empat Lawang AKBP Rantau Isnur Eka SiK melalui Kasat Reskrim AKP Nanang Supriatna mengatakan penangkapan tersangka menindak lanjuti laporan korban Yusadi Hidayanto telah dirampok motor jenis Vixion warna merah BG 6034 GO pada 23 Juni lalu, kejadian tersebut di Nyawangan Desa Landur-Desa Gunung Merakso.

“Akhirnya pelaku berhasil kita amankan, karena melawan anggota maka pihaknya memberikan tima panas dipaha kaki bagian kiri tersangka, “ucapnya.

      Diterangkannya aksi para pelaku untuk melakukan kejahatan dengan menghadangkan kayu yang besar ditengah-tengah jalan setelah targetnya berhenti mereka langsung menyerbu korban dengan membacok tangan serta melukai pipi korban dengan golok. Bahkan ironisnya lagi kedua jari dibagian tangan kiri putus.

“Motipnya menghadangkan targetnya dengan kayu, setelah targetnya berhenti langsung melalukai korban, “jelas Nanang.

      Nanang menuturkan tindakkan para pelaku memang terkenal sadis karena tanpa ada belas kasihan atau tidak berprikemanusiaan terhadap korbannya.

“Tanpa ada belas kasihan terhadap korbannya, karena langsung melakukan pembacokan saja kepada korban, “tuturnya. 

     Ditambahkannya, saat ini masih ada Empat orang pelaku yang jadi target. Untuk saat ini pihaknya sedang melacak keberadaan para pelaku tersebut.

“Nama-nama pelaku sudah kita kantongi dan saat ini sedang melakukan pengejaran, “jelas Nanang.

     Dia mengingatkan kepada seluruh pelaku tindak kejahatan jangan harap bisa mendapatkan belas kasihan dari anggota polisi, karena siapa yang melanggar hukum. Maka harus siap untuk berurusan dengan Polisi.

“Kita tidak ada belas kasihan terhadap pelaku Curas dan Curat, ini tidak hanya peringatan saja dan tentunya akan kita bukti dengan mendapatkan hadia istimewa yakni tima panas, “tegasnya.

      Bedasarkan keterangan pelaku Aan Suzandi dihadapan penyidik baru pertama kali melakukan perampokkan dan dia mempunyai alasan kenapa merampok, karena merasa dendam dirinya pernah ditodong.

“Aku nodong ini kareno dendam kak, sebab aku sudah pernah ditodong jeme, “katanya tanpa ada rasa penyesalan.

    Diteruskannya motor hasil rampokkan itu dijual dengan harga Rp 4 juta dan dirinya hanya mendapatkan bagian Rp 400 ribu dan sisanya untuk temannya yang berlima.

“Duit itu aku gunoke untuk beli rokok dan bensin motor” pungkasnya (Opi4L)

Bagikan ke :