ISI

SUSNO DUADJI : PILKADA JAKARTA PATUT DI CONTOH


26-September-2016, 06:39


PALEMBANG – Siapa Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur penantang pasangan calon petahana Basuki Tjahya Purnama dan Djarot telah muncul, telah diumumkan secara resmi oleh partai/gabungan partai pengusung, telah didaftarkan ke KPUD DKI Jakarta, Senin (26/9)

Pilkada DKI Jakarta sungguh menarik, bukan saja karena Jakarta menjadi barometer Politik, ekonomi, sosial dan budaya untuk Indonesia, melainkan mekanisme penentuan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang penuh dengan liku dan track Politik yang indah, enak untuk dinikmati, menimbulkan berbagai tanda tanya dan dugaan, yang sulit untuk diterka kemana arahnya, dan sekarang teka teki politik itu terjawab sudah.

Bagaimana lika-liku Petahana Basuki Tjahya Purnama alias Ahok sampai menjadi Calon Gubernur, demikian juga bagaimana proses munculnya dua pasangan calon penantang ; Pasangan Agus Harimurti dan Pasangan Anies Baswedan, cukup mengagetkan dan sangat menarik perhatian,,,

Wartawan kami (W) pagi ini mewawancarai Bpk Komjen (purn) Drs.Susno duadji, SH, MH (SD) selaku Datuk Patani Sumatera Selatan, Ketua Umum TP Sriwijaya, dan Penasehat Syarikat Dagang-Syarikat Islam yang sekarang ini giat di bidang pertanian baik selaku petani maupun penulis artikel pertanian, dan penyampai orasi serta pembicara di berbagai Seminar, berikut ini wawancara yang kami dapatkan,

W : Selamat pagi Bpk SD apa khabar ?
SD : Selamat pagi, khabar baik,

W : Apa aktivitas bapak di pagi ini ?
SD : seperti biasa setelah Sholat Subuh dilanjutkan olah raga ringan, lalu istirahat sambil ngopi dan menikmati singkong dan pisang rebus,,, nikmat karena non kolestrol.

W : Pak SD, Bahwa mengamati Pilkada DKI sungguh menarik perhatian semua orang, kami yakin bapak juga mengikuti lika-liku dan pemberitaan Pilkada DKI, bagaimana komentar bapak ?
SD : Ha,,, saya ini lebih banyak mengikuti masah pertanian,, masalah harga karet melorot tajam, masalah Indonesia kecanduan import komuditas pertanian,,, soal politik hanya selayang pandang.

W : Menurut pantauan bapak mengapa Pilkada DKI Jakarta ini menarik perhatian ?
SD : Ya,,,, sangat menarik,, semuanya menarik, maklum Jakarta adalah ibu kota Indonesia, shg Jakarta menjadi barometer Indonesia untuk berbagai hal, termasuk perpolitikan,, lihat saja dalam penentuan calon,,, kita dapat suguhan seni perpolitikan yang indah,,, dan yang dimainkan langsung oleh elit partai,,,,bahkan Ketua Umum Partai langsung bermain,

W : Selain dikarenakan Jakarta sebagai ibu kota negara yang merupakan barometer Indonesia, dari segi apa lagi yang menjadikan Pilkada DKI Jakarta sangat menarik ?
SD : Banyak hal yang sangat menarik dan menampilkan fenomina baru di bidang perpolitikan, semoga Fenomina politik ini merupakan pertanda adanya perubahan menuju Pilkada yang lebih baik yang clear dan clean dari money politic dan politik transaksional, antara lain :
~ Calon Gubernur yang diusung oleh Parpol/ gabungan Parpol bukanlah Kader dari Partai Pengusung kecuali Djarot sebagai Cawagub (Kader PDIP), hal ini menunjukan kometment Parpol untuk mendapatkan Gubernur yang terbaik sehingga tidak dibatasi oleh kader Partai,
~ Calon Gubernur yang diusung adalah figure yang tidak mengiklankan diri untuk menjadi Gubernur, sehingga wajar kalau kita tidak melihat adanya photo calon yang bergelantungan di pohon atau di tiang listrik atau di tempat umum lain nya,
~ Figure yang selama ini terpantau sibuk kasak-kusuk adakan pendekatan ke Parpol, mulai sosialisasi ke mana-mana, yang hasrat politiknya demikian kepingin untuk menjadi gubernur atau wagub justeru tidak dilirik oleh papol,
~ Black campaign dengan mengangkut issue agama, ras, fitnah korupsi, dll ternyata tidak mempan mempengaruhi Parpol dan tidak juga mempengaruhi warga DKI,
~ kalau biasa bakal calon yang proaktif meloby Parpol agar diusung sebagai Calon Gubernur, pada Pilkada DKI ternyata sebaliknya, dimana Parpol yang proaktif mencari figure yang telat untuk diusung sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

W : Bapak mengatakan bahwa fenomina ini menunjukan perubahan menuju Pilkada yang lebih baik, pilkada yang clear and clean dari money politic dan politik transaksional, mengapa demikian ?
SD : Jelas dong ! Parpol yang meminang figure untuk dicalonkan, Parpol yang peoaktif proaktif ,encari figure yang layak jual yang laku dipasar politik, figure duduk manis , hal demikian ini menjauhkan Pilkada dari Money Politic atau politik transaksional karena calon bukanlah figure yang ambisius.
Ternyata Parpol instink Politiknya demikian tajam, terbukti dengan tersingkirnya beberapa calon yang kasak kusuk minta dukunga, Parpol mewaspadai calon seperti ini tidak layak menjadi bubernur karena demikian ambisi, dan tiap orang yang ambisi pasti ada niat lain yang tersembunyi.
Dan karena calon tidak ambisius maka calon tidak sibuk dengan mengkampanyekan diri, memasang berbagai alat leraga, mengadakan acara yang mengerahkan masa tentunya berbiaya tinggi, kalau sudah demikian akan memlerbesar pengeluaran keuangan calon, sehingga kelak kalau terpilih menjadi gubernur besar kemungkinan akan menggunakan berbagai kesempatan untuk mendapatkan duit guna mengganti dana yang telah dikeluarkan untuk menjadi gubernur,,,, ya ujung-ujungnya banyak Kepala Daerah yang ditangkap KPK.

W : Bapak mengatakan Seni perpolitikan yang indah pada Pilkada DKI, apa itu maksudnya ?
SD : ya dong,,,, coba kita lihat bagaimana proses Ahok selaku petahana dicalonkan lagi,,,, diawali dengan kegiatan komunitas sahabat atau kawan Ahok mengumpulkan tanda tangan untuk mendesak agar Ahok mau dicalonkan lewat jalur independent, di tengah proses pengumpulan tanda tangan Partain Nasdem yang naluri politiknya cukup peka dan tajam langsung menyatakan bahwa Nasdem akan mencalonkan Ahok,, dan disusul oleh Hanura,,
Saat tanda tangan terkumpul satu juta lebih ! Golkar menyusul menyatan dukungan pada Ahok, dan di saat-saat terakhir menyusul PDIP juga mencalonkan Ahok dan Djarot,,,,
Komunitas Pendukung Ahok memainkan politik yang cantik karena dengan terkumpulnya copy KTP lebih dari satu juta menjadi kartu trof bagi Ahok punya posisi tawar yang tinggi dengan Parpol , dan terbukti dukungan Parpol dari Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP didapkan oleh Ahok tanpa syarat, dengan demikian dapat diyakini bahwa dukungan Parpol pada Ahok adalah celar dan celan jauh dari money politic,,

W : Bagaimana dengan rekrutment dua pasang calon berikutnya ; pasangan Agus Harimurti dan pasangan Anies Baswedan ?
SD : Juga tidak kalah menariknya,
Jelas penentuan pasangan Agus Harimurti oleh Partai Demokrat dan koalisinya bebas dari money politik karena pinangan bukan berasal dari Agus Harimurti justeru dari Partai Pengusung, dan Juga Agus Harimurti bukanlah kader Parpol tertentu, dia non Parpol , dia juga tidak mengkampanyekan diri untuk dipilih sebagai calon, dia saat diumumkan sebagai calon yang akan diusung juga masih berstatus Pamen TNI-AD aktif, pastilah penentuan Agus Harimurti sebagai Calon oleh Parpol pengusung tanpa mahar politik, apalagi yang dijadikan pasangannya Silviana bukan juga kader Parpol,
Hal serupa terjadi pada pasangan Anies Baswedan dan Sandiago Uno.
Jadi penentuan pasangan Calon yang akan diusung oleh Parpol /Gabungan Parpol murni hasil penjaringan dan hasil kerja Parpol yang proaktif.

W : Dari Pilkada DKI 2017 ini , pelajaran apa yang dapat ditarik dalam kanca perpolitikan khususnya untuk Pilkada ?
SD : Pilkada DKI merupakan pelajaran dan contoh yang sangat baik untuk menciptakan Pilkada yang clear and clean, menjauhkan dari money politic dan politik transaksional, dan juga menjadikan Pilkada low cost bagi calon yang akan bertarung karena ;
~ kecil tanpa uang mahar atau uang perahu,
~ calon tak perlu mengkampanyekan diri untuk menarik minat Parpol dikarenakan Parpol proaktif mencari figur yang akan diusung,
~ dengan demikian insya Allah akan didapatkan Gubernur yang bersih, yang tidak ambisius, yang memihak kepada rakyat, jauh dari perbuatan tercela,

W : Menurut bapak , apa standar Pilkada berhasil ?
SD : Menurut saya standard Pilkada berhasil apabila ;
~ Pilkada pada setiap tahapan Clear and clean ; tidak ada money politic, tidak ada politik transaksional,
~ tidak ada uang apapun yang dikeluarkan untuk dapatkan Parpol pengusung,
~ tidak ada jual beli suara,
~ Calon tidak keluar biaya berlebihan untuk berbagai keperluan alat sosialisasi seperti pasang spanduk, baliho, dll
~ calon yang diusung Parpol adalah benar-benar digure yang bersih, tidak ambisius, tidak ada kepentingan lain selain untuk mengabdi.

W : Apa yang harus dilakukan oleh Parpol, Penyelenggara Pilkada, Calon , dan rakyat selaku pemilih agar Pilkada sukses ?
SD : Pilkada akan sukses kalau semua pihak punya tekad dan kemauan untuk mensukseskannya :
~ parpol harus prokatif menjaring gigur yang akan diusung, tidak terbatas pada kader partainya, dan Papol harus berani menyatakan dengan tegas anti uang mahara/uang perahu dan segala bentuk uang serupa, tidak mengusung calon yang ambisius dan mengiklankan diri,
~ penyelenggara pilkada harus ; adil, bersih, transparant, berani menindak setiap pelanggaran,
~ calon ; jangan ambisius, jangan bermain uang baik untuk membeli partai atau membeli suara, berani melaporkan ke aparat penegak hukum KPK/ Polri / Jaksa kalau ada partai yang minta sesuatu sebagai syarat dukungan, dan juga tidak membeli suara baik dengan uang atau pun pemberian sesuatu barang atau jasa,
~ aparat penegak hukum ; harus proaktif memantau dan menindak setiap bentuk money politic dan atau politik transaksional,
~ rakyat selaku pemilih ; jangan menjual suara kepada siapapun, dan harus berani melaporkan kalau ada upya untuk membeli suara.

W : Berarti untuk mensukseskan Pilkada semua komponen berkewajiban, tidak bisa hanya oleh salah satu pihak saja ?
SD : Benar sekali semua pihak harus punya tekad dan kemauan untuk mensukseskan.

W : Terima kasih PK SD, selamat pagi
SD : Terima kasih selamat pagi dan selamat tugas.

(FIRDAUS PLB)

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

MUBA - 23-July-2024, 11:38

Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi Ajak Masyarakat Sukseskan Pekan Imunisasi Nasional 

OKU - 23-July-2024, 08:10

Gelar Bakti PDKB di Baturaja, PLN UP3 Lahat Perbaiki Konstruksi Tanpa Padam

PALEMBANG - 22-July-2024, 23:44

Pemkab Muba Komitmen Tingkatkan Pelayanan Birokrasi yang Semakin Baik, Terbuka dan Akuntabel

PALEMBANG - 22-July-2024, 23:42

Audiensi Bersama SKK Migas Sumbagsel, Kapolda Irjen Rachmad Wibowo : Kita Ingin Ada Solusi

PALEMBANG - 22-July-2024, 23:37

Pemprov Sumsel Dukung Program Managemen Talenta

LAHAT - 22-July-2024, 21:38

Hari Bhakti Adhiyaksa Ke-64, Kapolres Lahat Berikan Kejutan

PALEMBANG - 22-July-2024, 20:27

Pj Gubernur Sumsel Lantik Pj Bupati Lahat Imam Pasli Gantikan M.Farid 

PALEMBANG - 22-July-2024, 20:20

Selamat Datang Pj. Bupati Banyuasin Muhammad Farid, S. STP., M. Si Di Bumi Sedulang Setudung 

LAHAT - 22-July-2024, 20:19

Hari Bhakti Adhyaksa ke-64, Kejari Lahat Tetapkan Mantan Kepala Inspektorat Tersangka Korupsi 

LAHAT - 22-July-2024, 20:18

Kapolres Didampingi Wakapolres Lahat Berikan Arahan Kepada PJU dan Polsek Jajaran 

PALEMBANG - 22-July-2024, 20:17

Sebut Sebagai Tragedi Kemanusiaan, Kapolda Sumsel Berharap Komitmen Pemerintah Daerah. 

PAGAR ALAM - 22-July-2024, 18:23

ALFIAN – SAFRUDIN MAJU PILKADA PAGARALAM, PERPADUAN POLITISI BIROKRAT

JAMBI 22-July-2024, 16:29

PLN Dorong Ekosistem Kelistrikan Penuhi Kebutuhan Pelanggan Pengguna EV, SPKLU ke-5 di Provinsi Jambi Resmi dibuka

LAHAT - 22-July-2024, 14:45

Jelang Pilkada, Ketua Mappilu PWI Lahat Pj Bupati Lahat Bisa Bersifat Netral

MUBA - 22-July-2024, 14:41

Kajari Muba Gelar Upacara Peringatan HBA ke 64

JAKARTA - 22-July-2024, 12:54

Berkat Sukses Tingkatkan Layanan, CC PLN 123 Borong 14 Penghargaan GCC WA 2024 Asia Pasifik

BANYU ASIN 22-July-2024, 10:47

Kapolres Banyuasin Pimpin Langsung Kegiatan KRYD Patroli dan Razia Stasioner 

JAKARTA - 21-July-2024, 23:58

PWI Sumsel Tolak Keputusan DK PWI Pusat Pemberhentian Hendry Ch Bangun

MUARA ENIM - 21-July-2024, 23:29

Berikut Kabar Rangkaian HUT IAD Ke 24 Dan Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 Di Kejari Muara Enim

LAHAT - 21-July-2024, 22:19

Kebakaran Kembali Terjadi, Kapolda Sumsel Minta SKK Migas Tutup Sumur Secara Permanen

MUSI BANYUASIN 21-July-2024, 20:32

KEBAKARAN SUMUR MINYAK ILEGAL TERJADI LAGI 

JAKARTA - 21-July-2024, 10:25

Gelombang Kedua Penerimaan Calon Mahasiswa ITPLN Tahun 2024

PALEMBANG - 21-July-2024, 09:20

Pimpin Apel dan Sumulasi Karhutla Provinsi Sumsel, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto Tekankan Sinergi Semua Elemen 

LAHAT - 20-July-2024, 23:59

Polsek Merapi Barat Jemput Dua Orang Terduga Pelaku Pencurian 

LAHAT - 20-July-2024, 23:58

Amukan Sijago Merah Lalap Rumah Ruzali dan Jumadi Merugi Ratusan Juta 

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE