CUACA BURUK AKIBATKAN TEMBOK PENAHAN RUMAH WARGA DEMPO MAKMUR AMBRUK

28-November-2017, 14:42

PAGARALAM, SO – Longsor yang terjadi di Kelurahan Dempo Makmur Kecamatan Pagaralam Sealatan Kota Pagaralam berada di tengah pemukiman warga. Setidaknya, terdapat dua titik longsor akibat robohnya tembok penahan yang semuanya mengancam pemukiman warga.

Korban longsor Daryono mengaku, bahwa memang pemukiman di kawasan Kelurahan Dempo Makmur rata rata berada pada kemiringan. Sudah lumrah di kawasan tersebut, bangunan rumah harus ditahan menggunakan tembok penahan karena memang pemukiman berada di tanah berbukit.
“Saya sudah tinggal disini sejak tahun 1990. Memang disini tanahnya rata rata berada pada kemiringan. Bisa dilihat, di satu sisi jalan, atap rumah sejajar dengan jalan aspal, satu sisi lagi menjulang tinggi. Hal itulah yang membuat tanah harus di bangun tembok penahan. Namun meski sudah di bangun, apabila musim hujan seperti saat ini, tanah akan lembek, kekuatannya berkurang dan mendorong tembok hingga roboh,” ungkapnya. Selasa (28/11).

Daryono mengaku, rumahnya yang berada tepat dibawah jalan, dengan atap sejajar dengan jalan raya, masih ada rumah lagi dibawahnya, yang keberadaanya terancam akibat robohnya tembok penahan miliknya. Jarak tembok yang roboh yang hanya beberapa meter mengkhawatirkan rumah dibawahnya.
“Tadi ada petugas BPBD datang, dan menganjurkan untuk memasang penahan sementara dari bambu. Agar menghambat tembok roboh merosot kerumah warga yang tepat dibawahnya. Warga disini bergotong royong memasang penahan sementara,” imbuhnya.

Sementara itu, Suparto Ketua RT 09 RW 03 Kelurahan Dempo Makmur Kecamatan Pagaralam Selatan Kota Pagaralam mengungkapkan, dia mengerahkan warganya untuk saling membantu ketika terjadi musibah.
“Kami langsung memberikan pertolongan kepada kprban longsor, warga setempat langsung mengambil bahan yang diperlukan. Kami harap, tidak terjadi longsor susulan, yang membuat keadaan semakin memburuk. Kami juga mewanti agar masyarakat berhati hati saat musim hujan, terutama yang tinggal di pemukiman areal perbukitan,” pungkasnya. (SO/Lnpga)

Bagikan ke :