RESES DPRD SUMSEL DAPIL 7 : LISTRIK, JALAN DAN SAWIT MASALAH KIKIM AREA

16-April-2015, 09:58

KIKIM AREA – bertempat di kantor Kecamatan Kikim Barat, Rabu 15/4 berlangsung rapat dengar pendapat jaring Informasi Anggota DPRD dengan masyarakat Kikim Area, rapat digelar dalam rangka Reses anggota DPRD Propinsi Sumatera Selatan Daerah Pemilihan 7.

Nopran Marjani anggota DPRD Propinsi Sumsel dari Partai Gerindra, mengatakan “dalam masa Reses ini, khususnya di wilayah Kikim Area terjaring informasi, ada tiga masalah pokok yang menjadi keluhan masyarakat, pertama adalah masalah Listrik, kedua masalah Jalan dan ketiga adalah masalah Perkebunan Sawit”

Nopran Marjani menjelaskan “Masalah listrik, sampai dengan kepemimpinan Bupati lahat Saifudin Aswari , areal pemukiman yang sudah teraliri dan diterangi listrik, telah mencapai lebih dari 90%, dan tentunya Pemerintah Kabupaten lahat dan Propinsi terus berusaha untuk menerangi masyarakat, dan dalam peningkatan ini akan kami tindak lanjuti terus melalui Dinas terkait juga kerjasama dengan pihak PLN”

“Alhamdulillah berkat perjuangan kawan kawan di DPRD Propinsi Sumsel ada Rp. 112 Milyar pada tahun 2015 ini yang di alokasikan untuk Infra Struktur di Kabupaten Lahat, dan Rp.8,5 Milyar akan di gunakan untuk pembangunan Infra struktur di Kikim Area, terutama pembangunan Jalan jalan di daerah menuju Transmigrasi, sekalipun ada yang atau belum beraspal hotmik, minimal dilakukan pengerasan, yang pasti kami di DPRD Propinsi terus berupaya membangun Kabupaten Lahat” jelas Nopran

Lebih lanjut tentang Perkebunan Sawit “Kami meminta kepada Pejabat terkait seperti Kepala Desa melalui Camat untuk membuat surat resmi ke DPRD Propinsi Sumsel, agar kita dapat duduk bersama dengan Perusahaan dan Dinas terkait menyelesaikan permasalahan perkebunan sawit ini, terlebih juga kebijakan tentang Perkebunan maupun pertambangan saat ini sudah berada di Pemeritahan Propinsi” tambahn Nopran

Sementara itu Agusman warga Kikim Barat lainnya, mengatakan “ye pasti kami ni nak jalan iluk, mangke lemak ngeluargh ka hasil kebun ni, amun ujan sare nian, nak kekebun licvak’an nak balik luk itu pule, udem tu selesai ka masalah tanah tanah kami ye la di ambik’i li Perusahaan, dik ngerti kami ni tuape kendak jeme perusahaan ni kelakuan luk Belande” pungkas salah satu peserta Reses ini (QNANTHIE/lO/003)

Bagikan ke :