LEGENDA SENIMAN DAERAH DARI TANAH BESEMAH

6-September-2017, 11:13

PAGARALAM – Tanah besemah menyimpan segudang seniman yang hampir terkikis zaman. bagaimana tidak, hampir seniman – seniman ditanah besemah yang pernah melegenda dizamanya kini tak lagi dikenal khalayak ramai. Salah satu seniman daerah besemah libagh Rismala Dewi (56) yang populer dengan sebutan “Ris PALAPA”. Palapa diambil dari nama studio rekaman yang pertama kali mengajak beliau untuk rekaman pada tahun 1978, selain PALAPA Record, beliau juga pernah rekaman distudio Gumarang Palembang.

Saat diwawancarai dikediamanya jln.gunung dempo kampung swakarya kelurahan sukorejo kecamatan pagaralam utara kota pagaralam selasa (5/9) Beliau bercerita, ” Saya belajar berejung ( seni tutur besemah ) sejak kecil sekitar umur 10 tahun, awal mula diajarkan oleh nenek berbagai jenis seni tutur besemah salah satunya berejung ini,” ujarnya.
“Saya sudah rekaman dari tahun 1978 hingga 1995, sebanyak 24 kaset (Album) yang setiap kaset ( Album) berisi empat (4) sampai sepuluh (10) lagu. Aku juga teringat teman duet dulu, alm. Isran ada beberapa lagu yang diduetkan dengan isran, tapi beliau sudah lebih dulu menghadap ilahi ,” kenang seniman 56 tahun ini.

Sebagai seorang yang pernah melegenda sebagai pelantun lagu daerah beliau memiliki banyak lagu yang cukup populer dizamanya antara lain judul lagunya ” Ading tia balek, Bejudu gale die nanti dan kemileng kakak serta banyak yang lainya,” Setelah tidak lagi memetik gitar dan melantunkan rejungan ( lagu daerah) kini beliau menjadi petani kopi bersama keluarga kecilnya. Disinggung tentang apakah dirinya ingin aktif melantunkan lagu daerah lagi ia mengatakan untuk saat ini belum terfikirkan, ” sekarang suara saya tidak bagus lagi ” guyon beliau kepada awak media.

Ditambahkan seniman ini, Saya berharap seni tutur besemah khususya dikota pagaralam ini tetap dilestarikan, syukur kalau ada perhatian pemerintah. Tapi kalau pun tidak, generasi muda wajib menjaga dan melestarikan budaya dan kesenian daerah kita, kalau tidak dijaga dan dilestarikan maka kesenian ini akan punah, pungkasnya. (SO/lianpga).

Bagikan ke :