ISI
HARGA KARET “MENGKRET”, INI REAKSI SUSNO
20-June-2016, 05:49
PAGAR ALAM – Petani karet saat ini sudah males-malesan pergi ke kebun karet, males juga menderes pohon karet, apalagi merawat kebun karet, banyak kebun karet yang terlantar. Ini semua diakibatkan anjloknya harga karet pada posisi yang hampir tidak ada harganya, hanya Rp 5.000/kg, bahkan sering adakalanya di bawah harga itu.
Kondisi ini kembali mengusik pemikiran ketua TP Sriwijaya, Beberapa kali dia mencoba pergi ke kebun karet. Mencoba menderes sendiri beberapa pohon karet yang jumlahnya tak seberapa di kebun karet warisan orang tua, yang sehari-hari dikerjakan oleh keluarga yang tinggal di kampung.
Kepada group Lahat Katakita Mediatama (LahatOnline.com dan Sriwijayaonline.com), Senin (20/6) di mengatakan, Saat harga karet lumayan harganya di atas Rp 20.000/kg , petani karet jauh sebelum matahari terbit sudah pergi ke kebun untuk mengambil getah karet dan memasang mangkok kosong untuk menampung karet yg baru dideres.
“Petani karet pergi ke kebun naik sepeda motor, bawak bekal rokok kretek bermerek yang cukup terkenal sebagai gengsi bahwa petani karet makmur. Belum jam 10 sudah pulang membawak karet produksi hari itu hasil deresan kemarin, setelah selesai mengolah karet, petani bisa mengerjakan pekerjaan lain, seperti ke sawah, kebun kopi, atau ngurus ternak.
Saat menderes pohon karet, saya ingat pengalaman sekian puluh tahun lalu, kalau sedang libur sekolah ikut ke kebun untuk menderes karet dan hasil yang didapat selama liburan boleh dijual untuk beli buku, uang sekolah, tentunya untuk beli baju. Ya, sesekali untuk nonton bioskop pada era itu sering memutar film Jepang , film Samurai kalau tak salah judulnya Si Buta, atau film Indonesia yg dibintang Sophan Sofyan dan Widya Wati judulnya yang paling saya ingat Romi dan Yuli,” cerita Susno
Terima kasih karet, lanjut Susno bercerita, kau telah berkali-kali membahagia kan aku. Posisi Indonesia dalam perkaretan dunia berada pada peringkat ke dua , tahun 2015 Indonesia memproduksi karet 3.231.825 ton, berada di bawah Thailan 3.979.000 ton, Indonesia masih berada di atas Vietnam dan Malaysia.
“Sumatera Selatan adalah Propinsi penghasil karet No 1 di Indonesia tahun 2015 memproduksi 922.951 Ton, produksi nasional 3.231.000 ton. Kebun Karet Rakyatnya memproduksi karet 870.194 ton, dari luas lahan 789.814 Ha, yang diusahakan oleh 518.455 Kepala Keluarga (data statistik Ditjen Perkebunan tahun 2015).
Seandainya satu keluarga petani karet di Sumatera Selatan beranggotakan 4 orang maka hampir 2,5 juta orang Penduduk Sumatera Selatan yang kehidupannya tergantung dengan harga karet. Belum lagi kalau ditambah tenaga kerja yang terkait dengan per-karetan, seperti pedagang, transportasi, burun pabrik karet, dan lain – lain, mungkin mencapai 3 juta orang, bayangkan betapa mengejutkan angka itu,” jelasnya.
Saat era keemasan komuditas karet, dimana harga karet per kg mencapai Rp 20 ribu, adakalanya di atas harga tersebut, betapa sejahterahnya petani karet, besarnya uang masuk ke saku petani karet.
“Dan betapa tingginya perputaran uang terkait karet, dan jumlah uang sekian besar itu cukup mujarab untuk menggerakan perekonomian di Sumatera Selatan, daya beli 2,5 juta orang meningkat! Para pedagang elektronik, pakaian, bahan pokok, kendaraan dan lain-lain barang dagangan nya laku keras, tentunya ikut meraup rupiah dari per-karetan.
Demikian juga income negara dan pemerintah daerah dari pajak dan bea yg dipungut dari sektor per-karetan lumayan besar, pendek kata semua sektor perekonomian dan pemerintah mendapatkan penghasilan yang lumayan besar,” paparnya.
Dengan sendirinya kalau 518.455 Kepala Keluarga Petani Karet hidupnya sejahtera, maka ekonomi kerakyatan yang menopang ketahanan ekonomi nasional menjadi mantap. Sebaliknya, saat ini harga karet berkisar Rp 5.00/kg adakalanya di bawah harga itu, maka dampaknya petani karet menjerit.
“Banyak kebun karet yang ditinggalkan, petani karet pergi ke kota beralih profesi menjadi buruh kasar , angka kriminalitas meningkat, penerimaan negara dan daerah terkait per-karetan menurun tajam.
Memetik sejarah kelam per-cengkihan perlu dilakukan upaya penyuluhan agar petani tidak putus asa, tidak menebang semua pohon karet mengganti dengan tanaman lain, sehingga ketika harga karet normal kembali petani dapat meneruskan menggarap kebun karet nya lagi,” sampainya
Susno menambahkan, Karena komuditas karet adalah salah satu komuditas perdagangan Internasional dan negara penghasil karet utama dunia adalah empat negara Asean yaitu Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia.
Maka harus dilakukan perundingan yang intent dari ke empat negara ini melalui Forum MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean), atau melalui forum yang lebih special lagi , yaitu International Tripartite Rubber Council (ITRC) dimana forum ini khusus membicarakan tentang per-karetan untuk mencari solusi yang tepat mengatasi anjeloknya harga karet.
“Upaya-upaya internasional dan dalam negeri yang serius oleh pemerintah diyakini dapat mendongkrak harga karet, apalagi kalau kita perhatikan industri yang berbahan baku karet dan industri yang memerlukan campuran karet sebagai bahan cukup banyak.
Tengok saja, Ban mobil, pipa, terpal, jok, dan lain-lain, mungkin juga permenn karet (?), aku nggak tau! Semoga awan tebal yang menurupi per-karetan segera pergi,” tandasnya.(*)
Penulis : Indi Sirani
BERITA TERKINI
-
PALEMBANG - 7-May-2024, 20:55
CERAMAH MELEPAS CALON JAMAAH HAJI ANGGOTA PGRI KOTA PALEMBANG
Palembang, — 7 Mei 2024 Keluarga besar PGRI kota Palembang yang diketuai oleh Drs. H. Bahrin, MM m
-
PALEMBANG - 7-May-2024, 20:54
Rapat Perkembangan Proyek Pembangunan SUTET 275 kV PLTU Sumsel 1 – GITET KV Betung
PALEMBANG SRIWIJAYA ONLINE——Perkembangan pola pengamanan dan pemetaan pemecahan masalah
-
LAHAT - 7-May-2024, 20:48
Sama Visi dan Loyalitas, Hj Lidyawati – H.Haryanto Siap Ngadu Nasip di Pilkada
LAHAT SRIWIJAYA ONLINE—–Hj Lidyawati dan Haryanto telah resmi mendeklarasikan diri sebag
INVESTIGASI
-
Investigasi 14-September-2015, 22:52
KAJARI LAHAT : PENETAPAN TERSANGKA SIMPEG 2010 “TIDAK ADA TEBANG PILIH”
BANDAR JAYA = Issue yang menyatakan bahwa Kejaksaan Negeri Lahat tebang pilih dalam kasus Sistem Inf
BERITA SEBELUMNYA
MUBA - 3-May-2024, 23:59
Membaur Bareng Warga Saat Pembukaan MTQ XXX, Sekda Apriyadi dan Istri Tuai Pujian
MUBA - 3-May-2024, 23:50
Spektakuler, Pembukaan MTQ Provinsi Sumsel Ke-30 di Muba Sukses dan Meriah
PALEMBANG - 3-May-2024, 23:11
Pemkab Lahat Pertahankan Opini WTP 10 Kali Berturut-Turut
LAHAT - 3-May-2024, 22:07
HUT Lahat 155 Tahun, Pemkab Lahat Akan Resmikan Sentra Kuliner
MUBA - 3-May-2024, 21:10
Turut memeriahkan Pembukaan MTQ ke 30, Tri Suaka dan Nabila Sapa para Fans nya di Muba
PALEMBANG - 3-May-2024, 21:09
Pemkab Muba Kirim 7 Peserta Untuk Mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator
LAHAT - 3-May-2024, 21:08
Yulius Maulana Sempatkan Diri Safari Jumat ke Masjid Darussalam Bandar Agung
BANYU ASIN 3-May-2024, 19:52
JADIKAN POHON GAHARU SEBAGAI KOMODITI UNGGULAN BARU DI BANYUASIN
PALEMBANG - 3-May-2024, 15:00
Pj. Bupati Banyuasin Buka Rapat Pleno Penetapan Perolehan Kursi Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin.
PALEMBANG - 2-May-2024, 23:59
Atensi Sengketa Lahan, Kapolda Sumsel Tegaskan Tidak Boleh Lagi Terjadi Konflik
MUBA - 2-May-2024, 22:47
Pj Bupati Muba Gelar Ramah Tamah dan Silaturahmi dengan Peserta MTQ XXX Tingkat Provinsi Sumsel
LAHAT - 2-May-2024, 20:52
Pidsus Polres Lahat Kandangi Puluhan Mobil Tronton Angkutan Batubara
PALEMBANG - 2-May-2024, 20:51
Peresmian Kantor Bersama Samsat Palembang IV , Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo Berharap Peningkatan Pelayanan Mayarakat
PALEMBANG - 2-May-2024, 19:32
Kapolda Sumsel Sampaikan Harapannya Saat Peresmian Kantor Bersama Samsat Palembang IV.
LAHAT - 2-May-2024, 17:30
Mantapkan Langkah Ikut Pilkada 2024, YM Ambil Formulir Pendaftaran Nasdem Sebagai Cabup Lahat
BANYU ASIN 2-May-2024, 16:51
PJ BUPATI BANYUASIN RAPAT PENYUSUNAN RENCANA AKSI PELAPORA MCP KPK
MUBA - 2-May-2024, 15:08
Pemkab Muba Sambut Studi Banding Pemkab Tambrauw Papua Barat Daya
MUBA - 2-May-2024, 13:39
Pemkab Muba Dukung Penuh Wilayah Timur Jadi Daerah Otonomi Baru
MUBA - 2-May-2024, 13:38
Dukung MTQ ke-30 Tingkat Provinsi Sumsel, Dinkomifo Muba Siapkan Fasilitas Internet di Tiap Venue
LAHAT - 2-May-2024, 13:37
YM : Selamat Hari Hari Pendidikan dan Hari Buruh Internasional
BANYU ASIN 2-May-2024, 12:10
PEDAGANG PENGUNJUNG KELUHKAN SAMPAH MENUMPUK DIPASAR PANGKALAN BALAI
LAHAT - 1-May-2024, 23:55
TERSANGKA NARKOBA TEWAS, KAPOLRES LAHAT OLAH TKP
LAHAT - 1-May-2024, 22:58
Ngadu ke Posko Jl Rusak, YM Cabup Lahat Langsung Kucurkan Bantuan Perbaikan
LAHAT - 1-May-2024, 22:57
Tomas Dari Desa Hingga Kecamatan Rame-Rame Dukung YM
MUBA - 1-May-2024, 20:27
Ratusan Kafilah MTQ XXX Sudah Tiba di Muba
CATATAN SRIWIJAYA
-
Catatan Sriwijaya 3-April-2024, 15:49
Niat Jahat dan Unsur Dengan Sengaja Dalam Pertangungjawaban Pidana
Oleh Burmansyahtia Darma, S.H
Advokat Pada Kantor Hukum BSD Lawyer
-
Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50
DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM
Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.
Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D
APA dan SIAPA
-
Catatan Sriwijaya 12-August-2023, 23:10
Boim Balon Legislatif Muara Enim Dapil 5, Siap Sejahterakan Rakyat Lewat Golkar
Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D
-
MUARA ENIM - 15-April-2019, 14:33
Sutradara Cantik Film “Anak Kopi” Produksi Java creation Pemkab Muara Enim
Muara Enim, Sriwijayaonline.com - Banyak Usaha dan Dobrakan yang terus dilakukan oleh Bupati Muara E