ISI

Peningkatan Kualitas Guru di Era Milenial

oleh : Adelin Oktarina (UIN Raden Fattah Palembang)

6-May-2019, 18:57


Tidak bisa dipungkiri kita sekarang telah memasuki era milenial atau yang sering disebut dengan istilah zaman Now, dimana pada zaman ini teknologi menjadi salah satu alat utama dalam menunjang pendidikan di Indonesia. Menjadi guru merupakan panggilan hati yang membutuhkan kebulatan hati dan tekad dalam menjalankan amanah yang diembannya. Hal ini terjadi karena guru merupakan suri tauladan masyarakat dalam kesehariannya.

Tingkah polah guru dalam kesehariannya sering dijadikan tolok ukur mengidentifikasi nilai-nilai budaya dan sosial. Jika sebagian besar guru berperilaku baik dan berkarakter positif maka kita bisa menyimpulkan nilai-nilai budaya dan sosial yang berlaku di masyarakat juga masih baik, demikian pula sebaliknya jika sebagian besar guru berperilaku negatif maka kita juga bisa menyimpulkan bahwa ada suatu kecendrungan menurunnya nilai-nilai sosial dan budaya yang berlaku di suatu masyarakat. Begitu besarnya peran seorang guru sehingga profesi ini sangat membutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam menjalankan aktivitas profesinya.

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa ” Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dengan demikian seorang guru akan berupaya secara terus menerus meningkatkan kompetensi diri yang dimilikinya untuk mencapai amanah pendidikan yang telah dilahirkan para pendiri bangsa ini. Dalam UU ini dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih , menilai dan mengevaluasi peserta didik pada PAUD, jalur pendidikan formal, Pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.

Menjadi guru di era milenial atau di zaman now memang membutuhkan perjuangan yang super, Hal ini juga berkaitan dengan siswa/i yang dihadapinya adalah siswa/i di zaman now pula. Belum lagi ditambah dengan keharusan guru untuk meningkatkan keprofesionalan yang dimilikinya. Di zaman milenial, semua pelatihan dilakukan dengan melibatkan teknologi di dalamnya, mulai dari proses pendaftaran, pengiriman berkas atau laporan pelaksanaannya yang serba online dan lain sebagainya. Sehingga selain kemampuan mengoperasikan komputer/laptop, guru juga dituntut untuk mampu menguasai teknologi aplikasi yang sedang masif menglobalisasi dunia.

Dunia terasa menjadi lebih sempit dengan kemajuan teknologi ini. Facebook , Instagram , Tweeter , Email , google adalah contoh-contoh aplikasi yang akrab di telinga masyarakat. Bagaimana jika seorang guru tidak mampu menguasai kecanggihan teknologi di zaman now? Bisa dipastikan guru tersebut akan jauh tertinggal dalam pembelajaran, juga akan jauh tertinggal dalam hal informasi dan peningkatan kompetensi yang dimilikinya. Bahkan bisa saja terjadi seorang siswa akan mampu mengalahkan gurunya dalam hal penguasaan teknologi. Jika hal ini tidak diatasi maka guru akan mandeg kreativitasnya dan masyarakat akan semakin tidak percaya dengan kemampuan guru yang mendidik putra putrinya. Globalisasi di bidang teknologi komunikasi dan Informasi ini tentu memiliki dampak positif dan dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari.

Faktanya pengaruh negatiflah yang lebih mempengaruhi kehidupan keseharian siswa/i zaman now. Sehingga tidaklah mengherankan jika mereka lebih memilih duduk di warnet dan hotspot yang menyediakan wi-fi gratis daripada belajar, bersekolah, dan bersosialisasi.

Untuk meminimalisir atau mengurangi serta untuk meningkatkan keprofesionalan seorang guru ada beberapa hal yang bisa kita lakukan , di antaranya adalah :
Sistem Pendidikan Kepfosesian Guru yang mesti dirubah dan disempurnakan
Perlu peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan yang berkaitan dengan guru seperti diklat, bimtek , seminar dan lainnya. Upaya ini sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas guru terutama di bidang IPTEK . Jika ada guru yang telah mengikuti kegiatan keprofesionalan guru tingkat Nasional maka ia diharuskan untuk mendesiminasikan pengetahuan yang dimilikinya di kegiatan KKG ( Kelompok Kerja Guru ) dengan menjadi tutor teman sebaya atau menjadi pemandu. Tentu tidak dengan serta merta kemampuan guru akan meningkat namun paling tidak akan terjadi transfer pengetahuan di antara para guru.

Apalagi jika bentuknya berupa teknologi aplikasi maka akan semakin membuat guru tertantang untuk bisa menguasainya. Kegiatan pelatihan atau apapun yang bertujuan untuk peningkatan kualitas guru sangat erat kaitannya dengan dukungan dari pemerintah baik pusat atau daerah, terutama pemerintah daerah yang harus lebih peduli dengan peningkatan kegiatan ini. Selain peningkatan pelatihan di bidang kognitif, pelatihan di bidang mental dan penguatan karakter juga harus dilakukan.

Hal ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan karakter positif guru. Dengan kegiatan yang intensif kita berharap terjadi perubahan karakter guru yang berimbas pada perubahan karakter siswa menjadi lebih tangguh , kreatif , dan inovatif dalam menyongsong generasi emas Indonesia. Dengan peningkatan karakter positif ini maka kita bisa menyaring informasi yang beredar di tengah-tengah masyarakat dan mengurangi dampak negatif perkembangan iptek yang menyertainya.

Program Gerakan Literasi Sekolah adalah hal wajib yang mesti dilakukan. Ungkapan bahwa Buku adalah Jendela Dunia harus benar-benar diterapkan pada usia dini. Dalam kegiatan ini harus dirancang program sedemikian rupa sehingga pada saat proram dijalankan semua warga sekolah aktif mensukseskan program ini. Ketersediaan buku-buku berkualitas dan uptodate menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan.

Ketersediaan dana yang minim yang dimiliki guru dan pihak sekolah sebenarnya bisa diupayakan dengan memanggil komite sekolah , paguyuban kelas , dan para alumni . Dalam pertemuan ini diharapkan mereka bisa menyumbangkan buku-buku yang diperlukan siswa baik buku fiksi dan nonfiksi. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa kita peroleh. Pembentukan Komite Sekolah yang menjadi fasilitator dalam menjembatani kebutuhan-kebutuhan sekolah dan atau mensosialisasikan program-program sekolah bagi pihak-pihak yang berkepentingan sangatlah diperlukan. Selain komite sekolah , hadirnya Paguyuban Kelas akan sangat membantu satuan pendidikan dalam menjalankan program-program yang ditawarkan.

Dengah hadirnya Komite Sekolah dan Paguyuban Kelas maka akan banyak hal positif yang bisa dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Selain itu akan banyak saran , kritik dan masukan yang bisa ditampung mulai dari perencanaan, pembahasan, penetapan dan pelaksanaan program sekolah. Hal ini juga akan membangkitkan kembali semangat musyawarah dan gotong royong yang saat ini sudah mulai tergerus oleh zaman. Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing , begitu nasehat yang selalu dilontarkan nenek moyang kita. Dengan bekerja sama dan sama-sama bekerja maka diyakini akan menghasilkan dan meningkatkan kualitas guru serta peserta didik .

Akhirnya dengan semangat pantang menyerah dan usaha-usaha yang terus menerus dilakukan tanpa kenal lelah diharapkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat. Bukankah kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan penduduknya? Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia bersama-sama memperbaiki sitem pendidikan yang ada dinegara kita dengan sebaik-baiknya.

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

LAHAT - 18-October-2024, 21:00

Dihadapan Yulius-Budiarto Tim Pemenangan RD PJKA Bandar Agung, Kota Jaya dan Kota Negara Bacakan Janji Setia 

JAKARTA - 18-October-2024, 20:59

Hasil Survei LKPI Paslon Nomor Urut 2 Unggul di Pilkada Lahat 

LAHAT - 18-October-2024, 20:51

Puluhan Mass FPL Unjuk Rasa ke Pemkab Lahat 

BANYU ASIN 18-October-2024, 20:47

DI DUGA SEKDES LUBUK RENGAS KECAMATAN RANTAU BAYUR LAKUKAN PUNGLI 

EMPAT LAWANG - 18-October-2024, 20:41

Cepat Tanggap, Jasa Raharja Lahat Serahkan Santunan 0 Hari Korban Laka di Kec. Tebing Tinggi, Kab. Empat Lawang 

MUBA - 18-October-2024, 17:09

Eva Hariyati Tim Inteviu dari UNAIR Apresiasi Komitmen Pemkab Muba Menjalankan SPBE 

LAHAT - 18-October-2024, 15:59

Gerak Cepat Satresnarkoba Polres Lahat Tindak Lanjuti Laporan Banpol Vidio Pemakai Narkoba 

PALEMBANG - 18-October-2024, 15:33

PJ Bupati Sandi Fahlepi Beri Kuliah Umum di PPS FKIP Unsri Bagikan Beasiswa 

LAHAT - 18-October-2024, 05:12

Terkait Ijazah Palsu, Malam Ini Juga Tim Hukum Yulius Maulana Laporan ke Polda Sumsel

MUSI RAWAS - 17-October-2024, 23:59

Tim Samsat Musi Rawas I Glorifikasi Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor 

MURATARA - 17-October-2024, 23:59

Respon Cepat Jasa Raharja Lahat Serahkan Santunan Korban Laka di Kec. Rawas Ulu, Kab. Muratara 

LUBUK LINGGAU - 17-October-2024, 23:58

Tim Samsat Lubuk Linggau Sosialisasikan Program Pemutihan, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Bayar PKB 

LAHAT - 17-October-2024, 20:25

Pemkab Lahat Sosialisasi Sekaligus Penandatanganan Komitmen 

LAHAT - 17-October-2024, 19:58

Polres Lahat Bersama Unsur Tripika Bersinergi Siap Wujudkan Pilkada Aman, Damai dan Demokratis 

MURATARA - 17-October-2024, 19:29

 Tim Samsat Muratara Gencar Sosialisasikan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Kecamatan Rawas Ulu

MUBA - 17-October-2024, 17:41

Pemkab Muba Bersama SKK Migas Rakor Bahas Upaya Peningkatan Produksi dan Lifting Minyak Bumi 

MUBA - 17-October-2024, 14:27

Pemkab Muba Siapkan Peringatan HSN dan Evaluasi Program Sarjana Bina Desa 

LAHAT - 16-October-2024, 23:33

Warga Merapi Selatan GassPoll.!!! Nyatakan 80 Persen Siap Menangkan BZ-WIN

MUBA - 16-October-2024, 21:21

Heboh, Jasad Pria Ditemukan Mengapung Di sungai Musi 

OKU - 16-October-2024, 18:53

Istri Paslon ‘BERTAJI’ Hadiri Acara Sunatan Massal dan Peresmian Posko Emak-Emak BERTAJI Kecamatan Peninjauan

LAHAT - 16-October-2024, 18:36

Tim Penuntut Umum Kejari Lahat Gunakan Hati Nurani Tuntut Pelaku Pengerusakan Proyek Sungai Pangi 

LAHAT - 16-October-2024, 16:28

Yulius Maulana Terima Penghargaan Leadership And Inspirativ Award dari DPP GENCAR 

LAHAT - 16-October-2024, 16:27

Polres Lahat, Polda Sumsel Ungkap Kasus Dugaan Penggelapan 

JAKARTA - 16-October-2024, 13:33

PLN Raih Penghargaan dari Local Media Summit 2024, Konsisten Dukung Perkembangan Media di Daerah

MUBA - 16-October-2024, 13:15

HUT TNI ke 79 dan Sumpah pemuda dimeriahkan dengan MUBA RUN 10 K dan FUN RUN 

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE