Pelantikan Kepengurusan IODI Kabupaten OKU

17-January-2022, 13:33

OKU – Pelantikan untuk Kepengurusan Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk Periode 2022-2026, dilaksanakan secara zoom pada hari Senin (17/01/2022), bertempat di Sekretariat IODI Kabupaten OKU.

Pelantikan IODI Kabupaten OKU dilaksanakan oleh Ketua IODI Sumsel Ir Suparman Romans secara zoom secara serentak bersama Kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Sumsel.

Dalam pelantikan Kepengurusan Provinsi Sumsel dan Kabupaten se Sumsel di isi juga dengan atraksi-atraksi dari Dancesport.

Untuk standar Dancesport ini di Latin Dances ada Caca, Bugi-bugi, Romba, Worsmodi yang dipadukan dan kombinasikan menjadi satu penampilan.

Matsna Ahya, S.Pd, M.Pd Ketua IODI Kabupaten OKU yang biasa di sapa dengan panggilan Anna, usia dilantik oleh Ketua IODI Provinsi Sumsel menjelaskan, “IODI ini unik, lantaran masuk di dua institusi, yaitu di KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan juga di KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia),” katanya.

“Mudah-mudahan dengan telah dilantiknya Kepengurusan IODI Kabupaten OKU ini, dapat lebih memperkenalkan kepada publik apa itu Dancesport,” ungkapnya.

Masih menurut Anna, selama ini mungkin masih banyak masyarakat awam mengkonotasikan Dancesport dengan hal-hal yang vurgal dan sensual, dianggap tidak sesuai dengan norma-norma adat budaya kita, sebenarnya tidak sama sekali seperti itu, ini murni adalah olahraga.

Memang Dancesport asal muasalnya dari Negara Eropa, berkembang terus sampailah di negara Indonesia, hingga terbentuknya IODI.
Dimana dance sudah dikenal memang di kalangan terbatas, sama seperti golf, tidak semua masyarakat dan tidak seperti olahraga-olahraga yang lain yang memang sudah dikenal secara umum.

Ditambahkannya, karena selain juga dengan gerak yang energik, juga membutuhkan sinkronisasi antara olah raga ( senam ) dan seni tari tinggal bagaimana kita mengkemas gerakannya menjadi indah. “Dan satu hal lagi pedansa itu harus menunjukkan performance yang menarik, dengan ada aspek entertainnya. Dan perlu jg diketahui bahwa dancesport ini ada juga yang berbentuk tradisional, kreasi dan pop sehingga dapat dilakukan oleh anak remaja, dewasa dan usia diatas 60 an keatas”, tandasnya.

Bagikan ke :