JELANG PENCOBLOSAN, BANYAK WARGA PALI BELUM MENERIMA SURAT UNDANGAN

9-December-2015, 06:24

PALI- Semua pihak termasuk seluruh elemen masyarakat berharap pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (plikada) Bupati-wakil bupati di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan berlangsung aman, lancar, damai, jujur dan adil. Sayangnya, proses atau persiapan pelaksanaannya (pilkada,red) masih banyak kekurangan atau kelemahan disana-sini, yang berakibat pelaksanaan pilkada di Kabupaten PALI tidak akan berjalan dengan baik.

Sebagai contoh, menjelang detik-detik pencoblosan pagi ini (9/12/15), masih banyak warga PALI belum menerima surat undangan untuk memilih dari KPUD PALI. Padahal surat undangan tersebut merupakan salah satu syarat dan harus ditunjukkan kepada petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) saat akan mencoblos di TPS.

Wartawan SRIWIJAYAONLINE.COM sendiri yang notabene sudah 6 tahun menetap di PALI (sudah punya KTP PALI) dan pada pemilihan legislatif tahun 2014 juga telah terdaftar sebagai pemilih, kenapa pada pilkada tahun ini (2015) tidak mendapat surat undangan atau tidak masuk pada Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketika dikonfirmasi kepada Ketua KPPS mengapa hal ini bisa terjadi, Ketua KPPS yang meminta namanya jangan disebutkan, mengaku bahwa ini merupakan kelalaian KPUD PALI atau khususnya petugas pendata dilapangan. Harusnya KPUD PALI memastikan bahwa semua warga yang sudah memenuhi syarat untuk memilih telah dimasukkan kedalam DPT.

Ia menambahkan, sampai malam ini (8/12/15) masih banyak warga belum atau tidak mendapat surat undangan. Ia meminta bagi warga yang ingin memilih, bisa menggunakan KTP, tetapi syaratnya harus memilih setelah semua yang terdaftar di DPT telah melakukan pemilihan/pencoblosan semua ( terakhir,red).

Sementara itu Rata (58) salah seorang warga yang tidak mendapatkan surat undangan mengaku sangat kecewa dengan kinerja KPUD PALI.”Dari dulu sampai sekarang, baru kali ini saya dan keluarga saya tidak menerima surat undangan, padahal kami sudah berpuluh-puluh tahun menetap di PALI (dulu Muara Enim), ” ora beno nian ikak”, ” ujar Rata dengan nada ketus.

Menurut salah seorang narasumber Sriwijayaonline.com yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, Kalau banyak warga yang menggunakan KTP atau KK untuk menyalurkan hak pilihnya, ini salah siapa, padahal suksesnya pilkada salah satunya ada pada DPT.

Terlepas dari pasangan calon mana yang dirugikan atau diuntungkan dalam hal ini (terkait kisruh DPT), anggaran atau biaya yang telah dikeluarkan oleh negara untuk mensukseskan perhelatan akbar Pilkada ini sangatlah besar. Jangan sampai ini menjadi sia-sia atau mubazir, kalau persiapan dan pelaksanaannya (pilkada,red) sendiri tidak berjalan sukses atau tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama. (VOLIS/SO/PALI)

Bagikan ke :