Dinas Perhubungan Siapkan Dua Alternatif Pemecah Arus

29-June-2016, 19:41

MUSI RAWAS – Kepadatan arus mudik telah terlihat memadati Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) kabupaten Musi Rawas (Mura). Mulai dari kendaraan roda empat (Mobil) pribadi hingga bus lintas antar provinsi melintas dengan jarak tempuh diperkirakan 60-100 kendaraan per menit.

Seperti pantauan di lapangan, Rabu (29/6), banyaknya pemudik melintas sepanjang jalur utama lintas Sumatera, terlihat mulai dari perbatasan antara Kabupaten Musi Rawas dengan batas Kota Lubuklinggau

Menyikapi hal tersebut, Plt Kepala Dishubkominfo Musi Rawas, H Heriyanto melalui Kabdi LLAJ Hermansyah mengatakan, saat ini memang sudah mulai berlangsung arus mudik lebaran 2016. Namun pihaknya belum melakukan monitoring secara langsung ke lapangan terkait peningkatan arus lalulintas.

Pihaknya mengatakan akan mulai melakukan pemantauan pada tanggal hari ini, Kamis 1 Juli 2016, karena saat ini Dishubkominfo masih mempersiapkan sejumlah strategi pengalihan arus di sepanjang Jalinsum Musi Rawas.

“Kalau sekarang memang sudah ada yang mudik dan kebanyakan mereka menaiki bus dan kendaraan roda dua. Kami sudah menyiapkan dua jalan alternatif untuk memecah arus,” kata Hermansyah.

Jalan alternatif akan di maksimalkan di sekitar Simpang Semambang-Tugumulyo-Simpang Terawas dan satu lagi terdapat di Jalan Simpang Periuk-Siring Agung-Petanang Lubuklinggau. Disinggung mengenai penertiban truk-truk bermuatan.

Hermansyah mengatakan, pihaknya belum mendapat instruksi untuk melakukan penertiban terhadap truk-truk bermuatan seperti yang mereka lakukan pada tahun sebelumnya.

“Kita tunggu petunjuk teknis dulu, kalau tahun kemarin memang ada instruksi untuk menyetop aktivitas truk, agar tidak mengganggu selama arus mudik,” jawabnya singkat.

Pihaknya menegaskan puncak arus mudik akan berlangsung selama empat hari, dua hari sebelum lebaran dan dua hari setelah lebaran idul fitri mendatang. Namun Pemda Musi Rawas sudah mempersiapkan sejumlah petugas Dishub untuk bersiaga selama 16 hari yang dimulai dari H-6 mendatang.

“Kita sedang mengatur sistemnya dan semua yang diperlukan untuk menghadapi arus mudik mendatang. Jalur kita memang jalur padat, dan selalu digunakan untuk jalur mudik setiap tahunnya,” ucapnya.

Dia berharap dengan strategi yang matang, keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan dapat terjamin.

Pihaknya meminta kepada para pemudik untuk melakukan pengecekan terhadap kendaraan, kondisi fisik maupun perlengkapan keselamatan sebelum mengendarai kendaraan.

“Kalau sakit jangan di paksa untuk mengemudi, sebaiknya stop dan istirahat. Lebih baik telat dan selamat dari pada buru-buru tapi risiko,”

Sementara Iwan (35) pemudik warga kabupaten Musi Banyusin  (Muba) mengatakan, bahwa pihaknya melakukan perjalanan mudik hendak menuju ke Provinsi Bengkulu. Di mana, dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun memilih lebih dulu berangkat karena menghindari arus mudik terjadi.

“Kalau berangkatnya lebih awal, lebih aman karena jalan masih sepi. Ya, setidaknya mengurangi risiko kecelakaan dilihat banyak kendaraan bus maupun truk yang melintas di sepanjang Jalinsum Musi Rawas,”terangnya saat dibincangi ketika berhenti sejenak di pinggir jalan.

Lebih jauh ia menyampaikan, bahwa dengan kondisi seperti ini, padatnya arus mudik kiranya  pemerintah segera melakukan penertiban terhadap sejumlah kendaraan truk pengangkut barang yang sering melintasi wilayah Kabupaten Musi Rawas. Terlebih , sejumlah kendaraan truk tersebut sering kali mengakibatkan kemacetan sehingga menghambat para pemudik.

“Yang jelas, kami harapkan lebaran tahun ini. Arus mudik bisa berjalan normal dan aman. Untuk kembali kami pun bisa sampai tujuan,” tutupnya.(LO-W3)

Bagikan ke :