BANK BNI LUBUKLINGGAU KUCURKAN KREDIT DENGAN MEMALSUKAN INDENTITAS NASABAH

16-February-2015, 20:21

Bank BNI Cabang Lubuklinggau kucurkan dana kredit Rp 1,25 miliar dengan memalsukan indentitas nasabah, salah satunya
melakukan penipuan terhadap H Sudirman warga Jalan Kenanga II Nomor 21, RT 6 Kelurahan Nangka Kecamatan Lubuklinggau Utara II,Kota Lubuklinggau.

Sudirman menceritakan, terungkap indikasi pemalsuan tanda tangan dirinya dalam aplikasi peminjaman uang sehingga sejumlah uang kredit
dikucurkan, ketika bulan Desember 2012, pihak Bank menagih bunga sebesar Rp 17 juta perbulannya yang tidak dikunjung dibayar.

Merasa dirinya tak pernah meminjam uang, akhirnya dia mendatangi kantor Bank BNI untuk mengklarifikasi. Setelah diberitahu pihak Bank,
ternyata perusahaan konstruksi yang dimilikinya meminjam uang untuk mengerjakan proyek pemasangan jaringan listrik di wilayah Musirawas dengan nilai anggaran Rp 2,3 miliar.

Setelah bertemu dengan pihak Bank dan mencari kejelasan, dia langsung mengirimkan surat perihal uang uang dikucurkan ke beberapa instansi seperti Bank Indonesia, Bank BNI wilayah Sumsel dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Badan PemeriksaKeuangan (BPK) RI sehingga instansi yang dikirimkan surat membalas dengan mengirim aplikasi peminjaman uang.

Kaget bukan kepalang setelah melihat surat peminjaman uang, disana tertulis atas namanya sebagai Direktur PT Perdana Karya Sarana
Mandiri, tertanggal 22 Oktober 2010 silam kepada Bank BNI untuk diperkenankan menarik fasilitas pinjaman.

Bukan hanya aplikasi pinjaman, dirinya juga kaget melihat slip penarikan uang yang diajukan dan surat dari Bank BNI perihal
penyaluran hasil termin atau pemberitahuan pemberian kredit, dalam surat tersebut tertera tanda tangan Kadistamben yang saat itu dijabat
Aidil Rusman dan disetujui oleh Pimca Eri Asyari.

Setelah mengecek keabsahan surat yang dikirim pihak Bank, dirinya lantas mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas mengenai uang pinjaman.
Namun jawaban dari Kepala Dinas, dia juga tidak pernah menanda tangani dan akhirnya membuat surat sanggahan bahwa tanda tangan Aidil dipalsukan.

“Dari keterangan pak Aidil saja dia tidak pernah menanda tangani surat pemberitahuan kredit, berarti nama saya telah dipalsukan oleh oknum
Bank BNI untuk pengucuran dana kredit,” jelasnya Senin(16/02)

Pada tahun 2013, dirinyapun sempat diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan untuk mengaudit dana uang pinjaman. Namun hasilnya memang dirinya tidak pernah melakukan pinjaman.

Dia menambahkan, lebih kecewa lagi setelah dirinya mengetahui saat akan meminjam uang ternyata nama dan perusahaannya telah di blacklist disejumlah Bank yang berada di Lubuklinggau.

Bukan itu saja, Sudirman yang sejak tahun 1993 telah melakukan peminjaman uang dan memberikan jaminan berupa sertifikat tanah
sebanyak 5 unit pun ditahan oleh Bank BNI cabang Lubuklinggau. “Jadi saya sudah menjadi korban oleh Bank, sejumlah harta saya pun ditahan,” ungkapnya.

Saat ini dirinya telah melaporkan pemalsuan identitas kepada Polres Lubuklinggau, dan harapannya bisa segera mengusut tuntas. “Saya hanya
menuntut aset saya dikembalikan, serta nama saya yang telah dicemarkan sehingga sulit untuk meminjam uang untuk dipulihkan kembali,”
ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Arif Mansyur membenarkan pihaknya telah menerima adanya laporan warga terkait
pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh pihak Bank BNI cabang Lubuklinggau.

“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, dan laporan sudah kita terima,” singkatnya saat dihubungi.(Faizal)

Bagikan ke :