Toko Manisan : Sekarang Bahan Makan Manisan Lebih Laku Dari Pada Makanan Kemasan

8-March-2019, 17:55

Lahat, sriwijayaonline.com – Nampak lengang pasar tradisional dan pasar grosir di kabupaten Lahat, biasanya, toko-toko manisan dan grosir makanan kemasan pada bulan tiga menjelang panen kopi akan lebih ramai, namun tidak pada tahun ini, banyak toko grosir dan manisan mengeluhkan sepi nya pelanggan.

Diketahui pada bulan April hingga Juni, petani di kabupaten Lahat dan sekitarnya akan panen kopi, kebiasaan warung-warung manisan pada umum nya akan men-stock barang kebutuhan dapur dan makanan ringan, namun pada tahun ini hanya sedikit warung yang belanja stock untuk persiapan panen nanti.

Menurut keterangan toko Grosir manisan Darson (nama samaran), warung-warung dan pedagang manisan pasar mingguan (kalangan-red) saat ini lebih banyak belanja bahan makanan seperti gendum, sagu, minyak sayur dan bumbu kering saja, sedangkan makanan kemasan seperti roti kering dan snack sedikit kurang pembelinya.

“Lebih banyak yang belanja bahan makanan dari pada beli makan jadi dan snack, ndak tau kenapa, mungkin banyak peminat makanan rumahan dari pada snack, jadi sepi yang belanja ciki dan roti, sekarang bahan makan manisan lebih laku dari pada makanan kemasan” ujar Bude pemilik salah satu toko grosir.

Kelangkaan seperti ini pun sangat dirasakan oleh distributor pengecer makanan kemasan, seperti distributor makanan ringan dan roti kemasan, Mujiono salah satu salesman roti kemasan di kabupaten Lahat merasakan hal yang sama, menurut nya, orderan produk milik nya sangat menurun di pasaran, belum lagi stock toko grosir yang masih tinggi karna minim nya pembeli dari warung-warung kecil pinggiran.

“Padahal sudah masuk bulan tigo pak, kalau tahun lalu, bulan tigo ni sudah mulai banyak permintaan toko grosir, tapi tahun ini agak kurang, aku cek stock toko pun tinggi, aku tanyo toko alasan nyo mase sepi” jelas Muji.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bambang salesman snack di Lahat, menurut nya permintaan snack biasa nya cukup tinggi menjelang panen kopi, namun kini jauh menurun.

“Dak cak ngomong lagi kak pasaran mak ini, malah nurun dari bulan lalu, biaso nyo naek terus sampe bulan April gek, dak tau apo kunsumen lah ngalih ke makanan buatan dewek apo memang sepi” tukas Bambang.

Menurut mang Benu (nama samaran) pedagang gorengan yang menjual makanan rumahan ini, penjualanan masih standar saja, tidak begitu naik namun tidak menurun.

“Sekarang ini banyak yang jualan nyo yang cak kami ni, jadi wajar bae kalu permintaan bahan makanan cak gendum sagu minyak agak tinggi ke pasar, sedanbkan makanan ringan nurun karno memang lagi musim susah” pungkas Benu. (RT 2019)

Bagikan ke :