Aktivis Muara Enim Soroti Terkait Permasalahan Warga Pulau Panggung Dengan PT BAS Dan MME

8-May-2025, 15:51

Muara Enim, sriwijayaonline.com – Ternyata permasalahan antara Warga Desa Pulau Panggung Dengan PT BAS dan MME menjadi sorotan dari berbagai elemen masyarakat, nah kali ini datang dari Karel yang merupakan aktifis  di kabupaten Muara Enim.

Dikatakan Karel ketika dibincangi awak media melalui via tlp, dirinya sangat menyayangkan akibat banyak nya tanah yang di bawa dari dalam tambang berceceran di jalan raya sudah menyebabkan beberapa orang bahkan pelajar ikut korban dampak dari lumpur berhamburan di sepanjang jalan.

Baca juga link berita sebelum nya ;

Menurut Karel, insiden yang terjadi akibat ulah dari aktivitas perusahaan tersebut, memang sangat berdampak bagi masyarakat, paling para yang berada di ring 1 yaitu di Desa Pulau Panggung

“Sebenarnya tak boleh lagi lewat jalan aspal, walaupun masih mungkin itu adalah toleransi dari pusat, memang aku lihat kondisi jalan itu memang parah, tanah itu termasuk pencemaran lingkungan

pencemaran lingkungan itu dimana saja, itu bisa kena sangsi terkait UU no 32 tahun 2009 lingkungan hidup, ujar Karel.

Selanjut nya Karel menambahkan bahwa, akibat dari limbah berserakan di jalan lintas yang mengakibatkan pengguna jalan kecelakaan, perusahaan sudah salah, dan itu tertuang di Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) mengatur tentang analisis dampak lalu lintas (Andalalin). pastinya bisa dilaporkan secara perdata maupun pidana.

“Jadi harapan saya, pihak perusahaan itu harus cekatan, menerima dan merealisasikan aspirasi masyarakat. sipatnya pencegahan yang akan merugikan masyarakat, seperti kecelakaan, itukan ada kecelakaan, kecelakaan dijalan

Akibat banyak nya tanah yang di bawa dari dalam tambang berceceran di jalan raya sudah menyebabkan beberapa orang bahkan pelajar ikut korban dampak dari lumpur berhamburan di sepanjang jalan

harapan saya,  Diusahakan Perusahaan itu jangan sampai terulang lagi menyebabkan kecelakaan masyarakat pengguna jalan

Kalo terkait polusi udara, ya sudah tak bisa ditutupi lagi, lafatal sipat nya, sudahlah okelah mungkin sudah dimaklumi oleh penduduk disana yang mana mungkin sudah ada penyiraman

Tanah yang berhamburan dijalan apalagi itu tanah bercampur lumpur yang pasti nya licin, jangan menyebabkan motor terbalik alias jatuh, bahaya itu, bisa-bisa terjadi kejadian lebih fatal yang menyebabkan kematian, “ucap Karel

Sebenarnya kalo dikategorikan kesalahan ya diduga pihak perusahaan itu sudah berlapis, untuk lebih jelas alangkah baik nya pemerintah melakukan aksen turun ke sana, supaya dilihat dan di periksa terkait permasalahan itu. Terakhir saran saya pihak perusahaan itu ya penuhilah aspirasi warga disana, karna menurut saya, diduga itu murni kelalaian dari pihak perusahaan,  sudah fatal itu, “ujar Karel menambahkan.

Jadi, lanjut Karel, “saya mengaskan kepada perusahaan, terkait kejadian ini jangan di anggap sepele, berikanlah kepedulian dan hak warga sesuai aturan yang ada, “tutup karel.

Sementara itu, Sodri ketika dibincangi awak media terkait harapan pada mediasi lanjutan yang direncanakan besok dapat menghasilkan suatu keputusan yang memihak kepada warga desa Pulau panggung yang terdampak aktivitas dari jalan Hauling yang di lalui PT BAS dan MME.

“Pastinya apa yang menjadi kesepakatan pada mediasi di kantor camat beberapa hari yang lalu antara warga dengan prusahaan dapat menghasilkan keputusan yang memihak ke masyarakat, namun apabila tak sesuai, mohon maap saya mewakil warga kp 4, akan terus berjuang sampai kemanapun, buka perlu saya akan bersurat ke kementrian dan bahkan saya bersama warga lain nya akan langsung melaporkan insiden ini ke kementrian dan bahkan ke presiden, “tegas Sodri.

Diketahui, Mediasi sudah berjalan namun belum final, direncanakan mediasi lanjutan akan berlangsung besok bersama pemerintah Desa.

(Ali).

Bagikan ke :