AKTIF DISOSMED, JANGAN KAITKAN SAYA ‘SUSNO’ DENGAN PILKADA

26-May-2016, 14:44

PALEMBANG – Marak viral kabar Susno di dunia maya dan sosmed, tentu memberikan kesan tebar pesona sang Jenderal untuk kepentingan pilkada nanti. Hal inilah yang langsung diluruskan oleh mantan petinggi Mabes Polri ini.

Kepada LahatOnline.com, Kamis (26/5) dia mengatakan, tak ada kaitanya akan aktifitasnya di medsos dengan gerakan dalam pilkada Sumsel. Apa yang dilakukannya adalah ungkapan keprihatinan akan kondisi yang ada di sekitanya.

“Tak ada tujuan lain, walau ada yang mengkaitkan dengan pilkada Sumsel yang masih dua tahun lebih, sama sekali tidak ada, saya tidak punya partai, saya juga sudah menikmati masa pensiun, toh memperjuangkan rakyat tidak harus menjadi pejabat.

Alhamdulillah banyak media yang mau mengangkat persoalan rakyat ke rana publik, tapi sayang justru yang ditonjolkan adalah pribadi saya, bukan jeritan petani dan pedagang  tradisional yang kami suarakan,” paparnya.

Masih katanya, bahkan saking kurang informasi tentang saya, ada media yang mengarang berita dengan membuat seolah keterangan saya, dan mengcopy paste google. Tapi sayang yang dipotong ujung nya saja, bahwa Susno Duadji mantan Kabareskrim yang dipidana dan dipenjara, bla … bla …

“Sehigga saya ini disamakan dengan naralidana koruptor yang suka, merampok duit negara dan seterusnya. Tidak ditulis mengapa Susno diperkarakan, tidak ditulis perkara gede yang saya ungkap sampai mempertaruhkan jabatan dan dapat berakibat jiwa melayang.

Sudahlah, itu masala lalu, memory kolektif masyarakat Indonesia masih segar, rakyat sudah cerdas. Tak perlu berkutat pada masa lalu, kita harus optimis memandang masa depan. Apakah saya bertani seperti buruh tani ? Ya tidak !

Sebagai Ketua Umum TP Sriwijaya yang sedang gemar mempublikasikan ekonomi kerakyatan, sejak masih dinas keluarga saya sudah bisnis, bisnis kami halal, bayar kewajiban, sekarang dikendalikan oleh anak-anak saya hanya seperti konsultan gitulah,” papanya.

Saat ditanya apakah dia tinggal di desa ? dia menjawab iya, Lebih banyak di desa dari pada di kota, karen alamnya segar, jauh dari kebisingan, dan tak terhindar dari kegaduhan.

“Saya ke Jakarta kalau sudah kangen ketiga cucu lelaki yang gagah, berani dan lucu ! Mari kita suarakan suara rakyat kecil, petani, pedagang tradisional, buruh, dan lain – lain. Kita bangun ekonomi kerakyatan yg kuat. Terima kasih media yang mau menyuarakan jeritan rakyat,” pungkasnya.(*)

Penulis : Indi Sirani

Bagikan ke :