ISI

MENGENAL TOKOH INDEPENDEN DI BANYUASIN


29-April-2018, 17:40


BANYUASIN  — Dua belas calon independen siap bertarung di pilkada serentak di seluruh Sumatra Selatan. Hanya 3 daerah yang tidak memiliki calon independen yakni Prabumulih, OKI, dan Provinsi Sumatra Selatan. Semarak tokoh independen di Kabupaten/Kota lain inilah yang membuat demokrasi di Sumsel menarik. Salah satu kabupaten yang memunculkan tokoh independen itu adalah Kabupaten Banyuasin.

ADA BUYA DI BANYUASIN

Banyuasin memunculkan 5 pasang calon bupati. Salah satunya maju dari jalur independen. Bila ditilik namanya, ada “Buya” tersemat di sana.

Bila menyebut Buya, ingatan kita akan tertuju pada Buya HAMKA, Buya Syafii Maarif, atau Buya Yahya. Kata “Buya” ini sebenarnya berasal dari “abuya” berarti ayah. Namun, kata ini mengalami pengkhususan makna. Seseorang yang dipanggil “Buya” berarti memiliki penghormatan khusus dari banyak orang. Salah satu yang dianggap khusus adalah pengetahuan agamanya.

Begitu juga Buya Husni Thamrin Madani yang telah mendirikan Pondok Pesantren terbesar di Banyuasin, Ponpes Qodratullah. Ponpes ini telah menghasilkan lebih dari 20 angkatan lulusan Madrasah Aliyah.

PONPES QODRATULLAH DI BANYUASIN

Salah satu kebijakan Buya di Ponpes yang patut direnungkan adalah tentang kebijakan tanpa seleksi  bagi anak yang ingin mondok. Buya berpendapat seorang anak yang  sudah berkeinginan untuk menjadi santri mestinya harus didukung penuh.  Tak soal apabila belum bisa baca dan tulis Al Qur’an. Ponpeslah yang harus menyediakan  pengajaran secara khusus, agar kemudian bisa membaca dan menulis Al  Qur’an. Begitu juga dengan anak-anak yang dianggap nakal. Kalau tidak ada sekolah yang mau mendidik anak nakal, bagaimana mereka bisa berubah jadi baik? 

Selain tokoh agama, Buya Husni Thamrin juga dianggap sebagai salah satu tokoh pendiri Banyuasin. Buya mendapatkan penghargaan sebagai  Tokoh Pendiri Pemekaran Kab. Banyuasin pada acara Pelantikan Pengurus  Ikatan Keluarga Banyuasin (IKBA) kota Palembang pada Agustus 2017 lalu. Buya bersama 4 tokoh pendiri-pemekaran  Kabupaten Banyuasin yang lain mendapatkan penghargaan tersebut, yaitu  Drs. H. Anwar Malik, Drs. H. Noer Muhammad, KH. Kaharuddin Aziz, dan Dr.  KH. Burlian Abdullah. Sebagaimana diketahui, Banyuasin adalah hasil dari pemekaran kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 1999.

MENGGANDENG SUPARTIJO

Keputusan maju lewat jalur independen itu pun digenapi Buya dengan menggandeng Supartijo. Setali tiga uang dengan Buya, Ir. H. Supartijo juga adalah pendiri Pondok Pesantren. Ia mendirikan Ponpes Nurul Qolam di Dabuk Rejo, Ogan Ilir. Di Banyuasin, Supartijo mendirikan Yayasan Pendidikan Nurul Ilmi, sebuah sekolah berbasis Islam Terpadu mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK.

Uniknya, pembangunan institusi pendidikan itu tidak terlepas dari latar belakangnya sebagai petani. Tidak banyak yang tahu bahwa Supartijo punya latar belakang birokrasi di Dinas Perkebunan Sumsel, dan sejak pensiun ia fokus menjadi petani. Ia didapuk sebagai ketua kelompok tani dan ia mengumpulkan zakat dari hasil pertanian/perkebunan kelapa sawit dan karet kelompoknya untuk dijadikan modal pembangunan sekolah. Para anak petani tersebut diberikan hak untuk bisa masuk ke sekolah yang beliau banggakan sama kualitasnya dengan sekolah-sekolah di Palembang.

NURUL ILMI DI BANYUASIN

Tersirat dari namanya, Supartijo beretnis Jawa. Beliau datang ke Sumatra saat berumur 4 tahun bersama kakek angkatnya. Dalam beberapa pilkada terakhir, nama beliau seringkali masuk bursa pilkada. Namun, beliau selalu menolak. Kali ini, tokoh Pujasuma yang juga Wakil Ketua I Forum Kerukunan Umat Beragama Banyuasin itu tak dapat menampik ajakan Buya yang beliau hormati.

ULAMA DAN KEKUASAAN

Majunya Buya dan Supartijo juga mendapat beberapa tanggapan negatif. Ada yang menuding mereka berdua haus kekuasaan. Padahal bukan itu alasannya.

Bupati sebelumnya yang tertangkap tangan menjadi pemicu. Buya dan Supartijo yang merupakan tokoh agama dan tokoh pendidikan sangat sedih menyaksikan fakta bahwa ada korupsi di bidang pendidikan di Banyuasin. Hati mereka sebagai orang tua juga terpanggil untuk kembali mengayomi Banyuasin. Banyuasin yang dicita-citakan saat pendirian belum tercapai hingga kini. Seperti sebuah kutipan, “Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang baik”.

Taglineyang diusung, Banyuasin yang BERSIH, bebas korupsi sebenarnya memiliki makna yang lebih mendalam. Bersih berarti fitrah/suci. Pembangunan hati untuk pembangunan Banyuasin harus dimulai terlebih dahulu. Salah satu fokusnya, seperti kiprah mereka, adalah pada bidang pendidikan. Pembangunan pendidikan yang merata di Banyuasin daratan dan perairan harus tercapai.

Bersih juga berarti secara identitas, warga Banyuasin yang letaknya sangat dekat dengan perkotaan (Palembang) tidak kehilangan jati diri mereka. Banyuasin harus menyediakan ruang bagi anak-anak muda Banyuasin untuk berinovasi dan mengaktualisasikan dirinya. BERSIH juga bisa sebagai singkatan dari Berdaya saing, Ekonominya merata, Relijius masyarakatnya, Sejahtera warganya, Infrastruktur yang kian memadai, dan Harmonis hubungan kemasyarakatannya. (Adam)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

MUBA - 14-June-2025, 09:18

7 ASN Dinkominfo Muba Siap Beraksi: Lulus Verifikasi untuk Pelatihan Social Media Analyst Digital Talent dari Komdigi 

OKU TIMUR 13-June-2025, 23:59

Penuh Haru, Ribuan Masyarakat Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter I 

OKU TIMUR 13-June-2025, 23:59

Pemkab OKU Timur Gelar Pelatihan Peningkatan Keahlian Pembuatan Kripik dan Perbaikan Pendingin Udara (AC) 

LAHAT - 13-June-2025, 23:57

Wabup Silaturahmi Sekaligus Ajak Wartawan Kawal Perusahaan Tidak Patuhi Perda 

MUBA - 13-June-2025, 20:26

Kunker di Sungai Keruh: Rosada Rohman melakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

LAHAT - 13-June-2025, 17:57

Hakim PN Lahat Tolak Gugatan Masyarakat Banjarsari

LAHAT - 13-June-2025, 17:55

Kapolres Buka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kasatkamling

MUBA - 13-June-2025, 16:49

Gubernur Sumsel Setujui Usulan Bupati Muba Tentang Maskot dan Logo Resmi Porprov XV

PALEMBANG - 13-June-2025, 16:49

Sekda Muba Apriyadi Hadiri Audiensi Ketua Forsesdasi Komwil Sumsel

LAHAT - 13-June-2025, 08:52

Desa Banjarsari Tidak Masuk Dalam IUP PT Bumi Gema Gempita

JAKARTA - 12-June-2025, 21:01

PLN UID S2JB Raih Top CSR Awards 2025, Bukti Komitmen untuk Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

MUBA - 12-June-2025, 19:34

Muba Gaet Minat Internasional: Bupati Toha Terima Delegasi Bisnis Rumania dan Konsul RI di Constanta

OKU TIMUR 12-June-2025, 19:33

Sebanyak 1.512 ASN PPPK dan CPNS OKU Timur Formasi 2024 Resmi Dilantik

LAHAT - 12-June-2025, 19:33

Kali Pertama Kepemimpinan Bursah-Widia Rombak Pejabat Dilingkungan Pemkab Lahat

OKU SELATAN - 12-June-2025, 19:05

Pemerintah Kabupaten OKU Selatan Tingkatkan Perlindungan Tenaga Kerja Melalui Program BPJS Ketenagakerjaan

JAKARTA - 12-June-2025, 17:44

PT MUSTIKA INDAH PERMAI MERAIH PENGHARGAAN NASIONALTOP CSR AWARDS 2025

LAHAT - 12-June-2025, 16:49

Polsek Pseksu Giat Silaturahmi Kamtibmas Sekaligus Sambangi Kepala Puskesmas

LAHAT - 12-June-2025, 15:19

Kapolsek Pseksu Hadiri Kegiatan Monitoring dan Evaluasi DD Tahap I

MUBA - 12-June-2025, 13:16

Wakil Bupati Muba Tinjau Lokasi Longsor di Sanga Desa 

PALEMBANG - 12-June-2025, 09:31

PLN UID S2JB GALANG AKSI PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM BOTTLE-UP

MUBA - 11-June-2025, 16:05

Muba Segera Kukuhkan Hj Patimah Toha sebagai Bunda Literasi 2025–2030 

MUBA - 11-June-2025, 14:21

Bupati Muba Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) untuk Percepat Transformasi Digital. 

LAHAT - 10-June-2025, 22:48

Wagub Sumsel Dampingi Wamen Koperasi Kunjungi Bumi Seganti Setungguan

LAHAT - 10-June-2025, 18:33

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Golden Great Borneo Gelar Aksi Nyata Tanam Pohon Diatas Lahan Reklamasi 

LAHAT - 10-June-2025, 18:31

WAGUB CIK UJANG DAMPINGI KUNJUNGAN WAMEN KOPERASI FERRY JULIANTONO

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE