ATASI KONFLIK HARIMAU DAN MANUSIA GUBERNUR SUMSEL AJAK PIHAK TERKAIT DUDUK BERSAMA

20-December-2019, 12:03

PAGAR ALAM, SO – Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru memimpin rapat koordinasi penanganan konflik antara harimau dan manusia yang akhir-akhir ini terjadi sejumlah kawasan kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat, rakor berlangsung di rumah dinas Walikota Pagar Alam, Kamis malam (19/12).

Rapat tersebut turut dihadiri Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan S.I.P., M.Hum, Kapolda Sumsel Irjen Priyo Widyanto, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, Wakil Walikota Muhammad Fadli, Ketua DPRD Kota Pagar Alam Jenni Shandiyah, Kapolres, Dandim, dan Bupati Lahat serta jajaran Pemerintah Kota Pagar Alam.

Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, dampak konflik harimau dan manusia ini cukup merugikan banyak pihak, untuk itulah semua pihak perlu duduk bersama untuk menuntaskan masalah ini agar tidak terus menerus menjadi teror ditengah masyarakat.

“Utamanya kota Pagaralam ini adalah destinasi wisata dan akibat kejadian teror dan konflik harimau dan manusia yang terjadi belakangan ini kunjungan wisata menurun kemudian warga juga takut berkebun yang akhirnya membuat sektor perkebunan ikut melemah,” Ungkapnya.

Terkait hal ini pihaknya mengajak serta Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Walikota Pagaralam, Bupati Lahat dan BKSDA duduk bersama agar solusi dan akar permasalahan dapat diketahui, dengan begitu trauma dimasyarakat akan hilang sehingga dapat beraktifitas seperti sediakala.

Dalam kesempatan itu Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, menyatakan pihaknya siap memberikan penjagaan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Upaya itu dilakukan dengan melakukan patroli rutin dimana anggota akan berkelompok paling sedikit 10 orang dibantu petugas kepolisian melakukan patroli.

“Tapi yang menjadi kendala, harimau ini hewan yang dilindungi dan tidak bisa diambil tindakan seperti penembakan. Ketika patroli maka harus ada bantuan untuk peluru bius yang kita tidak punya,” katanya.

Kapolda Sumsel Irjen Priyo Widyanto menuturkan, pihaknya siap membentuk tim guna melakukan investigasi. “Kita siap selalu jika dibutuhkan. Yang terpenting sekarang ini konflik ini terjadi didaerah hutan lindung yang merupakan habitat harimau,” ujar dia.

Sementara Walikota Pagaralam Alpian Maskoni mengatakan, teror harimau ini sangat merugikan Kota Pagaralam diberbagai sektor. Tidak hanya pariwisata, juga pertanian dan perkebunan karena takut datang ke Pagaralam. Padahal, untuk serangan harimau lokasinya cukup jauh.

“Kami berharap dengan adanya rembug bersama ini, kondisi keamanan di Kota Pagaralam bisa kembali pulih. Wisatawan bisa datang, petani bisa beraktivitas seperti sediakala,” Tukasnya. (SO/Lianpga)

Bagikan ke :