AMIK AKMI Hadirkan Kapolres OKU Memberi Materi Kuliah

7-November-2019, 09:15

OKU – Kapolres OKU AKBP TITO TRAVOLTA HUTAURUK, S. IK., M.H., menghadiri kegiatan di Kampus Amik Akmi Baturaja. Rabu (06/11/2019), Pukul 09.00 Wib. Kegiatan tersebut berupa Pemberian Mata Kuliah Umum Kapolres OKU Bersama Mahasiswa Amik Akmi Baturaja Kabupaten OKU.

Dalam kegiatan Pemberian Materi Mata kuliah umum oleh Kapolres OKU AKBP TITO TRAVOLTA HUTAURUK, S.IK., M.H., tentang tugas – tugas Kepolisian, Radikalisme dan Nasionalisme.

Kehadiran Kapolres OKU disambut oleh Direktur Akmi Baturaja Pujianto, S.Kom, M.Cs bersama Pudir 1 dan Pudir 3 Akmi Baturaja. Hadir bersama Kapolres OKU yakni Kasat Intelkam AKP Muhammad Yunus, S.H., Kanit Lidik III IPDA Arie Gusman S.E., M.M., mahasiswa-mahasiswi Amik Akmi Baturaja dengan jumlah kurang lebih 200 Orang.

” Dalam Rangka Pemberian Mata Kuliah Direktur Akmi Baturaja Pujianto, S.Kom, M.Cs dengan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Kapolres OKU di Kampus AKMI dan ini adalah pertama kali Kapolres Langsung memberikan materi dihadapan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut Direktur AKMI juga menyampaikan Koordinasi antara Pihak Polres OKU dengan pihak jajaran Direktur AKMI sudah sangat berjalan baik sehingga tercipta komunikasi dalam setiap event tertentu.

Melihat materi yang akan disampaikan Kapolres sangat membuat mahasiswa antusias untuk hadir mengikuti dan mendengarkan mata kuliah umum tersebut apalagi tentang Radikalisme yang kita semua tahu bahwa hal itu merupakan suatu sikap yang ingin selalu benar, tidak mau mendengarkan pendapat orang bahkan ingin merubah kedudukan kenegaraan.

” diharapkan kedepan mahasiswa AKMI dapat termotivasi untuk menjadi mahasiswa yang giat belajar, dikarenakan Kapolres OKU baru menjabat 1 bulan namun Kapolres langsung memberikan materi sehingga ini menjadi sejarah AKMI kedepan dan kebanggaan kita semua “,Ujar Direktur Akmi Baturaja Pujianto, S.Kom, M.Cs.

Selanjutnya dilanjutkan acara Pengisian materi yang disampaikan oleh Kapolres OKU AKBP Tito Travolta Hutauruk, S.IK., M.H., diantaranya:

” Nasionalisme Sebuah Keniscayaan”

• Global Vilege

Kita hidup dalam dunia yang makin terglobalisasi atau perkampungan global yang menggerus batas-batas bangsa .

• Time Space Distanciation

Perkembangan teknologi informasi telah menggulung yang disebut efek-efek jarak jauh” bangsa-bangsa yang jauh dibelahan dunia sama bisa menjadi sangat dekat di dunia maya.

“Radikalisme”

• Radikalisme merupakan suatu sikap yang menambahkan perubahan secara total Konsekuensi dikalangan kampus saat ini tidak ada yang benar-benar steril dari radikalisme termasuk dunia pendidikan dimana dunia kampus sangat terbuka dan rentan terhadap penyusupan paham radikalisme dengan ciri – ciri, inteloreran, fanatik, eksklusif dan repolusioner. Ujar Kapolres.

Kemudian “Semangat Menangkal Radikalisme”

• Semangat beribadah sesuai agama dan keyakinan masing- masing, semangat berbangsa, semangat kesatuan dan persatuan, semangat menerima perbedaan, semangat kemanusian, semangat menjadi generasi penerus dan membentengi diri dari paham radikal, semangat berprestasi.

“Hoaks Atau Hoax*

• Adalah berita bohong atau berita tidak bersumber atau dapat juga di sebut informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi di buat seolah benar adanya.

• Bahaya dan dampak hoax, penyebaran hoaks atau bohong dan ujaran kebencian sangat mengkhawatirkan dan mengancam eksistensi bahkan kedaulatan NKRI, kecemasan masyarakat, munculnya kebencian dan permusuhan antar individu kelompok, pembunuhan karakter terhadap seseorang, disintegrasi bangsa.

“Tentang Nasionalisme Era Millenia”

• Global Vilage : Kita hidup dalam dunia yang makin tergelobalisasi/perkampungan global yang menggerus batas-batas bangsa

• Time – Space Distanciation : Perkembangan teknologi informasi telah menggulung yang di sebut” efek jarak jauh”.bangsa-bangsa yang jauh di belahan dunia sana bisa menjadi sangat dekat di dunia maya.

• Artefak Sejarah : Perkembangan baru digital berdampak pada konsep negara bangsa. Banyak intelektual menganggap bangsa sebagai” artefak sejarah”.nasionalisme dianggap sebagai gagasan usang alias ketinggalan zaman.

Sebelum Kapolres Oku menutup acara tersebut Kapolres Oku menyampaikan misal negara republik Indonesia menciptakan keamanan ketertiban masyarakat melakukan penegakan hukum ujungnya adalah pembangunan nasional, saya selalu membicarakan hal ini dimanapun. Kepolisian harus bisa meyakinkan pelaku-pelaku ekonomi, sosial, budaya dan politik aman, sehingga pembangunan di Indonesia berjalan aman. Saya mohon dukungan kepada adik-adik dan saudara-saudara sekalian supaya kepolisian ini berubah kepada hal-hal yang maju, makanya tadi ada Slogan “STEP TO THE FUTURE” MELANGKAH KEDEPAN tidak boleh mundur kebelakang tapi harus maju kedepan. Ujar Kapolres Oku AKBP TITO TRAVOLTA HUTAURUK, S. IK., M.H.

Setelah kegiatan Pemberian Materi Oleh Kapolres Oku dilanjutkan dengan pemberian Cindra Mata dari Direktur Akmi Baturaja Pujianto, S.Kom, M.Cs, sebagai kebanggaan yang tinggi dari jajaran Direktur Akmi Baturaja. (Humas Polres OKU)

Bagikan ke :