H. ADRIANSYAH, Berbicara Tentang Cara Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

19-March-2024, 22:29

Muara Enim – H.ADRIANSYAH merupakan salah satu Civil Society di Kabupaten Muara Enim yang sudah membulatkan tekad maju sebagai BUPATI Muara Enim 2024-2029, hal tersebut disampaikan nya ketika di Bincangi awak media di Ruang Kerjanya.

Disampaikan sosok mantan Ketua KNPI Muara Enim ini, bahwa alasan jiwa dan raganya terpanggil untuk memimpin Muara Enim atas dasar pertumbuhan ekonomi yang 8,5 % dan angka kemiskinan yang 10,93 (data BPS 2024), sementara itu Kabupaten Muara Enim yang kaya akan Sumber daya alam (SDA) baik itu Sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui (tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat) maupun  Sumber daya alam (SDA) yang dapat diperbaharui (dapat dirasakan langsung oleh masyarakat). Selasa (19/3).

‘Ideal nya dengan sumber daya alam (SDA) yang kaya tersebut angka kemiskinan di bawah pertumbuhan ekonomi dengan kata lain kesejahteraan masyarakat meningkat, “Ujar H Andriansyah Bakal Calon Bupati Lewat Perseorangan.

Dijelaskan H Adriansyah, Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Masyarakat, kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif, salah satunya dengan mendorong pembangunan ekonomi, ” Tegasnya.

Dikatakan Pria yang merupakan Pemuda asal Desa Pulau Panggung Enim ini, membeberkan bahwa Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi di Kabupaten Muara Enim ?

Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain mengembangkan sektor perkebunan, komoditas perkebunan yang menjadi unggulan di Kabupaten Muara Enim salah satu nya komoditi karet.

Berdasarkan data BPS tahun 2024 luas areal perkebunan karet Kabupaten Muara Enim seluas 147.611 ha sedangkan produksi karet 177.487 ton dalam 1 tahun. Kalau di lihat  dari data BPS tahun 2024 tersebut, produksi karet perhektarnya belum optimal, untuk memaksimalkan hasil produksi karet tersebut harus ada program RADIKALISASI dan REVITALISASI perkebunan karet dari hulu ke hilir.

“Dengan  program RADIKALISASI dan REVITALISASI perkebunan karet, produksi akan meningkat, harga jual karet masyarakat dipastikan meningkat seminimalnya setara harga beras perkilo dan pendapatan petani karet bisa menyentuh angka Rp. 10 jutaan per bulan, ” Ungkap H Adriansyah sembari mengakhiri perbincangan.

(Ali).

Bagikan ke :