Dinkes Mura, Camat dan Tim Jumantik Ajak Masyarakat Berantas Jentik Nyamuk

5-December-2016, 18:13

MUSIRAWAS- Guna mensikapi musim hujan membuat perkembangan jentik nyamuk sangat cepat. Sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas (Mura) melakukan aksi berantas jentik nyamuk.

Kegiatan sendiri dilaksanalan di Desa Dwijaya, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura dilakukan langsung oleh kader juru pemantau jentik (jumantik) yang sudah dibentuk sejak tahun berjalan 2014 yang lalu sebanyak 15 orang.

Kepala Dinkes Mura, dr H Tjahjo Kuntjoro melalui Kabid P2Pl, Marpin Yadip didampingi Kasi Pemberantasan penyakit menular, Nasrul Bayumi mengatakan bahwa pihaknya sengaja melaksanakan kegiatan ini di Desa Dwijaya. Karena pada tahun sebelumnya desa ini masyarakatnya memiliki riwayat penyakit demam berdarah.

“jadi dalam memberantas jentik nyamuk ini harus digerakkan oleh kepala desa, Puskesmas, kader jumantik dan masyarakat membiasakan untuk membersihkan tempat-tempat yang rawan dijadikan nyamuk untuk bertelur. Paling tidak seminggu sekali melakukan hal itu,”kata Marpin Yadip, Senin (5/12).

Dengan melakukan pemberantasan secara kontinu seminggu sekali. Maka penyebaran jentik nyamuk dapat terkurangi.

“Banyak sekali media tempat nyamuk ini bertelur, seperti di air yang tertampung bukan air yang tertampung ditanah. Seperti bak mandi, perangkat semut, minumab hewan, buangan air kulkas, kemudian AC, sampah-sampah yang mengandung genangan air,”ungkapnya.

Menurut Marpin sendiri hingga sekarang di Kabupaten Mura sudah ada 20 desa yang memiliki kader Jumantik, antara lain di Kecamatan Tugumulyo, Muara Beliti, Megang Sakti, Tuah Negeri, dan Purwodadi.

“Walaupun akhir tahun ini penderita DBD belum banyak, namun pada Februari yang lalu 14 kecamatan hampir 100%  terkena DBD, dimana masing-masing kecamatan masyarakat yang terkena DBD sebanyak 33%,”jelasnya.

Diakui oleh Marpin bahwa kesadaran masyarakat dalam membasmi jentik nyamuk ini masih sangat rendah. Walaupun cara membersihkan jentik tersebut mudah, namun nyatanya sangat sedikit kepedulian masyarakat dalam membersihkan jentik nyamuk.

“Sangat mudah dalam memberantas jentik nyamuk ini bisa dengan cara menguras, menutup, dan mengubur. Sebenarnya yang membuat masyarakat itu terkena DBD karena terkena virus Dengue yang disebabkan oleh nyamuk,”imbuhnya.

Bahaya dari nyamuk DBD ini, karena bisa menyebarkan 100 telur dari satu nyamuk sehingga jika dibiarkan. Maka dikhawatirkan akan menyerang masyarakat.

“Makanya kita melakukan pencegahan dengan memperbanyak sosialisasi. Karena dalam membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat tidak mudah. Makanya harus dilakukan secara bertahap,”tegasnya.

Sementara menurut Nasrul Bayumi sendiri kegiatan pembasmian jentik nyamuk ini penting dilakukan. Karena memang cara pembasmian ini merupakan kegiatan yang tepat selain fogging.

“Kalau fogging sudah menjadi alternatif yang terakhir. Karena fogging dapat mencemarkan lingkungan. Makanya kita ingin mengubah paradigma masyarakat bahwa selain fogging ada cara yang lebih mudah dalam memberantas nyamuk,”tutupnya.

Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Camat Tugumulyo, Agus Susanto yang langsung turun kelapangan untuk mengecek rumah-rumah yang ada tempat air tergenang.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Tugumulyo, Marni mengatakan memang kegiatan ini merupakan program yang rutin dilaksanakan sebagai bentuk untuk memberantas jentik nyamuk.

“Saya minta kepada Tim Jumantik yang sudah dibentuk agar bekerja dengan baik, sehingga kedepan tidak ada masyarakat yang terkena penyakit DBD,”singkatnya.

Bagikan ke :