Diduga Arogan, Puluhan Masyarakat, Desak Kades Sumber Rahayu Mundur

7-September-2020, 22:17

Muara Enim, sriwijayaonline.com – Para Masyarakat yang tergabung dari Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim serta di dampingi Ketua GNPK Muara Enim datangi Kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim,

Kedatangan puluhan masyaraat tersebut, dalam rangka meminta agar Kepala Desa Sumber Rahayu yang di pimpinnya tersebut di berhentikan dari jabatannya kepada Bupati Muaraenim, karena dinilai sangat arogan terhadap masyarakat. Senin (7/9).

Diketahui, Buntut dari permasalahan tersebut ialah dari pemberian santunan anak yatim piatu di Masjid Baitul Rahman Desa Sumber Rahayu oleh tokoh agama Tarhim pada saat menyambut 10 Muharram di desa nya tersebut, Dirinya di Intimidasi MK seorang (Kades) di Desa tersebut melarang agar kegiatan tersebut tidak di laksanakan.

Hingga akhirnya sejumlah tokoh tersebut di dampingi ketua GNPK Muara Enim mendatangi kantor Bupati Muara Enim membawa 7 bukti tuntutan untuk berdialog kepada Bupati Muara Enim agar MA (Kades) tersebut di berhentikan dari jabatannya karena sangat arogan memimpin desa tersebut.

Terpantau, kehadiran sejumlah perwakilan dari Tokoh di Desa Sumber Rahayu di dampingi ketua GNPK Toni Diequen di sambut langsung oleh PLT Bupati Muara Enim H Juarsah SH diwakili Sekda Muara Enim Ir H Hasanuddin dan sejumlah kepala OPD Muara Enim antara lain Kepala Dinas PMD Drs Emran Tabrani, Kasat Pol PP AM Musadeq, Kadin Kesbangpol, Kabag Humas Protokoler Deni, S.STP serta Kabag Ops Polres Muara Enim berdialog perihal tersebut di ruang rapat Bupati pada hari Senin (7/9/2020).

Ketua GNPK Toni Diquen mengatakan, ia di minta masyarakat Sumber Rahayu untuk mendampingi sejumlah tokoh Desa Sumber Rahayu untuk melaporkan tindakan sejumlah arogansi Kepala Desa tersebut kepada Bupati Muara Enim dan Kepolisian.

“Saya di minta masyarakat untuk mendampingi tokoh masyarakat Desa Sumber Rahayu untuk melaporkan tindakan arogansi oknum Kepala Desa tersebut bernama Mat Kanta ke Pak Bupati, menuntut agar oknum Kepala Desa tersebut mundur dari jabatannya,” Kata Toni.

Lanjut Toni menjelaskan, pihaknya telah membawa 6 poin bukti atas tindakan arogansi seorang Oknum Kepala Desa tersebut dalam Audensi kepada Sekda Muara Enim dan Sejumlah pejabat teras di pemerintahan Kabupaten Muara Enim antara lain :

1. Pencekalan Kyai Muhammad Qusyairi Abror ( Pengasuh Ponpes Syafatullah Patra Tani) untuk tidak melakukan syiar agama Islam di Desa tersebut, 2. Pemberhentian Perangkat Desa yang lama secara tidak hormat
3. Perbuatan tidak menyenangkan kepada tokoh agama dalam kegiatan santunan anak yatim, 4. Pengancaman dalam bentuk kepada salah satu oknum Perangkat Desa melalui pesan WhatsApp kepada H. Abdul Munib, 5. Perbuatan menantang warga untuk adu fisik terhadap salah satu warga, 6. Serta perbuatan tidak menyenangkan memaki maki sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat di Desa nya tersebut.

Hal yang sama disampaikan Samsul Arif Tokoh Pemuda Desa tersebut, ” yang jelas banyak sekali yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu tindakan Arogansi Oknum Kepala Desa kami itu, dan kami atas nama masyarakat Desa kami menuntut Kades kami tersebut di berhentikan dari jabatannya tersebut, dan kami menginginkan kepada pemerintah Kabupaten Muara Enim menyikapi sebijak-bijaknya masalah ini,” Ucap nya.

Sementara itu Sekda Muara Enim Ir H Hasanuddin mengatakan, terkait permasalahan pada masyarakat di Desa Sumber Rahayu tersebut pihaknya menerima aduan warga tersebut dan akan melaporkan permasalahan tersebut kepada Bupati Muara Enim.

“Yang jelas, kita juga tidak bisa serta merta langsung memberhentikan seorang pejabat tersebut, harus melalui proses, kajian, tentang permasalahan tersebut mengacu kepada UU yang berlaku, “Ungkap Hasanuddin.

Selain itu Hasanudin menyampaikan kepada masyarakat di Desa tersebut untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan tindakan yang tidak di inginkan sehingga menimbulkan permasalahan yang baru.

“Laporan ini sudah kami terima, dan akan kami proses, tapi tolong kepada masyarakat, menahan diri agar tidak melakukan tindakan tindakan anarkis sehingga akan menimbulkan permasalahan yang baru,” Tutup nya.

(Ali).

Bagikan ke :