Karena Hutang, Tiga Pelajar di Baturaja Bunuh Teman

24-September-2019, 19:27

OKU – Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari yang didampingi Kabag Ops Kompol M. Ginting , Kasat Reskrim AKP Alex Andryan S.Kom, Kabag Humas Polres OKU AKP Rachmad Haji, serta jajaran Polres OKU, pada hari Selasa (24/09) menggelar Press Release, dihalaman Mapolres OKU.

Kapolres OKU memberikan keterangan mengenai telah diamankan tiga pelaku pembunuhan terhadap Nanda (18) yang terjadi beberapa hari lalu yang mayatnya ditemukan warga di pinggir sungai Desa Banuayu.

” penahanan terhadap ketiga pelaku ini berdasar laporan dari orang tua korban dengan LP-/176/XI/2019/SPK OKU, pada tanggal 20 September 2019″, ucap Kapolres OKU mengawali press release.

” pembunuhan yang dilakukan oleh ketiga pelaku dilatar belakangi rasa kecewa pelaku terhadap korban yang dianggap tidak mau membayar hutang “, terang NK Widayana.

Ketiga pelaku pembunuhan tersebut tidak lain masih teman korban dan ketiganya tercatat sebagai pelajar di salah satu sekolah yang cukup ternama di Baturaja.
Satu orang pelaku berusia 18 tahun dan 2 orang lagi berusia 16 tahun.

Kapolres menjelaskan, penahanan terhadap ketiga pelaku tidak lepas dari kegigihan dan kerja keras Kasat Reskrim Polres OKU beserta jajarannya.
Setelah menerima laporan dari orang tua korban, Kasat Reskrim AKP Alex Andriyan S.Kom mencoba menelusuri jejak para pelaku melalui percakapan maupun pesan singkat yang berada di Handphone korban.
Dan dari HP korban itulah diketahui siapa saja yang berkomunikasi dengan korban yang akhirnya mengarah pada ketiga pelaku karena meninggalkan pesan singkat bernada ancaman hingga tantangan untuk bertemu di lokasi kejadian, sedangkan senjata tajam yang digunakan untuk menusuk korban dengan 5 tusukan justru adalah pisau milik korban yang direbut oleh para pelaku saat berkelahi dengan korban, demikian dibeberkan oleh Kapolres OKU.

Kasat Reskrim beserta anggotanya mendatangi rumah orang tua ketiga pelaku, namun sayangnya ketiga pelaku kabur tidak pulang ke rumah.

Berkat pendekatan persuasif melalui keluarga para pelaku, akhirnya membuahkan hasil, satu persatu pelaku menyerahkan diri yang diantarkan orang tua masing-masing ke Mapolres OKU untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

” Karena pelaku merupakan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang dibawah umur dan masih berstatus pelajar maka cara penanganannya berbeda dengan orang yang sudah dewasa “, tandas Kapolres OKU. (Asmara Nian)

Bagikan ke :