PEDAGANG TROMPET DIPASAR PANGKALAN BALAI SEPI PEMBELI

31-December-2020, 19:47

BANYUASIN,SO – Larangan dari Pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan acara pergantian tahun di luar rumah dengan tujuan agar tidak berkerumun berimbas kepada pedagang, salah satunya pedagang terompet.

Menurut Awin , pedagang terompet dipasar pangkalanbalai, ini terompet sudah menurun hingga 90 persen sejak dua tahun belakangan. Terlebih di masa Pandemi COVID-19.

“Apalagi tahun ini karena pandemi COVID-19, prmbeli corporate yang biasanya ramai tidak ada. Mereka tidak diizinkan gelar acara tahun baru yang buat ramai,” ujarnya, Kamis (31/12/2020).

Tidak saja faktor kondisi wilayah yang tidak memungkinkan untuk merayakan malam tahun baru, Awin mengatakan jika beberapa tahun terakhir memang minat warga terhadap terompet sudah sangat berkurang, termasuk antusias perusahaan maupun instansi yang biasanya menjadi langganan.

“Kemeriahan tahun baru tidak lagi disambut dengan terompet ataupun kembang api. Sebagai penjualterompet musiman, kini kami bisa dibilang kehilangan mata pencaharian,” ungkapnya.

Terompet yang biasanya ditawarkan Awin, berparyasi tergantung dengan motif berbeda-beda. Kebanyakan terompet dijual untuk mainan anak-anak dari kertas dan dihias dengan berbagai karakter unik.

“Dari 2006 sudah menjadi penjual terompet musiman dan pernah laku ratusan terompet. Tapi saat tahun terakhir, terompet makin jarang laku banyak masyarakat. Bahkan dua tahun terakhir hanya bisa dijual sekitar 50 terompet,” ucapnya.

Saatini merasa peminat terompet masi ada, bagi Awin, memajang dan menjual terompet musiman di momen tahun baru sudah menjadi bagian dari penghasilan tambahannya. bagi penjual untuk mencari penghasilan yanglebih

Mulai menjajakan terompet jualannya sekitar empathari atau seminggu sebelum pergantian tahun baru, ia menjual terompet di pasar pangkalan balai, banyuasin, Kecamatan banyuasin.lll

“Selain saya jual sendiri, saya juga jual kepada pengecer di pangkalan balai ,” jelasnya.

Awinsehari-hari berjualan sebagai jenis mainan ini cukup dipasar. Ia berharap, minat pembelian terompet jangan sampai hilang. Menurutnya selain identitas daerah merayakan dengan meniupkan terompet, budaya tahun baru dengan terompet juga menjadi momen istimewa bersama orang terdekat.

“Jadi simbol terompet ini kadang ada acara tahun baruan bareng keluarga, teman, dan orang sekitar. Kebahagiaan dan tanda perayaannya dari tiup terompet. Walau bukan penghasilan utama, dari terompet saya bisa mendapatkan uang lebih,” ujarnya.

Menjual terompet lengkap kembang api dan yang lain juga ada, Awin menjual dagangan nya mulai harga Rp10.000 hingga Rp20.000. Ia menceritakan, untuk bisa menjual paket mainan tahun baru, ini butuh banyak pembeli .

“Sebelum tahun baru, paling tidak banyaksudah terompetnya. yang terjual akhirbulan Desember sudah harus jadi. Ramainya ya hari ini, hari terakhir ,” terangnya.(Dodi)

Bagikan ke :