Diduga Proyek Jl Usaha Tani Aromantai Mark Up

4-January-2021, 22:07

Diduga Proyek Jl Usaha Tani Aromantai Mark Up

LAHAT SRIWIJAYA ONLINE—- Pengerjaan jalan usaha tani Desa Aromantai Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat yang menelan dana sebesar Rp.619.580.000′- melalui anggaran dana desa (ADD) tahun 2020, disoal warga.

Mencuatnya keluhan dan pertanyaan warga Desa Aromantai Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat ini, dikarenakan terindikasi selain adanya penyimpangan, warga juga menuding telah terjadi dugaan Mark-Up, atas pembangunan Jl Usaha Tani tersebut.

Sehingga, warga mengharapkan kepada pihak penegak hukum, kiranya dapat turun kelokasi pekerjaan, guna memantau dan mengukur secara langsung berapa panjangnya pekerjaan yang ada, termasuk lebar, dan ketebalan proyek jalan usaha tani ini.

“Yang jelas, kami tidak menerima proyek jalan usaha tani yang telah rampung dikerjakan oleh kepala desa (Kades) Aromantai Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat. Indikasi penyimpangan dari pengerjaan yang ada, mulai panjang jalan, lebar jalan, dan ketebalan jalan yang diduga sengaja volume tidak dicantumkan oleh pak Kades,” ungkap RS salah satu warga yang berhasil dibincangi wartawan SRIWIJAYA ONLINE pada Senin (04/01/2021), kemarin.

Menurut RS, selain banyaknya dugaan penyimpangan juga terindikasi dalam pembangunan Proyek Jl Usaha Tani melalui anggaran dana desa (ADD) tahun 2020 ini, telah terjadi Mark Up. Karena, dari hasil pekerjaan dilapangan tidak sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan.

Tidak sampai disitu saja, RS menduga oknum Kades Aromantai telah menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan yang melanggar peraturan dan perundang undangan. Pengangkatan perangkat desa diduga memalsukan data.

“Pembangunan jalan usaha tani tidak melalui hasil keputusan Musdes, penggunaan dana desa dari APBD, bantuan Gubernur, dari APBD Prof ADD dari APBD Kabupaten Lahat dengan total 1,2 Milyar disnyalir tidak transparan, akuntabel, den demokratis. Dalam pembuat APBDes, Perdes, Siskeudes tidak melibatkan BPD dan masyarakat. Data laporan realisasi dan LPJ diduga manipulasi, pembangunan jalan usaha tani diborongkan kepada warga desa Aromantai (warga Pagaralam) tidak melalui swakelola desa,” pungkasnya.

Didi Hardadi selaku Ketua BPD Desa Aramantai Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat dimintaki tanggapannya mengaku, semua yang dilaporkan oleh warga itu, tidak lain merupakan lawan Politik, jadi sifatnya jatuhkan Nana dusun laman.

“Kalau untuk jalan usaha tani dengan panjang 780 meter, untuk lebar 2 meter sisanya kita bangunkan platduiker sebanyak 5 unit telah rampung kita kerjakan, dan semua itu berdasarkan hasil dari keputusan musyawarah desa (Musdes),” katanya.

Namun, ketika disinggung pembangunan jalan usaha tani diborong kepada pihak ketiga, dengan tegas ditambahkan Didi Hardadi, dirinya tidak bisa menjelaskan dan mengarahkan agar konfirmasi langsung dengan kepala desa (Kades).

“Nah, untuk itu saya tidak berani menjelaskan. Silakan hubungi pak Kades, karena, itu bukan hak saya menjawab,” tutup Didi Hardadi.

Sementara, kepala desa (Kades) Aramantai, Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Yuan Hadinata membantah saat disinggung soal proyek jalan usaha tani Desa Aramantai dipihak ketigakan.

“Tidak ada, kami borongkan proyek jalan usaha tani. Dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Aramantai Kecamatan Jarai. Tolong siapa yang memberikan informasi, harus temui kami Pemdes jangan melapor kemana mana, karena, semua pekerjaan yang ada, untuk masyarakat desa laman,” cetus Kades. (Din)

Bagikan ke :