DARSAN : KPU BANYUASIN LALAI SANKSI DARI DKPP MENUNGGU ???

18-April-2019, 13:57

BANYUASIN — Fit and Proper test yang dilakukan team pansel KPU Banyuasin saat itu sudah mensinyalir akan terjadinya peristiwa memalukan jika ke 4 komisioner yang terpilih bukan dari profesional.

“Dan memang terbukti jika unsur pelaksana pemilu di pilih karena track record komisioner rangkap jabatan maka apa yang terjadi hari ini merupakan realitasnya,” tulis Ketua GP- MBM Banyuasin, Darsan di aqun facebooknya, Kamis (18/04).

Kerugian material dan non material akibat tertukarnya surat suara akan dilaksanakan pemilihan ulang, persoalannya jika pemilihan ulang dilaksanakan akan menurunkan partisipasi pemilih.

“Bayangkan tinggi biaya pileg di dapil 1 dan 2 , money politik tidak bisa ditangkap dan dibawa ke ranah hukum manapun.
Siapa yang akan mengganti uang kerja ribuan pemilih baik mereka petani, buruh, nelayan bahkan karyawan,” kata Darsan.

Apakah pemerintah akan menerapkan hari cuti nasional lagi..???. “Patut diduga adanya mark-up (Tipikor) terhadap jumlah angkutan untuk distribusi kotak dan surat suara, jika 304 desa/kelurahan maka keterlambatan ini bukan faktor alam, karena pada hari H tidak ada hujan, petir apalagi badai,” terang dia.

Jika mobil yang digunakan Hanya100 unit untuk mengcover luasnya wilayah maka itu kebijakan yang konyol dan saya yakin kejadian KPU Banyuasin 2004-2009 akan terulang.

Bersiaplah komisioner KPU untuk masuk jeruji, disisi lain Divisi tehknis termasuk ke 5 komisioner harus di bawa ke DKPP di Jakarta karena masih banyak orang yang kredible dan mampu menjalankan pemilihan umum dengan baik, anehnya kelalaian Ini hanya terjadi di Kabupaten Banyuasin.

“GP-MBM akan segera melaporkan peristiwa ini ke DKPP di Jakarta. Demikianlah. Semoga saudara – saudara caleg agar bersabar dan tetap menjaga suasana kondusif,” pungkasnya. (Adm)

Bagikan ke :