ISI

SUSNO DUADJI : PARIWISATA ITU MENJADI DIRI SENDIRI, BUKAN MENJADI DAERAH LAIN


13-February-2017, 07:28


PALEMBANG, 13 Febuari 2017, banyak daerah yang merasa bahwa daerahnya tidak dianugerahi objek wisata seindah dan semenakjubkan daerah lain, sehingga daerahnya begitu menyanjung kelebihan dan keindahan objek wisata daerah lain, lupa bahwa Allah Swt Mahaadil , Allah Swt telah memberikan masing-masing daerah objek wisata yang satu sama lain masing-masing mempunyai kelebihan,

Suatu daerah karena merasa daerahnya tidak dianugerahi objek wisata yang menarik , maka daerahnya berupaya menjadikan seperti daerah lain, dan upaya itu tidak berhasil dan tidak akan berhasil, karena lupa akan identitas dirinya.

Sebagai pembanding Bali , demikian banyak Propinsi di Indonesia mengidolakan Bali di bisang pariwisata, sehingga berupaya menjadikan daerahnya persis Bali, dan hasilnya patut diduga gagal total , dan banyak anggaran belanja daerah dihabiskan untuk merubah daerahnya menjadi Bali.

Kita tau bahwa di Bali sebidang lahan persawahan di lereng bukit seperti di Ubud mampu menyerap ribuan wisatawan domestik dan wisatawan manca negara perhari, kita tau juga bahwa serombongan khewan kera di Bali mampu menyedot ribuan wisatawan domestik dan mancanegara, kita tau bahwa bukit batu gersang di Bali mampu juga menjadi magnit penarik wisatawan yang demikian memikat, juka sebidang kebun kopi mampu menyedot ribuan wisatawan, kita tau bahwa tari kecak di Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, dan lain-lain,

Nah,,, mengapa ? Why ?
Koq di Propinsi lain di Nusantara ini yang punya alam nan indah, budaya yang juga aduhai, khewan berbagai jenis,,
Koq gak mampu menarik wisatawan domestik apalagi wisatawan mancanegara,

Aneh kan !
Hampir semua propinsi di Indonesia pubya khewan jenis kera alias monyet, bahkan menjadi hama, tapi mengapa kita dari luar pulau Bali ramai-ramai berwisata ke Bali dan pingin melihat monyet yang nota bine gak beda dengan monyet di sumatera atau di Propinsi lain,
Kita juga datang ke Ubud hanya untuk melihat hamparan sawah di lereng bukit yang juga tak terlalu hebat jika dibanding dengan persawahan di Propinsi lain,
Kita juga datang ke sebidang kebun kopi hanya untuk melihat kebun kopi dan melihat proses pembuatan bubuk kopi yang toh hampir semua propinsi penghasil kopi di Indonesia mempunyai kebun kopi yang jauh kebih luas dan lebih indah dari pada kebun kopi di Ubud,

Lantas apa persoalan nya sehingga Propinsi lain di Indonesia kalah,, dan kalah sangat jauh di bidang pariwisata dibanding dengan pulau Bali ?
~ Alamnya hampir sama, bahkan banyak yang jauh lebih indah,
~ iklimnya sama, bahkan banyak yang lebih sejuk dari Bali,
~ Pantai nya juga sama bahkan banyak daerah kain yg pantainya lebih indah dari Bali,
~ Hutan nya, ternyata daerah lain banyak yang punya hutan lebih lebat dan lebih beraneka ragam dibandingkan dengan Bali,
~ Sungainya ternyata daerah lain punya Sungai yang jauh lebih lebar, lebih panjang dan lebih segalanya dari pada sungai di Bali,
~ Khewannya ternyata banyak daerah kain yang fauna nya lebih beraneka ragam dibandingkan fauna di Bali,
~ Budaya nya ternyata budaya di daerah lain juga tak kalah menarik dibandingkan budaya Bali,
~ dan lain-lain yang pada intinya tidak ketinggalan bahkan adakalanya lebih unggul dari Bali.

Yang nampaknya menjadi kekurangan daerah lain di Indonesia dibandingkan dengan Wisata di Bali adalah;
~ lupa atau tidak tau kalau daerahnya punya objek wisata yang menarik,
~ kalau pun tau bahwa daerahnya punya objek wisata yang menarik , tapi lupa atau tidak tau bagaimana menjadikan objek wisata terswbut dapat mendatangkan uang bagi rakyat dan sebagai pendapatan daerah,

Sebagai contoh bahwa kami di Sumatera Selatan ;
~ kami punya puluhan mungkin hampir seratus air terjun yang sangat menarik, tapi belum mampu kami jadikan uang baik untuk rakyat maupun untuk meningkatkan Pendaptan Asli Daerah,
~ kami juga punya batu megalit yang umurnya sudah ribuan tahun, namun belum mampu menghasilkan uang , bahkan menggerogoti keuangan daerah untuk pemeliharaannya,
~ kami punya sungai yang sangat banyak sehingga dikenal dengan daerah Batanghari Sembilan, bahkan kapal pun bisa berlayar sampai ke kota Palembang, tapi sama juga tak mendatangkan duit justeru dapat mendatangkan penyakit karena sungai nya kotor,
~ kami juga punya peninggalan bangunan kuno seperti Benteng Kuto Besak, juga belum mampu menjadi magnit penghisap wisatawan, justeru terkesan kurang sedap dipandang,
~ kami juga punya budaya yang luar biasa tua mencerminkan peradaban di era Kerajaan Bahari Sriwijaya, dan Kesultanan Palembang Darussalam namun juga belum mampu menarik wisatawan,
~ kami juga punya flora dan fauna yang beraneka ragam juga tak mampu menarik wisatawan,
~ kami juga punya areal persawahan dan perkebunan nan luas tapi tak jua mampu menarik wisatawan, apalagi menarik uang wisatawan,
~ dan lain,,, lain,,, lainnya

Pariwisata itu adalah jenis industri yang samgat potensial menghasilkan uang dan devisa, juga menciptakan banyak lapangan kerja yang saling terkait satu sama lain, pariwisata juga mendatangkan penghasilan dan kesejahteraan yang merata ; mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, transportasi, perhotelan, restoran, warung, cendera mata, pertunjukan seni, sopir, guide, dll.
Oleh karenanya Industri Pariwisata harus digalakan diberi perhatian khusus sehingga bisa berkemabang menyamai Bali, syukur kalau melebihi Bali.

Kembali kepersoalan semula, mengapa daerah lain tidak mampu menyamai apalagi melebihi Bali ?
~ faktor pemda yang belum memahami dan/atau tidak serius memgembangkan industri pariwisata,
~ faktor masyarakat yang belum wisata-minded sehigga belum terpikir untuk berusaha di bidang industri pariwisata,
~ faktor tidak memahami kelebihan potensi wisata yang dimiliki,

Beberapa hari yang lalu saya ke Yogya , diajak oleh saudara dari Solo untuk melihat objek wisata alam dan wisata kuliner di Desa Pakem, Sleman.
Kami mengunjungi suatu desa (Ds Pakem), dan lebih tepatnya di sebidang sawah, di situ dibangun sebuah rumah sederhana arsitek Jawa (rumah pedesaan) , di pinggir sawah, mebel juga ala desa, piring dan gelas juga amat sederhana seperti peralatan makan pedesaan, menu juga asli menu desa ; tempe, tahu, kerupuk, sayur kacang buncis, sayur lodeh, sayur nangka, ikan asin goreng,
Minuman kopi disajikan di gekas sederhana dan teh gula batu di sajikan di cangkir dari kaleng,
Sambil makan memandang sawah atau sambil makan duduk beralaskan tikar atau di bangku sederhana di pematang sawah,,

Tapi ,, pelanggan nya per hari, ratusan, bahkan ribuan, yang mayoritas touris domestik dan manca negara,
Mau dapat tempat duduk tidak segampang yang dibayangkan ; harus ngantri,,
Menupun tak bisa pesan demgan jumlah sak mau gue !
Contoh ; pisang goreng dibatasi maksimal 3 (tiga) biji,,,

Disinilah kepiawaian sipengelola ; dia tampil dengan brand “ndeso yogya”
Brand “ndeso rezeki mancanegara”

Saya yakin kalau masing-masing daerah tampil dwngan brand daerah masing-masing, maka Indonesia akan mempunyai banyak sekali Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga wisata tidak hanya terpusat di Pulau Baki saja, tapi merata si seluruh Indonesia, dan pada akhirnya Indonesia akan mampu menyerap banyak wisatawan mengalahkan negara lainnya,,

Mutiple efecknya, income negara, income pemerintah daerah, dan income perkapita penduduk akan meningkat,
Lapangan kerja terbuka luas,
Rakyat bertambah sejahtera,

Semoga !

Susno duadji
——————-
~ Ketua Umum TP Sriwijaya
~ Ketua Komite Pemantau Pengawas Pertanian Indonesia,
~ Datuk Patani Sumsel

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

MUARA ENIM - 7-June-2025, 16:01

Merajut Kebersamaan Idul Adha, PGE Lumut Balai Salurkan Hewan Kurban untuk Masyarakat

MUBA - 6-June-2025, 20:32

WARGA MUBA SEMBELIH SAPI PRESIDEN: Momen Berkah Idul Adha yang Penuh Makna

PALEMBANG - 6-June-2025, 17:46

PLN UID S2JB Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Idul Adha 2025Siaga Idul Adha 4–9 Juni 2025, PLN Siapkan 325 Posko dan 3.293 Personel

OKU - 6-June-2025, 16:21

PLTU Keban Agung – PT. Sumbagselenergi Sakti Pewali Serahkan Hewan Qurban 12 Ekor Sapi dan 1 Ekor Kambing.

MUBA - 6-June-2025, 15:04

Idul Adha 1446 H di Muba: Meriah, Khidmat, dan Penuh Harapan 

OKU - 6-June-2025, 14:15

PLTU Baturaja Salurkan Hewan Kurban dan Gelar Sholat Idul Adha Bersama Warga Ring 1

MUARA ENIM - 6-June-2025, 13:35

KORAMIL 404-05/TE POTONG 4 EKOR KAMBING PADA IDUL ADHA 1446 H/2025M

LAHAT - 6-June-2025, 00:45

Kapolsek Pseksu Kawal Pendistribusian Banmas Sapi dari Presiden RI

LAHAT - 5-June-2025, 20:34

Kapolres Lahat Ikut Hadiri Panen Raya Jagung Serentak

LAHAT - 5-June-2025, 20:08

Mahendra: Bravo Tim Penyidik Kejari Lahat Geledah Kantor KONI dan Dispora

MUARA ENIM - 5-June-2025, 16:56

Warga Kampung 4 Desa Pulau Panggung, Terima Hewan Qurban 1 Ekor Sapi Dari PT BAS

LAHAT - 5-June-2025, 12:49

Tengkorak Manusia Ditemukan Dibendungan Desa Muara Siban 

MUBA - 5-June-2025, 11:25

BUPATI TOHA LANTIK 2.838 PPPK DAN 151 CPNS PEMKAB MUBA 

MUBA - 5-June-2025, 11:24

Bupati Muba HM. Toha Instruksikan Camat dan Kades/Lurah untuk Sukseskan Pelaksanaan PODES 2025. 

LAHAT - 5-June-2025, 11:24

Sambut Idul Adha 1446 Hijriah, PT MIP Bagikan Hewan Kurban untuk Masyarakat Sekitar Wilayah Operasional

OKU - 5-June-2025, 10:45

Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Polres OKU Patroli Gabungan Ke Panti Pijat.

MUBA - 4-June-2025, 18:57

Persiapan Terus Dikebut, 27 Juni Muba Tuan Rumah Porprov dan Peparprov 2025 Dilaunching 

MUBA - 4-June-2025, 18:55

Secara Daring, Pemkab Muba Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri 

PALEMBANG - 4-June-2025, 18:25

PLN UID S2JB dan PLTM Kanzy 3 Teken Berita Acara COD, Perkuat Komitmen Green Energy di Bengkulu

MUBA - 4-June-2025, 17:54

Penguatan Pengawasan Orang Asing, Pemkab Muba Dorong Sinergi Lintas Instansi Lewat Rapat TIMPORA 

OKU - 3-June-2025, 23:38

ASN PPPK Kabupaten OKU Dilantik Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah

MUARA ENIM - 3-June-2025, 21:25

Wabup Muara Enim Panen Raya Jagung Hibrida Di Padang Rigis Desa Pulau Panggung SDL

MUARA ENIM - 3-June-2025, 21:25

Sidak Pasar Inpres Jelang Idul Adha, Sumarni Pastikan Harga Sembako Relatif Stabil

MUBA - 3-June-2025, 18:33

Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pemkab Muba Sidak Pasar Randik

MUARA ENIM - 3-June-2025, 17:33

Pelaku Penipuan Arisan Online Diringkus Polsek Lawang Kidul

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE