SUSNO DUADJI : HARUSNYA KITA LEBIH BAIK

27-February-2017, 09:59

PALEMBANG, Jum’at 27 Febuari 2017, Sumatera Selatan sebagian besar wilayahnya berupa perairan, sangat akrab dengan air, tidak heran karena Sumatera Selatan adalah pusat Kerajaan Sriwijaya yang merupakan Kerajaan Bahari yang sangat akrab dengan air, dan dijuluki Wilayah Batanghari Sembilan, karena mempunyai sembilan aliran Sungai yang terkenal,

Sumatera Selatan juga kaya akan daerah rawa-rawa yang terendam air sepanjang tahun, dan mempunyai beberapa danau yang lumayan luas , serta sejumlah air terjun yang lumayan banyak,

Bahkan Sungai yang sangat terkenal karena panjang dan lebar serta dalam yang dapat dilayari oleh kapal ukuran besar dibentangi oleh jembatan Ampera yang kesohor itu , dijadikan sebagai lambang Propinsi Sumatera Selatan,

Tapi sayang Sungai Musi belum mendatangkan manfaat maksimal untuk mensejahterakan rakyat Sumatera Selatan, dan keindahan Sungai Musi yang demikian kesohor itu, hanyalah bak gadis desa yang jelita namun masih tersembunyi belum sedikitpun tersentuh make up,

Sungai Musi saat ini terkesan kotor mendekati jorok, semerawut, bangunan bertumbuh liar mengarah ke tengah sungai, bangunan tidak tertata, dan semakin lama semakin membuat Sungai Musi menjadi sempit, kondisi demikian apabila dibiarkan akan menjadikan Sungai Musi tidak sehat, semakin dangkal dan sempit,

Mungkin sudah saatnya Sungai Musi ditata ulang dan semua pihak harus disiplin dengan tata ruang suangai Musi, dan semua komponen harus sadar bahwa Sungai Musi adalah anugerah Allah kepada Masyarakat Sumatera Selatan yang harus dijaga kelestariannya,

Sungai Musi masih jauh untuk dapat dikatakan menjadi objek wisata yang menarik, Sungai Musi belum terlalu memikat minat wisatawan untuk mengunjunginya, Sungai Musi juga belum terlalu mensejahterakan masyarakat Sumatera Selatan,

Padahal kalau ditata yang rapi, disiplin dan mentaati kaedah kelestariaan alam maka Sungai Musi sungguh menjadi objek wisatawan yang menawan dan mensejahterakan,

Di Sungai Musi ada jembatan ampera, di Sungai Musi ada Pulau Kemarau, di bibir Sungai Musi ada bangunan kuno peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam seperti Benteng Kuto Besak, di Sungai Musi ada juga restoran yg representatif, dll , tapi sayang semua ini belum terintegritas menjadi kesatuan objek wisata yg menarik,

Namun yang tampak saat ini adalah kondisi Sungai Musi yang tumbuh memperihatinkan, sungai semakin sempit, sungai semakin kotor, sungai semakin membahayakan pelayaran, dan sungai semakin tak jelas arah pengembangannya,

Bandingan dengan wilayah negara tetangga di sekitar Marina Bay, yang dulunya merupakan muara sungai kecil, teluk yang tidak begitu nenarik, dan tidak begitu luas, tapi ditata dan dikelola sedemikian rupa ;
~ bibir sungai tetap menjadi public area tidak boleh ditutup,
~ sungai dibersihkan dari bangunan liar,
~ areal perairan tidak boleh menyempit,
~ bibir sungai dijaga keindahannya,
~ ada areal pejalan kaki di bibir sungai yang luas, bersih, terang, indah dan aman,
~ pembagian peruntukan yang jelas,

Sungguh menjadi objek wisata yang sangat menarik wisatawan dan mensejahterakan rakyat karena rakyat dapat mencari rezeki dari berjualan berbagai macam mulai dari makanan, minuman, cendera mata, angkutan air, dll.

Setiap hari kita akan menyaksikan dikawasan ini betapa banyak touris manca negara yang datang untuk berwisata air, atau joging, atau menikmati aneka makanan yang lezat dan terjangkau sambil duduk santai ngobrol sampai larut malam menikmati hidangan dan pemandangan yang demikian mempesona,

Tentunya juga meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak,,

Kita yakin bahwa Sumatera Selatan khususnya dan Indonesia pada umumnya kalau ditata dan dikelola dengan baik pasti akan mengalahkan objek wisata negara kawasan sekitar,,

Semoga !

Susno duadji
—————–
~ Ketua Umum TP Sriwijaya
~ Ketua Komite Pemantau Pengawas Pertanian Indonesia
~ Datuk Patani Sumsel

Bagikan ke :