LSM Gerak Indonesia Kutuk Keras Pelaku Pencemaran Sungai Pulau Diduga Dari Limbah Pabrik

30-July-2021, 19:34

Sriwijayaonline.com, Batang Hari – Diduga tercemarnya air sungai pulau yang berlokasi di Kelurahan Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batang Hari, pada 26/7/2021 lalu yang berakibat banyaknya ikan yang mati.

Masyarakat sekitar resah dengan adanya kejadian ini, mengingat air sungai ini juga dijadikan warga sebagai sumber air minum dan memasak masakan lainya.

Darmawan anggota dari LSM Gerak Indonesia untuk Provinsi Jambi kutuk keras atas pelaku pencemaran ini.

Menurut Darmawan, diduga tercemarnya air sungai ini diakibatkan dugaan dari limbah pabrik perkebunan kelapa sawit PT. MMS yang keberadaanya di huluan sungai ini, kata Darmawan.

Dijelaskanya lagi, tadi pagi 30/7/2021, pihak dari DLHD Kabupaten Batang Hari turun lapangan guna check kebenaran dari informasi masyarakat juga mengambil sampel air sungai yang diduga telah tercemar ini.

Kami dari LSM Gerak berharap kepada tim LH yang turun, agar bekerja profesional dan benar-benar menindak lanjuti dari informasi warga, sehingga pelaku pencemaran ini benar-benar diberi sangsi nantinya, ungkap Darmawan.

Menurut Hamdi Zakaria, dari pemerhati lingkungan notabene juga sebagai Kaperwil Media Supremasi Hukum Indonesia News untuk Provinsi Jambi mengatakan, Kepada Pihak Kelurahan, Kecamatan dan pihak Polsek Marosebo Ulu, diharapkan bisa kawal hasil lab dari LH ini, sehingga jika terbukti dugaan ini, pihak perusahaan bisa diberikan sanksi, sanksi pembinaan atau juga bisa jadi sanksi pemerintah, sehingga jika terjadi lagi, bisa saja nantinya diberikan sanksi pencabutan izin operasionalnya.

Pencemaran lingkungan juga berimbas terhadap Sartifikasi ISPO perusahaan ini, mengingat pengajuan dari Sartifikasi ISPO ini salah satunya adalah lingkungan, kata Hamdi.

Menurut Hamdi, dalam waktu dekat Tim nya juga bakal turun sebagai bentuk pemerhati lingkungan di seputaran aliran sungai ini, terutama check kondisi Len sungai sesuai dengan Kepres no 32 tahun 1990 dan PP no 38 tahun 1999 tentang Len sempadan sungai, terutama dalam kawasan perkebunan sawit, katanya.(Mulyadi)

Bagikan ke :