Karyawan PT Mitra Ogan Demo di Pemda OKU Untuk Menuntut Beberapa Hal

26-March-2019, 22:29

OKU – Pada hari Selasa tanggal 26 Maret 2019 pukul 10.30 Wib bertempat di Kantor Pemerintah Kab OKU Jl. Jendral Ahmad Yani Kelurahan Kemelak Bindung Langit Telah berlangsung kegiatan Aksi Damai dari Serikat Pekerja Mitra Ogan ( SPMO ) ke Kantor Bupati OKU.

Aksi damai tersebut menindak-lanjuti terkait Laporan Keuangan SPMO dan menyikapi hasil kunjungan kerja ke RNI Holding dan BPK RI yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 Februari 2019 dan rencana adanya Take Over PT. RNI kepada anak perusahaan PT. Laskar yang dinilai oleh pekerja tidak akan mampu menyelesaikan kesulitan keuangan yang terjadi saat ini.

Estimasi massa lebih kurang 370 orang dengan menggunakan motor sebanyak 340 Unit dan mobil Jenis Pickup sebanyak 1 unit membawa Sound System.

Pada saat peserta aksi tiba di halaman Pemerintah Kabupaten OKU dengan yang koordinatori oleh Romzoni melakukan orasi menyampaikan isi tuntutan agar pemerintah kabupaten OKU secepatnya memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang terjadi dikarenakan isi tuntutan yang disampaikan berhubungan dengan permasalahan kehidupan sehari hari.

Adapun isi tuntutan aksi damai tersebut , antara lain :
” Menuntut peran serta Kepedulian Pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan di PTP. Mitra Ogan saat ini, Meminta kepada pihak manajemen memberikan hak – hak karyawan yang belum diselesaikan oleh pihak manajemen, Membatalkan wacana pihak manajemen untuk merumahkan karyawan
SPMO Desa Karang Dapo Kec. Peninjauan Kab. OKU, Bupati OKU dan DPRD kab OKU tolong bantu kami untuk menyelematkan PTP Mita Ogan dan anak istri kami jangan hanya kami dijadikan Konsumsi Politik belaka, karyawan butuh makan, bukan untuk dirumahkan, tanpa campur tangan Pemerintah Daerah PTP Mitra Ogan akan tinggal kenangan.
Setiap bulan gaji kami terlambat. Apakah bulan depan kami masih bisa Gajian?,
Bupati OKU tolong perjuangkan nasib kami Karyawan PTP Mitra Ogan, Sejauh mana tindak lanjut instansi negara dalam menyikapi kasus korupsi di PTP Mitra Ogan “.
Demikian beberapa isi tuntutan dari peserta demo.

Peserta aksi di terima oleh Kabag Otda Pemkab OKU Prayitno Darmadi dengan menyatakan terima kasih kepada peserta aksi sudah menjaga situasi tetap dalam kondusif selama pelaksanaan aksi damai. Kemudian menyampaikan permintaan maaf dari Bupati OKU, Wakil Bupati OKU dan Sekda Pemkab OKU yang tidak dapat bertatap muka dengan peserta aksi damai dikarenakan sedang bertugas diluar kota.
Kemudian mengajak pihak Mitra Ogan untuk mediasi mencari penyelesaian di ruang rapat bagian hukum Pemkab OKU

Pada pukul 11.15 WIB dilanjutkan dengan mediasi antara perwakilan pihak karyawan Mitra Ogan berjumlah 20 orang dengan Pemda OKU diruang Rapat Otonomi daerah Kabupaten OKU yang dihadiri oleh Suhamasto asisten III OKU, Hendrizal Amri staf ahli Bupati OKU, Ilhamudin Kadisnaker OKU, Priyatno Darmadi Kabag Tapem OKU, Kompol Ginting Kabag Ops polres OKU, Camat peninjauan, Sekretaris Kesbangpol OKu Novian Ardi, Kasat Pol PP OKU Agus Salim, Kapolsek Peninjauan Iptu Hamid.

Pada saat mediasi Asisten III Pemkab OKU menyampaikan beberapa hal, antara lain :
• Pemerintah kab.OKU berterima kasih atas aksi damai tetap aman dan kondusif.
• Pemerintah sebagai mediator akan siap mendengarkan dan menampung aspirasi para karyawan PTP Mitra Ogan nantinya akan disampaikan kepada Bupati OKU.

Kepala Disnaker Pemkab OKU Ihamudin menyatakan beberapa hal, diantaranya :
• Disnaker bekerja berdasarkan undang undang yang mengatur dan telah beberapa kali melakukan beberapa penyelesaian yang terjadi antara karyawan dan PT Mitra Ogan dan saat ini hanya sebatas menyarankan kepada PT Mitra Ogan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
• terkait kekurangan pembayaran sebenernya kadin telah memanggil pihak manager memang PTP Mitra Ogan sedang dalam keadaan drop terkait manajemen keuangan.

Ketua SPMO romzoni menyampaikan permintaan, diantaranya :
1). Meminta Pemkab OKU untuk memfasilitasi pertemuan dengan kementerian BUMN sesegera mungkin dimana saat ini permasalahan yang ada telah berlarut-larut dimana permasalahan yang terjadi diakibatkan krisis keuangan di perusahaan tersebut.
2). Meminta pemerintah kabupaten OKU dan instansi terkait untuk duduk bersama mencari solusi terkait adanya permasalahan yang ada.

Atas permintaan tersebut, Asisten III memberikan jawaban, yaitu :
1). BPK Sampai saat ini masih melakukan audit di PT Mitra Ogan
2). Meminta ketua serikat untuk membuat surat secara resmi kepada disnaker agar dapat memfasilitasi pertemuan perwakilan ke kementerian BUMN.
3). Akan melaporkan secara tertulis kepada bupati OKU terkait permasalahan yang ada untuk segera ditindak lanjuti.

Kemudian ada juga pertanyaan dari Perwakilan SPSI Husni Rahmat, yakni :
– Meminta Pemkab OKU agar secepatnya mencari penyelesaian untuk menyelamatkan perusahaan dimana banyak karyawan yang menggantungkan hidup di perusahaan tersebut.

Jawaban dari asisten III yaitu :
– Pemkab.OKU masih menunggu audit dari BPK untuk mencari titik terang penyebab permasalahan keuangan yang ada dan akan melaporkan isi tuntutan kepada bupati OKU.

Kesimpulan dari pertemuan yaitu Pemerintah kabupaten OKU akan secepatnya melaporkan hasil pertemuan kepada bupati OKU dan akan meng-agendakan kembali pertemuan dengan waktu secepatnya namun belum ditentukan waktu dan tempat serta akan dihadiri oleh Bupati OKU secara langsung.

Mediasi antara Pemkab OKU dengan pihak SPMO Berakhir dengan lancar, aman dan kondusif. Massa langsung kembali Ke PTP Mitra Ogan untuk kembali bekerja.

Aksi damai yang akan dilakukan oleh SPMO Karang Dapo merupakan bentuk kekecewaan terhadap Manager PTP. Mitra Ogan yang tidak Profesional dan melakukan PHK sepihak.

Karyawan SPMO menuntut untuk pembayaran kekurangan pembayaran Gaji Swakelola selama 4 Periode dan kondisi perusahaan tergantung pada pemegang saham mayoritas.

Berkemungkinan SPMO dan SPSI akan melakukan aksi kembali apabila tidak ada tindakan lebih lanjut terkait penyelesaian permasalahan PTP Mitra Ogan.
(Asmara)

Bagikan ke :