Banjir Bandang Porak-porandakan Puluhan Hektare Sawah di Lubuklinggau

14-June-2020, 14:29

Puluhan hektare sawah milik warga, di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, Sumsel, rusak parah akibat diterjang banjir bandang.

Saat ini lahan persawahan di kawasan ini semuanya berantakan.

Bahkan ada sebagian sawah milik warga berpindah lahan menjadi gundukan di lahan sawah milik petani lain.

Akibat kejadian ini kondisi padi berusia 2,5 bulan siap panen milik warga terancam gagal panen.

Joni Syamsuri (35 tahun), seorang warga setempat mengatakan, kejadian banjir bandang menyapu sawah mereka terjadi Sabtu (13/6/2020) kemarin.

“Kejadiannya kemarin malam pak. Tiba-tiba air datang seperti bandang langsung masuk ke sawah, saat itu airnya begitu besar, sawah-sawah langsung terendam,” kata Joni pada wartawan, Minggu (14/6/2020).

Ia menuturkan, banjir bandang yang memporak-porandakan sawah mereka diduga berasal dari kiriman luapan Sungai Kasie Ulu di Wilayah Blumai Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

“Akibat kejadian ini kita dipastikan akan merugi, namun mau gimana lagi sudah terjadi. Kejadian ini sudah dicek langsung oleh pihak terkait (Dinas Pertanian),” tambahnya.

Untuk itu,ia pun berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar kejadian ini tidak terulang lagi, sebab menanam padi adalah satu-satunya mata pencarian mereka.

Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Dedi Yansyah mengatakan, akibat kejadian banjir bandar tersebut kurang lebih sekitar 50 hektar sawah warga rusak parah.

“50 hektare ini sawah milik kelompok tani Swadaya, Suka Maju, Sri Sekar Tanjung, Harapan Makmur yang berada di Kelurahan Lubuk Tanjung,”kata Dedi.

Ia menyampaikan sawah tersebut memang sudah siap panen, hanya saja dari hasil pantauan dilapangan tidak semua padi rusak parak, karena diperkirakan 60 persen padi masih bisa dipanen.

Selain itu akibat dari banjir tersebut saluran irigasi rusak parah dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Pekerjaan Umum Kota Lubuklinggau untuk masalah perbaikannya.

“Kita sudah koordinasi, nanti kita carikan solusinya, karena dampaknya bila tak diperbaiki warga tak bisa menanam padi,” ujarnya.

Bagikan ke :