ISI

SEJARAH ASAL MULA TERBENTUK NYA SISTEM PEMERINTAHAN TRADISIONAL YANG DI JALANKAN JAGAT BESEMAH [ LAMPIK EMPAT MARDEKE DUWE ]


17-June-2022, 23:59


PAGAR ALAM – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian Didalam catatan ini penulis akan menjelaskan alur asal mula terbentuknya sitem
pemerintahan tradisional yang dijalankan di JAGAT BESEMAH pada era orde lama. Pagar alam Jumat , 17/06/2022

Peneliti melakukan penelitian pada tanggal 27 maret 2020 sampai 27 april 2020. Lokasi peneltian ini yaitu perpustakaan pusat yang menyimpan data atau buku-buku yang
berhubungan dengan subjek yang diteliti. Lalu untuk mencari data agar pembahasan semakin akurat penulis melakukan wawancara terhadap lembaga adat yang memiliki
pemahaman atas sitem pemerintahan tradisional yang dibahas pada penelitian ini.

Sejarah Terbentuknya Sistem Pemerintahan Tradisional LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE
Suatu pemerintahan tradisional di BESEMAH tidak bisa melepaskan diri dari
KESULTANAN PALEMBANG.Untuk membahas tentang palembang harusnya kita mempunyai pemahaman adanya wilayah yang dibagi berdasarkan ekologi dan menyebabkan pada
struktur sosial dan kebudayaan didaerah.

Daerah palembang dibagi menjadi WILAYAH ULUAN DAN ILEGHAN ATAU ILIRAN , kedua kata tersebut sudah biasa dipakai oleh orang asli untuk menjadi
pembeda pada DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI.

Relevansi antar SULTAN PALEMBANG dengan wilaya penguasaanya, tidak hanya membuat posisi ibukota itu menjadi daearah kuasanya, melainkan menjadi pegangan kultural dari KESULTANAN.

Secara kestrukturan SULTAN membagi daerah kekuasaaan atas wilayah KEPUNGUTAN DAN WILAYAH SINDANG. Wilayah KEPUNGUTAN untuk WILAYAH ULUAN yang artinya wilayah kekuasaan SULTAN yang memiliki hak untuk memakai semua pajak atau untuk mengajak penduduk wilayah tersebut menjadi tenaga kerja.WILAYAH KEPUNGUTAN
berada dipedalaman dan diketuai oleh JENANG. JENANG ADALAH pemimpin di daerah KEPUNGUTAN dan bertugas sebagai tangan kanan SULTAN dengan PESIRAH. Mereka mendapat hasil dari mengambil PAJAK BERUPAH SAYUR-SAYURAN yang di berikan masyarakat kepada PESIRAH dan nanti akan diberikan kepada SULTAN.

Wilayah yang mempunyai keistimewaan ini yaitu. Mereka merupakan masyarakat
yang tidak dipimpin langsung oleh penguasa MARGA, namun dibawah penguasaan KESULTANAN langsung.

Mereka memiliki kebebasan dari kewajiban memberikan pajak,
namun mereka memiliki tugas langsung dihadapan SULTAN. Pekerjaan ini disebut [ GAWEREJA ] yakni pekerjaan yang dikerjakan langsung dan diperintah oleh SULTAN : antara lain, untuk :

MENGAYUH perahu dan penunjuk arah.
Untuk wilayah SINDANG yang artinya wilayah perbatasan. Didaerah SINDANG SULTAN tidak memiliki kekuasaan untuk memaksa seperti yang dilakukan pada wilayah kepungutan. Kedudukan wilayah SINDANG di anggap menjadi PENJAGA BATAS KERAJAAN.

Mereka disebut masyarakat yang merdeka dan menjadi sahabat SULTAN. Namun mereka mempunyai tugas yaitu SEBA , SEBA adalah tugas yang diberikan SULTAN KEPALA WILAYAH.

SINDANG yang wajib dijalankan pemimpin sindang antara lain : PADA 3 TAHUN SEKALI HARUS
berkunjung KE PALEMBANG seperti yang dikatakan Du Bois : bukan karena kewajiban untuk melakukan tugas tersebut akan tetapi suatu adat yang telah diterapkan di muka bumi untuk saling bersilaturahmi, dengan membawa sesuatu sekali didaerah kekuasaan sultan Palembang yang disebut Undang-Undang [ SIMBUR CAHAYE ]

Bermula dari Perkataan RATU SINUHUN yang menyatakan BESEMAH di ikat
dan diberi keharusan untuk mengawal kerajaan dan untuk bisa menaati aturan
yang telah ditentukan walaupun dianggap saudara oleh RATU SINUHUN.

Asal mulah sistem pemerintahan tersebut terjadi akan adanya pembagian dusun atau datara oleh sultan dan mewajibkan BESEMAH masuk pada dataran SINDANG yang mengharuskan
BESEMAH membuat sistem pemerintahan agar dapat membantu kesultanan menjaga wilaya kuasannya dari penjajah yang akan menyerang kerajaan.

Semua di lakukan agar seluruh
” WILAYAH AMAN TERKENDALI ”
Sebelum datangnya sistem pemerintahan modern pada saat ini, di wilayah BESEMAH telah diterapkannya sistem kepemimpinan tradisional yang telah lama dijalankan dan bernama LAMPIK MPAT MERDIKE DUWE.

Struktur Pemerintahan Tradisional LAMPIK MPAT MERDIKE DUWE.
Pada masa lalu saat era otoriter tradisional LAMPIK MPAT MERDIKE DUWE berjalan pada JAGAT BESEMAH.
Wilayah ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti :

BESEMAH AYEK KEGHUH ,EMPAT LAWANG, dan BESEMAH LIBAEGH. GUNUNG DEMPO menjadi batasan alam yang memisahkan antara BESEMAH LIBAEGH dan BESEMAH ULU MANAK , sedangkan perbukitan menjadi pembatas BESEMAH LIBAEGH dan SEMENDE.

Namun walau sebutan mereka berbeda,mereka mempunyai tali persaudaraan yang sangat tidak bisa dipisahkan.

Secara bahasa LAMPIK merupakan suatu tikar yang dianyam dari bambu atau rotan. Lampik berukuran sesete atau kira-kira berdiameter 40cm dilapisi dan dihiasi artisti agar terasa nyaman saat dimanfaatkan. Kemudian MPAT merupakan MPAT atau berjumlah EMPAT.
Jadi dapat disimpulkan dengan sederhana bahwa LAMPIK MPAT merupakan tikar kecil yang
dirangkai dan dimanfaatkan untuk duduk yang totalnya empat orang.
Selanjutnya pengertian LAMPIK MPAT merupakan suatu ketua sumbay yang
memiliki total Empat yang pada saat sidang atau musyawarah adat dalam sistem tersebut, bersam-sama menduduki tikar lampik tersebut. Nama-nama sumbay antara lain :
1.SUMBAY ULU RURAH 2.SUMBAY BESAK 3.SUMBAY MANGKU ANOM 4.DAN SUMBAY TANJUNG GHAYE.

Pemimpin tersebut mempunyai peran yang sama dengan lembaga perwakilan.
Sedangkan MERDIKE
yang berarti MERDEKA yang memiliki makna tidak harus membayar upeti.

Dan arti DUWE yaitu DUA. Jadi untuk pengertian MARDIKE DUWE adalah dua yang tidak harus membayar pajak atau dibebaskan dari keharusan tertentu. MERDIKE DUWE,adalah perumpamaan dari dua sumbay pada musyawarah yang diadakaan tidak harus membuat peraturan yang ada kaitannya dengan para juray.keuda sumbay tersebut
dinamakan SUMBAY SEMIDANG dan SUMBAY PENJALANG, walaupun sumbay ini tidak diharuskan menyampaikan pendapat peraturan adat, ia diharuskan untuk melakukan pengawasan atas diberlakukannya peraturan yang telah disetujui dalam MUSYAWARAH AGUNG.

Fungsi dari sistem pemerintahan ini adalah sebagai berikut :
sebagai perangkat adat, sebagai perangkat perwakilan yang demokrasi, sebagai perangkat keadilan dan
perangkat hukum, sebagai perangkat pemerintah pada masa LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE.

Van royen berpendapat bahwa enam pemimpin yang bergabung pada lembaga
pemerintah lampik mpat merdike due adalah suatu pemerintahan yang bersifat federal.
Sistem ini mengharuskan keturunan sebagai sumber hubungan diantara rakyat dan pimpinanya”

Sumbay ialah perangkat adat yang memiliki anggota berasal dari PEMANGKU ADAT.

Saya berpendapat sumbay adalah keturunan lansung pendiri dusun yang mendirikan kampung dan memiliki hak atas tanah dan kekuasaan. Pendapat yang beriringan juga disampaikan oleh yang lainya, agar dapat paham tentang orang uluan antara lain :
Besemah terlebih dahulu harus memahami arti sumbay yaitu anak tertua laki-laki yang menjadi ketua dari keluargannya atau anggotanya.

Pada era pemerintahan tradisional tersebut anak laki sulung yang memiliki hak untuk penerusan dari tugas bapaknya yaitu menjaga keluargannya, anggotannya, dan yang harus dipimpinya disebut sumbay. Sumbay ialah orang yang memiliki peran untuk
mengelolah dan bertanggung jawab dan untuk anggota sumbay boleh memakai hasil panen seperti : persawahan, sayur mayur, dan buah-buahan. Sumbay juga mempunyai tanggunjawab untuk menjaga pusaka yang boleh dipinjam saat saudara sedang
melaksanakan keramaian.

Kemudian untuk tempat tinggal sumbay tidak boleh diperjualbelikan tanpa berkomunikasi dengan anggota sumbay yang lainnya.Kondisi pemerintahan tersebut mulai punah pada saat penyerangan kolonial dan berkuasa diwilayah ini.
Walaupun seperti itu, pengaruh perangkat adat masih memiliki fungsi dan masih memberlakukan pada setiap dusun yang dipimpinnya. Daerah yang berada pada Besemah adalah satu kesatuan dari masyarakat yang bertempat tinggal berkelompok. Hukum yang diberlakukan oleh para dusun laman yaitu hukum kebiasaan atau hukum adat.

Untuk melakukan sidang para sumbay yang berawal dari PADURAKSE yang biasa disebut dusun laman kemudian memindahkan diri ke BENUA KELING. Bukan hanya balai kota atau balai kampung yang dibuat menjadi tempat berkumpul namun ada yang disebut
BALAI AGUNG JAGAT BESEMAH.

Secara fungsinya balai tersebut memiliki manfaat yang sangat banyak. Untuk terakhir kalinya LAMPIK MPAT melaksanakan perkumpulan pada tahun

  1. Yaitu beberapa saat sebelum kemerdekaan RI.

Pada ssat dilaksanakannya perkumpulan tersebut . Balai akan dinamai BALAI PANJANG yang berarti seluruh
permasalahan yang panjang atau banyak akan disampaikan dan agar dapat menyelesaikan permasalahan itu dibalai.

Namun jika penggunaan balai bukan hanya untuk menyelesaikan masalah namun juga untuk mengeratkan tali silaturahmi antar pemangku adat atau Pendiri Dusun Besemah.

  1. SUMBAY sangat sering sekali melaksanakan pertemuan agar persaudaraan tetap terjaga antara pemimpin sumbay maupun dengan penduduk yang di pimpinnya.

Biasannya dalam menyelesaikan suatu masalah diperlukan beberapa hari untuk
mentindak lanjuti permasalahn tersebut.
Waktu tersebut dimanfaatkan untuk mengkaji ulang membedah dan menganalisis suatu masalah dengan sebuah solusi yang bertujuan
untuk mendapatkan perselesaian yang baik dan tidak memaksakan seseorang atau kelompok untuk mentaatinya

Musyawarah tersebut biasannya disebut SEWIDE . Yaitu semua masalah diamati
dulu dan dikomunikasikan dengan baik sehingga penyelesaian yang didapat bisa ditati seluruh orang. Keputusan yang dihasilkan disebut KECUPAT , HILANGLAH YANG TIDAK BAIK.

SUMBAY harus mengetahui KECUPAT yang dihasilkaan dan akan diberikan saran oleh JURAI TUE dalam maslaah yang dihadapi. KECUPAT juga disebut dengan : [ NAK BERASAN NAK
BEKENDAK DAN DIRASAKA ]

Menurut Lembaga Adat Bapak dahul
bentuk pemerintahan ini sangat terstruktur dengan baik dan memiliki
tujuan tertentu untuk mensejahterakan rakyat Besemah pada zaman dahulu.

Mereka berani menumpahkan dara hanya untuk membela JAGAT BESEMAH, berani
menyerang kolonial jika kolonial tersebut bersikap semena-mena atas JAGAT
BESEMAH. Sistem ini memiliki rasa kekerabatan yang amat kuat dengan sesama BESEMAH, saling membantu saling berhubungan satu sama lain.

Semua Permasalahan yang dihadapi bersama tanpa memiliki rasa untuk saling menyakiti. Bentuk pemerintahan inilah yang membuat belanda iri dan mengatur strategi agar dapat menaklukan besemah dan dapat menjadikan Tanah BESEMAH sebagai anak buah mereka, dari penyerangan belanda tersebutlah “LAMPIK MPAT MERDIKE DUWE” punah dan tidak pernah lagi dijalankan di daerah BESEMAH.

Dari hasil pembahasan diatas diambil kesimpulan sistem pemerintahan ini
behubungan dengan teori yang dipakai Webber yang menyatakan bahwa otoritas
tradisional yaitu otoritas yang bersumber dari KEBUDAYAAN Dan kebiasaan yang Tumbuh Pada Masyrakat

Dinamika Pemilihan Ketua Sumbay Dalam Mengatur Masyarakat Besemah
Dari keturunan leluhur, kebenaran yang terjadi atas munculnya masyarakat
BESEMAH yaitu kental dengan Pernyataan bahwa BESEMAH berdiri atas PANGERAN ATUNG BUNGSU dankeluargannya.Nenek moyang yang dinyatakan sebagai orang yang medirikan Desa di BESEMAH.

Tatacara pemilihan SUMBAY pada saat itu dipilah dengan melihat keturunan yang mendirikan Dusun dan Berjenis kelamin laki laki Tertua.

Sangat mempengaruhi perkembangan DUSUN. Dan SUMBAY hanya memiliki kuasa yang terbatas.
Untuk menguatkan pendapat diatas Penulis mewawancarai Lembaga Adat BESEMAH Bapak dahul.

Pada masa sistem Tradisional tersebut dijalankan dan diketuai oleh SUMBAY yang dipercaya mengawasi penduduk BESEMAH yang telah dibagi kekuasaanya.

Dalam pertanyaan bagaimana Tatacara Pemilihan SUMBAY pada saat itu dengan cara dilakukannya GARIS Turun Temurun pembuka Dusun BESEMAH yang mempunyai PUTRA TERTUA DAN DAPAT
DI PERCAYA dalam memimpin BESEMAH yang akan menurunkan kekuasaannya tersebut.

Dia sangat mempengaruhi dan mempunyai kharisma yang istimewa didaerahkepemimpinanya.
Tugas semua sumbay adalah seluruh yang baik atau yang buruk kepala
SUMBAY lah yang akan mempertanggung jawabkanya.

Pendapat dari lembaga adat tersebut menjadi kejelasan bahwa dinamika yang
dipakai pada saat pemilihan sumbay PADA MASA LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE tersebut yaitu GARIS KETURUNA PENDIRI DUSUN dan mempunyai Ke Istimewaan yang banyak Masyarakat Mengakuinnya.

Pendapat tersebut juga sekaligus menjadi pembuktian bahwa kenyataan yang dialami pada saat itu berhubungan dengan teori webber yang mengatakan bahwa otoritas kharismatik yaitu kepemimpinan atas dasar keistimewaan yang diakui.

Pengaruh Sistem Politik LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE Pada Sistem Politik
BESEMAH Pada Masa Kini
Saat besemah takluk kepada PENJAJAH, saat itu pula sistem pemerintahan
TRADISIONAL LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE tersebut hilang dan dirubah menjadi kepemimpinan MARGA yang diketuai oleh PESIRAH.

Pada saat hilangnya pemerintahan ini
perangkat SUMBAY membuat perkumpulan atau di UNDANGNYA Lembaga Adat untuk membicarakan tentang habisnya masanya LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE.

Pertemuan tersebut dinamakan BETUNGGALAN atau SETUNGGALAN untuk mengadakan perkumpulan terakhir sejak dihilangkannya sistem pemerintahan sejak itu pula tidak adanya pengaruh lagi dalam sistem politik yang berlangsung pada saat ini.

Pendapat juga dikemukakan oleh narasumber yang penulis wawancarai yaitu bapak Dahul.
Untuk permasalahan Sitem Politik pada saat masa ” LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE ” berpengaruh atau tidak terhadap Sistem Politik pada saat ini jawabannya menurut saya tidak ada pengaruh yang mendalam pada sistem Politik saat ini.

Karena sejak dihilangkannya sistem tersebut hilang juga seluruh pengaruh yang ditimbulkan dari sistem tersebut.

Pada saat ini sistem politik BESEMAH memiliki peraturan yang telah ditentukan
oleh PEMERINTAH dan tidak ada kaitannya dengan Sistem Tradisional LAMPIK MPAT MARDIKE DUWE

Namun untuk keistimewaan para keturunan sumbay masih lekat dan masih dihormati oleh masyarakat “BESEMAH”

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem politik pada masa LAMPIK MPAT
MARDIKE DUWE, pada masa lalu tidak memiliki pengaruh lagi Terhadap Sistem Politik BESEMAH pada saat ini.

Di Tulis Ulang Oleh : Yanto Imron,SH
Editor : HERN4N/SO

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

LAHAT - 16-November-2024, 14:30

Cabup Nomor Urut 1, Yulius Maulana ST Bantah Isu Akan Menutup Tambang Batubara 

LAHAT - 16-November-2024, 14:29

Kapolres Lahat Himbau Kepada Seluruh Masyarakat Jelang Debat Publik ke-2 Dapat Patuhi Aturan 

BANYU ASIN 15-November-2024, 23:42

KPU BANYUASIN GELAR SENAM SEHAT DAN SOSIALISASI MENSUKSESKAN PEMILIHAN 

LAHAT - 15-November-2024, 20:03

Posko Relawan Perubahan BZ-WIN Gelar Nobar, Jepang VS Indonesia

LAHAT - 15-November-2024, 19:38

BREDAR ISU, ADA ‘TIM BUNUH CULIK’ PENYELENGGARA PILKADA LAHAT APABILA CURANG

MUBA - 15-November-2024, 17:41

Panen Raya Jagung di Kecamatan Lalan: Mewujudkan Swasembada Pangan Muba 

EMPAT LAWANG - 15-November-2024, 13:06

Kabupaten Empat Lawang Terima Penghargaan dari Kementrian HAM RI

BANYU ASIN 15-November-2024, 13:04

POLISI GERBAK KAMPUNG NARKOBA DIDESA TAJA MULYA DAN TAJARAYA ll 

PALEMBANG - 14-November-2024, 20:57

Pj Bupati Sandi Fahlepi Laporkan Progres Pembangunan Jembatan Lalan ke Pj Gubernur Sumsel 

BANYU ASIN 14-November-2024, 19:44

TAK SEJALAN LAGI DENGAN SELFI PARTAI BERKARYA PUTUSKAN DUKUNGAN ASTA 

EMPAT LAWANG - 14-November-2024, 16:51

Giat Home Visit JM-Kes Sasar Warga Desa Rantau Dodor Kecamatan Pobar 

OKU - 13-November-2024, 22:41

Semen Baturaja Santuni 50 Anak Yatim Dalam Rangka Jelang HUT Ke-50

OKU TIMUR 13-November-2024, 19:03

HUT ke-25, DWP Kabupaten OKU Timur Gelar Lomba Paduan Suara Antar DWP OPD 

LAHAT - 13-November-2024, 14:30

Aksi Protes FPL Berakhir Dengan Duduk Bersama Pj Bupati Lahat 

OKU - 13-November-2024, 13:54

Ini Penyebab Padam Listrik Di Sosoh Buay Rayap dan Gunung Meraksa, PLN ULP Baturaja Lakukan Upaya Perbaikan

LAHAT - 13-November-2024, 06:13

KPU Sukses Gelar Debat Publik Perdana 

MUBA - 12-November-2024, 23:59

Pj Bupati H Sandi Sampaikan Tanggapan Terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Muba 

MUBA - 12-November-2024, 20:18

 Fraksi-fraksi DPRD Muba Sampaikan Pendapat Terkait Raperda Inisiatif Pj Bupati Muba

JAKARTA - 12-November-2024, 18:59

Pembukaan COP29 Azerbaijan: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan

PALEMBANG - 12-November-2024, 18:57

Dukung Pelayanan Kesehatan Masyarakat, PLN Percepat Penambahan Daya 555 kVA untuk Rumah Sakit Hermina Jakabaring

LAHAT - 11-November-2024, 20:29

PLN Siap Amankan Listrik Jelang Debat Pilkada di Kabupaten Lahat

LAHAT - 11-November-2024, 20:27

Pj Bupati Lahat Alfa, DPRD Lahat Tunda Paripurna Rapat Pembahasan APBD Lahat 2025 

LAHAT - 11-November-2024, 19:46

Jelang Debat Publik, Kapolres Lahat Imbau Paslon dan Pendukungnya Jaga Etika 

EMPAT LAWANG - 11-November-2024, 19:45

Tak Mengenal Kata Lelah, Camat Pobar Dalam Melayani Kegiatan JM-Kes Berkelanjutan 

MUBA - 11-November-2024, 16:32

Hadiri Rapat Paripurna, Pj Bupati Muba H. Sandi Fahlepi Sampaikan Penjelasan 3 Raperda Inisiatif Pemkab Muba 

CATATAN SRIWIJAYA

  • Catatan Sriwijaya 26-November-2023, 22:50

    DETERMINASI POLITIK TERHADAP HUKUM

    Oleh Burmansyahtia Darma,S.H.

    Muara Enim - Pemilihan Calon Legislatif atau yang trend nya Calon Anggota D

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE