Masyarakat Balian dan Embacang Mempertanyakan Tanggung Jawab PT. Sampoerna Agro tbk

25-February-2019, 21:26

OKI – Kurang lebih dua puluh (20) orang masyarakat Desa Balian dan Embacang datangi Kantor Telaga Hikma Tiga PT. Sampoerna Agro, tbk di wilayah Desa Balian Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan untuk meminta pertanggung jawaban dari Perusahaan atas musibah banjir akibat tanggul raksasa milik Kebun Telaga Hikma Tiga PT. Sampoerna Agro,tbk hari ini Senin (25/02/2019).

“Menindak lanjuti kesepakatan antara masyarakat dan perusahaan pada hari Senin tanggal 18/12/2017 yang lalu, Bahwasanya ” Perusahaan akan melaksanakan beberapa program penanggulangan bencana banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang. Adapun untuk bantuan jangka pendeknya perusahaan akan memberikan bantuan sembako dan kesehatan terhadap Masyarakat terdampak musibah banjir dan berkoordinasi dengan Puskesmas Mesuji Raya, sedangkan untuk bantuan jangka panjang perusahaan memberikan beberapa alternativ antara lain:
Yang pertama melakukan pencucian sungai Dabuk pada saat kondisi air sudah surut, Jika pada saat masih terjadi banjir dilakukan pencucian sungai tidak efektif karna adanya pendangkalan sungai, maka akan diambil langkah alternativ yang kedua yaitu melakukan pembuatan Bypass (jalur pintasan air) dan jika langkah kedua ini tidak juga efektif maka perusahaan mengambil alternativ terakhir yaitu relokasi kepada masyarakat terdampak musibah banjir.

” Untuk itulah saya dan warga datang ke Kantor Telaga Hikma Tiga PT Sampourna Agro, tbk ini sebab setelah kami evaluasi alternativ jangka panjang point pertama untuk cuci sungai yang sudah dilaksanakan pada tahun 2018 yang lalu jelas tidak efektif, nyatanya kami masih kebanjiran.” terang Kadus Balian Fitra Banasito kepada wartawan.Senin(25/02/2019).

Dikatakan juga oleh Sumardi Tokoh Masyarakat Desa Balian Bahwasanya “Masyarakat Balian dan Embacang yang terdampak musibah banjir meminta kepada perusahaan untuk mengambil alternativ terakhir yaitu Relokasi, karena untuk cuci sungai dan Bypass (jalur pintas air) itu tidak efektif menurut kami, selanjutnya harapan kami kepada Perusahaan untuk memberikan bantuan kesehatan kepada masyarakat terdampak musibah banjir seperti penyemprotan atau Voging sebab banjir ini biasanya identik dengan yang namanya DBD (demam berdarah).” harapnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Tokoh Masyarakat Balian Bapak Sumadi, Askep Kebun Telaga Hikma Tiga Samsul Tampubolon mengatakan “Saya menerima apa yang disampaikan Bapak Sumadi sebagai perwakilan masyarakat Balian dan Embacang yang terdampak musibah banjir dan akan saya sampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi, yang berkompeten untuk mencari jalan keluarnya dan saya meminta kepada masyarakat agar bersabar dan tidak melakukan tindakan tindakan anarkis. Memang perusahaan sudah semestinya memperhatikan masyarakat disekitarnya dan mencari jalan terbaik antara masyarakat dan perusahaan.”tandas nya. (Sandy).

Bagikan ke :