Beberapa Tokoh Agama Kabupaten OKU Menghimbau Masyarakat OKU Agar Tidak Lakukan People Power

14-May-2019, 18:47

OKU – Pemilu tahun 2019 telah selesai. Dengan usainya Pemilu, banyak pihak berharap tetap terjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia. Beberapa tokoh agama di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengingatkan dan menyerukan penolakan terhadap people power.

Salah satu tokoh agama islam di Kabupaten OKU yaitu KH Khaeri selaku Ketua Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten OKU, mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing akan ajakan gerakan atau seruan people power yang dikhawatirkan bisa mengancam persatuan bangsa.

” Saya selaku Rois Syuriah kabupaten OKU, menginstruksikan kepada seluruh jajaran NU di OKU beserta organisasi otonom dibawah NU untuk tidak ikut serta dalam kegiatan aksi people power pada 22 Mei nanti di kantor KPU pusat Jakarta “, ajak KH Khaeri, Selasa (14/5/2019).

Ketua Rois Syuriah OKU ini juga mengajak kepada umat beragama islam untuk berdoa agar negeri tercinta tetap terjaga kedamaian dan ketentramannya. Ia juga mengajak masyarakat untuk menunggu keputusan penyelenggara akan hasil Pemilu yang telah dilaksanakan dalam hal ini yakni KPU dan Bawaslu.

Selain Ketua Rois Syuriah OKU, ada juga himbauan senada yang dinyatakan oleh Drs Maryono selaku Penyelenggara Khatolik Kemenag OKU yang menghimbau agar umat Katolik di OKU tidak ikut dalam gerakan people power.

Kemudian himbauan juga berasal dari Ketua Majelis Buddhayana OKU Iwan Handoko, ” People power tidak tepat, karena ada mekanisme yang harus dilalui. People power membuat situasi negara tidak kondusif. Kita harus hormati keputusan KPU “, himbaunya.

Para tokoh agama tersebut menghimbau , apabila ada hal yang dianggap terdapat kecurangan, maka haruslah diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku untuk tetap menjaga kedamaian di Indonesia utamanya Kabupaten OKU.
(AN)

Bagikan ke :