DINILAI AROGAN, GMNI MINTA KADINKES KOTA LUBUKLINGGAU DI COPOT

2-March-2016, 18:54

GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI) Cabang Lubuklinggau gelar aksi di kantor Dinas Kesehatan Lubuklinggau pada rabu sore (2/03/16) menyikapi pernyataan kadinkes Kota Lubuklinggau yang dinilai arogan.

Sebagai mana diberitakan oleh beberapa media online bahwa kadinkes kota lubuklinggau mengatakan bahwa sebenarnya mahasiswa tidak perlu menggelar aksi penggalangan dana tersebut, sebab Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, telah menyediakan dana pendamping bagi warga yang kondisinya seperti itu. “Untuk apa lagi galang-galang dana, kalau ada masyarakat miskin, lalu tidak memiliki kartu BPJS, cukup hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke rumah sakit, seandainya memang nanti butuh dirujuk untuk dilaksanakan operasi, tentu biaya ditanggung oleh Pemkot Lubuklinggau, sebab anggaran untuk biaya pendamping itu sudah ada.( http://www.infolubuklinggau.com/mahasiswa-galang-dana-untuk-maulana-penderita-gangguan -saluran-pencernaan/ )

Dalam aksinya, GMNI mendesak agar dr Nawawi Kadinkes Kota Lubuklinggau untuk segera di copot karena dianggap arogan karena melarang mahasiswa (GMNI) melakukan aksi peduli terhadap masyarakat tidak mampu yang sedang sakit dan harus operasi.

Angga Juli Nastionsyah, Ketua GMNI Cabang Lubuklinggau yang menimpin langsung aksi nengatakan bahwa aksi penggalangan dana yang dilakukan GMNI merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat tidak mampu. Walau pemerintah sudah menyediakan dana untuk biaya penobatan tetapi keluarga juga masih membutuhkan dana operasional selama proses pengobatan.

Ketika mendengar adanya pernyataan di media bahwa Kadinkes Kota Lubuklinggau marah marah atas aksi peduli yang dilakukan oleh GMNI, Kami merasa sangat kecewa, ujar Angga. Kami menganggap Kadinkes Kota Lubuklinggau tidak memiliki rasa kemanusiaan dan mencemarkan nama baik mahasiswa Lubuklinggau, Ungkap Angga.

Kami minta agar Walikota Lubuklinggau untuk mengevaluasi dan memecat Kadinkes Kota Lubuklinggau, desak angga.

Ketika aksi berlangsung, Kadinkes Kota Lubuklinggau akhirnya bersedia menemui masa GMNI yang sedang aksi untuk melakukan klarifikasi bahwa tidak benar dia marah marah atas aksi peduli yang dilakukan mahasiswa

Menanggapi kalrifikasi yang diberikan oleh Kadinkes Kota Lubuklinggau, Angga mengatakan, kedepan kami akan tetap menggalang bantuan untuk sodara kita M Maulana Ardianto, bayi berusia 9 bulan yang menderita gangguan saluran pencernaan dan juga tetap akan melakukan langkah langkah yang dianggap perlu untuk mendesak agar Kadinkes Kota Lubuklinggau di copot.(SO-003)

Bagikan ke :