Ratusan Driver Online Kembali Geruduk Kantor Goojek Palembang

8-October-2019, 18:38

Palembang, Sriwijayainline.com – Ratusan driver online kembali menggelar aksi damai di halaman kantor cabang Goojek Palembang, Selasa (08/09/2019).

Ratusan driver yang terdiri dari 3 organisasi diantaranya Asosiasi Driver Online (ADO), Persatuan Driver Online Sumsel (PDOS), Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI). Dalam aksinya ratusan driver online ini menuntut insentif yang diturunkan pihak goojek sebesar 50%.

Sekjen ADO Malwadi mengatakan dalam aksi ini kami meminta kepada pihak goojek untuk mengkaji ulang atau memikirkan ulang terkait akan menurunkan insentif kami sebanyak 50%. 

Dalam orasinya pihak mitra goojek jika tuntutannya tidak dipenuhi akan membawa permasalahan penurunan insentif ini ke DPR.

“Ya nanti Insya Allah kamis mendatang kami akan membawa permasalahan ini ke DPRD , kami akan meminta bantuan ke pihak DPRD,” ujar Malwadi.

Sementara itu, Teuku Parvinanda Handriawan  sebagai Head of Regional Corporate Affairs,  menjelaskan sebetulnya sudah kami sampaikan surat tanggapan kami pada tanggal 6 Oktober lalu,  berkaitan dengan kebijakan insentif ini tidak bisa kami penuhi,  mohon maaf tidak bisa kami penuhi permintaan dari teman-teman untuk menunda atau bahkan membatalkan kebijakan ini.  karena kebijakan ini  diberlakukan nasional yang berlaku jadi bukan hanya di Palembang kebijakan ini berlaku,” ujarnya.

Lanjut Teuku, kalau ada narasi yang di luar  mengatakan keputusan ini disampaikan sepihak satu bisa saya klarifikasi tidak benar seperti itu, karena memang yang namanya bonus ini bukan bukan komponen pokok ini adalah sesuatu yang akan diberikan kepada teman-teman mitra. 

“Kemudian, kalau ada juga yang bilang tanpa sosialisasi peraturan  yang diberlakukan itu juga perlu diklarifikasi karena dalam prakteknya gojek ini punya media komunikasi yang sampai sekarang berjalan terus secara rutin. 

Kami selalu menyampaikan semua regulasi kebijakan kami dalam bentuk sosialisasi dalam format kopdar ini yang selalu kami gelar. Khusus untuk kebijakan-kebijakan krusial seperti ini bahkan kopdar ini kami lakukan lebih gencar lagi lebih banyak lagi secara frekuensi. 

Sedangkan yang namanya pendapatan mereka yang berasal dari tarif tidak berubah.  Artinya tidak kami kotak- katik di situ, kalau kita kalkulasi lagi jumlah pendapatan mereka secara satu bulan maka mereka bisa membawa pulang pendapatan yang kurang lebih masih di atas UMK kota Palembang,” pungkasnya.

Laporan : Irwan

Bagikan ke :