Tindak Lanjut Dari Hasil SDM, Pemdes Lubuk Lancang Gelar MMD

17-October-2018, 17:23

BANYUASIN — Sebagai tindak lanjut dari hasil Survey Mawas Diri (SMD), selanjutnya dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa atau disingkat MMD bertempat di Kantor Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin. Rabu (17/10).

Pserta yang hadir dalam acara tersebut, Kades Lubuk Lancang Rusdi Tamrin beserta Perangkat Desa, Neti Bidan dari Puskesmas dari Suak Tapeh selaku nara sumber, Bidan Desa Lubuk Lancang, dan masyarakat Desa Lubuk Lancang kurang lebih 50 orang.

Pengertian MMD adalah pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil SMD dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari SMD pihak Puskesmas Suak Tapeh. MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.

Kades Rusdi Tamrin dalam sambutannya saat membuka acara tersebut mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah agar melalui pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa ini diharapkan masyarakat dapat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.

“Selanjutnya bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes serta
menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes,” kata dia dalam sambutannya.

Kades Rusdi Tamrin juga menghimbau kepada seluruh peserta agar berperan aktif dalam mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama;

Sementara Neti selaku nara sumber dalam penyampaiannya menjelaskan yang mana berdasarkan hasil Survey ada enam poin yang harus ditindak lanjuti permasalahan yang ada di Desa Lubuk Lancang dinataranya Permaslahan Gizi, makanan sehat untuk balita, makanan tambahan untuk balita, masalah nengatasi sampah, masalah pembuangan air limbah dan pemerataan WC umum.

Dikatakan dia bahwa hal-hal yang wajib diperhatikan dalam pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa yaitu Peserta
MMD harus dihadiri oleh pemuka desa, petugas puskesmas dan sektor terkait di kecamatan (seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, pertanian, agama, dll).

“Acara kita ini Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil Survey Mawas Diri dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa / bidan di desa,” kata dia.

Di tambahakan dia, Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dalam hal ini dipimpin oleh kepala desa/lurah.

Kades Rusdi Tamrin menanggapi enam poin permasalahan yang telah disampaikan oleh nara sumber tersebur dimana menurut dia, kalau balita kurang gizi itu tidak ada, masalah makanan tambahan untuk balita ia menjelaskan bahwa pada tahun 2017 sudah ada Gesi.

“Sementara di tahun 2018 ini memang dari Dana Desa (DD) memang itu tidak ada anggarannya. Insya Allah pada tahun 2019 nanti bisa kita anggarkan,” kata dia.

Kalau masalah mengatasi sampah nanti Pemerintah Desa bersama Bidan desa akan mensosialisasikannya kepada masyarakat.”Kalau menyangkut Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) kita telah mendapat bantuan dari Bank Dunia lewat Perkimtan Banyuasin sebanyak satu titik untuk 50 KK,” tandas dia. (Adam)

Bagikan ke :