WAW. ‘AYEK APUL’ PENUH SESAK OLEH SAMPAH

30-July-2015, 14:51

//// Sepanjang Aliran ‘Ayek Apul’ Disesaki Sampah
Pemkab Sesalkan Kebiasaan Buruk Masyarakat Membuang Sampah

Saluran pembuangan dalam kota, yang dikenal dengan nama ‘Ayek Apul’ yang merupakan saluran utama pembuangan air limbah di sepanjang dalam kota Lahat belakangan kondisinya sungguh miris dan sungguh memprihatinkan. Dimana disepanjang alirannya belakangan sudah berubah fungsi, yaitu menjadi tempat pembuangan sampah terpanjang. Terlihat dilapangan, didalam dan di sepanjang saluran yang membentang dari kawasan Kelurahan Gunung Gajah hingga Desa Manggul itu banyak sampah berbagai jenis, menumpuk dan memadati isi salurannya, khususnya dalam kondisi musim kemarau belakangan, ditambah faktor debit airnya yang otomatis berkurang.

Ditambah lagi, karena terlalu banyaknya tumpukan sampah yang ada, dengan berbagai jenisnya, belakangan kondisinya semakin terlihat, bahkan juga sudah menimbulkan bau busuk yang menyengat dan jelas mengganggu. Muslim (38) salah satu warga di kawasan Jalan Veteran dibincangi berdalil, sebenarnya sampah yang menumpuk tak jauh dari tempat tinggalnya itu merupakan sampah kiriman dari bagian hulu saluran air, nah karena kondisi kemarau, debit air kurang, akhirnya sampah kemudian menumpuk.

“Bahkan terkadang kami seringkali memarahi ado beberapo warga datangan, sambil lewat, membuang sampah kedalam saluran air ini. yo jadilah kondisinyo kayak ini sekarang,” ujar Muslim.

Diakuinya, selain menimbulkan bau busuk, pemandangan tak sedap, belakangan diakuinya juga menyebabkan disekitar lingkungan rumah tinggalnya mulai banyak nyamuk dan mengganggu. Dirinya dan juga diyakini warga lainnya juga pasti mengkhawatirkan akan menulardan menjangkitnya penyakit-penyakit tertentu, seperti malaria, demam berdarah dan lainnya.

“Kalo kami warga sini sebenernyo sudah sering bebersih siring, tapi kalo kedepan masih bae ado kiriman sampah dan ujung-ujungnyo madek disini, masalahnyo masih akan datang,” tukasnya.

Untuk itu ditambahkan Syahrial (41) warga lainnya, dirinya dan warga sekitar aliran ayek apul sungguh berharap, pihak terkait pemerintah melakukan tindakan membersihkan sampah di ayek apul, sehingga bersih dari sampah-sampah dan juga terbebas dari ancaman bahaya penyakit musiman.

“Kami minta nian pak, sampah-sampah disini biso diambeki, dan warga yang ado di hulu itu biso diberikan peringatan atau sosialisasi, biar dak buang sampah disiring lagi kedepannyo,” ucap Syahrial.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kebersihan dan Keindahan Kota, Dahnial Nasution mengemukakan, sebenarnya soal saluran ayek apul itu merupakan kewenangan dinas lain untuk normalisasi dan pembersihannya, akan tetapi secara inisiatif pihaknya juga turut membersihkan sampah di ayek apul itu. Dibincangi di ruang kerjanya, Kamis (30/7), Dahnial mengatakan, kewenangan pihaknya adalah penanganan sampah pada saluran terbuka (salter) tetapi dinas pasar juga terlibat pembersihan ayek apul secara inisiatif, namun bukan rutinitas.

“Kalau ayek apul sebenarnya bukan kewenangan kami namun pembersihan kami lakukan dengan partisipatif saja,” tukas Dahnil.

Dia juga menyayangkan, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan termasuk membuang pada saluran air seperti saluran ayek apul tersebut. Padahal, pihaknya sendiri sudah banyak himbauan pada sejumlah tempat pinggir saluran ayek apul agar tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan ada peraturan daerah tidak membolehkan warga membuang sampah sembarangan.

“Ini menjadi PR besar semua pihak, khususnya dalam hal memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat yang ada,” tegasnya. (IMAM/CEPY – LAHAT)

Bagikan ke :