HARI LAHIRNYA PANCA SILA & SAMBUT RAMADHAN : ALIANSI MAHASISWA MURA-LINGGAU-MURATARA GELAR AKSI

1-June-2016, 18:53

LUBUKLINGGAU-Guna memperingati hari lahirnya pancasila,Selasa (1/6) Puluhan Mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara (MLM) adakan aksi damai di DPRD Kabupaten Musi Rawas dan DPRD Kota Lubuklinggau.

Aksi damai dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HMI, GMNI, PMII dan KAMMI ini, dilakukan sejak pukul 09.00 WIB guna menyuarakan aspirasi mereka terhadap pemerintah dan DPRD.

Aksi damai diawali di gedung DPRD Musi Rawas, bertemu dengan perwakilan DPRD disana satu-persatu perwakilan mereka membacakan tuntutan mereka. Orasi dilanjutkan ke gedung DPRD Kota Lubuklinggau, yang kebetulan disana akan melaksanakan rapat paripurna.

Mereka pun diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya didampingi ketua komisi I, Merizal dan Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe didampingi Sekda Kota Lubuklinggau, H Parigan.

“Tuntutan kami diperingatan hari lahirnya pancasila ini, meminta agar pemerintah mendukung menjadikan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional. Tentunya diiringi dengan pelaksanaan upara serentak, baik di pemerintahan, maupun anak-anak sekolah dan mahasiswa. Serta kembalikan dan hadirka kurikulum tentang pelajaran pancasila di sekolah,” tegas Arman, perwakilan aliansi mahasiswa dari HMI.

Tidak hanya itu saja, mereka juga meminta agar pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan ideologi negara yang tertuang dalam sila ke IV. Lalu memita dilakukan penutupan prostitusi selama bulan Ramadhan.

“Untuk ini kita minta pemerintah tegas lakukan penertiban seperti kos-kosan, warung esek-esek, hotel hingga panti pijat. Menindak tegas kepada pelaku yang tertangkap basah melakukan zina atau usaha prostitusi, melakukan razia PSK seminggu dua kali, serta mengadakan pelatihan dan pengalihan profesi serta pembinaan,” lanjutnya.

Tuntutan selanjutnya yang disampaikan oleh Angga dari organisasi GMNI menegaskan, alaiansi mahasiswa mendukung pemerintah untuk memberlakukan hukum kebiri di Kota/Kabupaten. “Namun harus diberlakukan untuk seluruh umur, tidak hanya untuk yang korbannya dibawah umur saja,” tegasnya.

Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya langsung menjawab apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Dijelaskannya satu persatu, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut.

“Tuntutan terkait upacara peringatan hari lahirnya pancasila, kita bangga sudah direspon oleh mahasiswa dan DPRD akan terus kawal agar ini terlaksana. Berkaitan dengan kurikulum di sekolah ini memang sudah menjadi keharusan, namun karena kita negara kesatuan kita tunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Namun DPRD janji diberbagai kesempatan, jika memungkinkan akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat,” jelasnya.(LO-W3)

Bagikan ke :